Gojek Masuk Bank Jago Disebut Bakal Dorong Inklusi Keuangan
Merdeka.com - Ekonom Digital LPEM FEB Universitas Indonesia (UI), Chaikal Nuryakin turut berpendapat mengenai masuknya Gojek ke Bank Jago. Perlu diketahui, Gojek resmi mencaplok 22 persen saham Bank Jago.
"Ini merupakan strategi bisnis yang akan mendorong inklusi keuangan. Memang nanti yang akan berperan banyak adalah GoPay, karena daya jangkau GoPay sudah mencapai 200 kabupaten lebih," kata Chaikal.
Lebih lanjut, Chaikal mengatakan, daya jangkau dan teknologi GoPay memungkinkan untuk terjadinya percepatan inklusi keuangan dimaksud. Hanya saja, sejauh ini terdapat keterbatasan karena terbentur regulasi sehubungan dengan GoPay bukan merupakan institusi perbankan.
"Gojek sendiri akan jadi lebih mudah untuk mengakses layanan perbankan yang sebelumnya mereka tidak bisa karena terbentur perizinan. Sekarang dengan ada Bank Jago akan memungkinkan hal itu,” ucapnya.
Bank Jago sendiri juga akan meraih manfaat besar dari kehadiran Gojek. Terutama dari sisi transfer teknologi.
"Bank Jago juga jadi lebih mudah untuk mendigitalisasi layanannya," ucap Chaikal memungkaskan.
Strategi Bisnis Jangka Panjang
Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo menyatakan investasi di Bank Jago merupakan bagian dari strategi bisnis jangka panjang.
"Ini akan memperkuat pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis Gojek ke depannya. Kemitraan dengan Bank Jago adalah sebuah pencapaian baru bagi Gojek dalam menyediakan berbagai solusi dari masalah sehari-hari melalui teknologi," ujar Andre.
Menurut Andre bank berbasis teknologi seperti Bank Jago akan memperkuat ekosistem Gojek sekaligus membuka akses lebih luas kepada layanan perbankan digital bagi masyarakat Indonesia. Hal ini selaras dengan visi kedua perusahaan untuk mendorong percepatan inklusi keuangan di Indonesia.
"Melalui kolaborasi ini, kami juga dapat mengembangkan model agar bisa bermitra dengan berbagai institusi perbankan lainnya," kata Andre.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Iskandar
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produk dan layanan Bank DKI akan terus diperluas seiring dengan visi Bank DKI untuk mendukung pertumbuhan Jakarta.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaJumlah ini tumbuh 12,11 prersen (YoY) dibanding periode yang sama tahun 2022, dengan volume transaksi sebesar 29,61 juta transaksi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaPeningkatan sektor kredit produktif ditopang oleh tingginya pertumbuhan segmen mikro, segmen ritel dan menengah, dan segmen korporasi.
Baca SelengkapnyaJawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaPelaku UMKM diharapkan bukan saja maju di bidang bisnis, tapi dapat berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaNilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai USD 146 miliar pada tahun 2025. Angka tersebut menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Baca Selengkapnya