Merdeka.com - Vendor smartphone asal Tiongkok Realme berupaya untuk kian mendunia. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengikuti konferensi teknologi IFA 2020 di Berlin, Jeman.
Smartphone 5G jadi sorotan bagi Realme, brand yang kini ingin mempopulerkan smartphone 5G untuk kalangan anak muda.
Alih-alih hanya merilis produk flagship 5G, Realme merilis smartphone 5G kelas terjangkau.
Tidak hanya untuk pasar Tiongkok atau Eropa, Realme terus menghadirkan smartphone 5G di Asia Tenggara. Padahal di negara-negara Asia Tenggara, jaringan 5G sendiri belum banyak diterapkan secara komersil.
CEO Realme, Sky Li, mengatakan, Realme selaku brand baru terus menggarap potensi pasar Asia Tenggara dan Selatan yang sangat besar, dengan jumlah penduduk yang sangat banyak.
Terlebih, menurut Li, pembangunan jaringan di Asia Tenggara dan Selatan pun begitu pesat.
"Sebagai vendor smartphone kami juga melangkah dengan berinvestasi di pasar ini untuk meningkatkan market share," tutur Li dalam interview ekslusif yang digelar secara live streaming, beberapa waktu lalu.
Untuk strategi, Li mengatakan, pihaknya akan terus membawa perangkat 5G ke Asia Tenggara. Salah satu smartphone 5G yang sudah dirilis adalah Realme X50 Pro di pasar Thailand, Malaysia, dan Kamboja.
Di Indonesia sendiri Realme X50 Pro dirilis namun jaringan 5G-nya dikunci sesuai permintaan pemerintah. Pasalnya jaringan 5G memang belum tersedia di Indonesia.
"Bagi kami Realme sudah siap memperoleh market share di produk 5G. Tujuan kami ingin mempopulerkan ponsel 5G, jadi kami akan terus menghadirkan perangkat 5G di Asia Tenggara, bersamaan dengan produk IoT," tuturnya.
Sky Li mengakui, pasar Asia Tenggara memiliki tantangan yang cukup banyak, tetapi peluangnya pun tinggi. Realme pun terus memenuhi berbagai produk yang diinginkan berdasarkan dari preferensi konsumen.
"Kami menyiapkan strategi untuk mengatasi tantangan dengan menghadirkan produk yang akan disukai pengguna, mengusung trendsetting desain dipadukan dengan performa mumpuni. Kami pun mendengarkan masukan-masukan dari pengguna di pasar ini," kata Sky Li.
Ia pun cukup bangga karena selama dua tahun kehadirannya di Asia Tenggara, Realme telah mendapatkan pengakuan. Salah satu pengakuan terhadap Realme adalah menjadi top 4 brand smartphone di Indonesia. Begitu juga di negara-negara lain yang masuk ke daftar 5 besar.
Ditanya soal smartphone paling laris yang diluncurkan, Sky Li mengatakan tiap pasar memiliki pilihan berbeda-beda.
"Setiap produk punya posisi yang berbeda di masing-masing pasar, Di Indonesia, C series paling laku dan menurut pendapat pengguna merupakan produk yang bagus," kata dia.
Meski harganya terjangkau, menurut Sky Li, C series memiliki pengalaman yang unik untuk penggunanya.
Tak hanya seri C, Realme Narzo pun mendapatkan sambutan yang baik karena dinilai memiliki tampilan memukau dengan performa superior.
"Seperti yang kami sampaikan di IFA, kami akan terus menghadirkan perangkat yang outstanding dan mengejutkan dengan rentang harga terjangkau dan bersahabat," kata Sky Li.
Kehadiran smartphone 5G pun ditujukan untuk menghadirkan pengguna lebih banyak opsi akan produk, sembari tetap melangkah jauh (leap forward) dalam hal performa dan desain kekinian.
Realme saat ini dikenal luas sebagai smartphone dengan banderol harga yang miring namun mengusung produk yang berkualitas. Meski demikian, merek asal Tiongkok tersebut menolak jika hal tersebut merupakan strategi utamanya.
Pasalnya menurut marketing Director Realme Indonesia Palson Yi, memasang banderol harga lebih rendah ketimbang kompetitor bukanlah strategi utama perusahaan dalam memasarkan produknya.
"Kami kini punya lebih dari lima juta pengguna aktif. Kalau lihat data internal, angka penjualan kami makin tinggi. Kami kira, harga murah produk kami bukan satu-satunya strategi pemikat hati pengguna sebab ada beberapa faktor lainnya, termasuk fitur dan teknologi yang produk kami tawarkan," tutur Palson di konferensi pers virtual yang dikutip Tekno Liputan6.com.
Alih-alih menjadikan harga murah sebagai strategi utama, menurut Palson, perusahaan mencoba untuk "berfokus pada upaya untuk memenuhi kebutuhan target pengguna kami secara spesifik." Memenuhi permintaan dan kebutuhan pengguna, menurut Palson, merupakan salah satu dari strategi utama perusahaan.
"Itulah mengapa kami berinovasi meningkatkan kualitas kamera di flagship smartphone [karena permintaan masih tinggi]," ujar Palson.
Palson mencontohkan pada Realme X3 Zoom untuk pertama kalinya perusahaan menyematkan lensa periskop dan teknologi Night Mode yang dapat menghasilkan foto terbaik, bahkan memotret langit berbintang.
"Strategi ini tidak hanya untuk entry level dan mid range, melainkan untuk semua segmen. Jadi, kami tidak terlalu berfokus pada kompetisi di segmen tertentu dan membanderol harga murah. Kami hanya berupaya untuk memenuhi kebetuhan pengguna di setiap segmen," tutup Palson.
Baca juga:
Harga HP Vivo Y Series Terbaru 2020: Vivo Y91, Vivo Y30, Vivo Y15
Dua Tips Penting Memilih Kartu MicroSD Untuk Smartphone, Sudah Tahu?
Harga HP Oppo Terbaru dan Terlaris 2020: Oppo A92, Oppo A12, Oppo A31, Oppo A5 2020
Hari Ini iPhone SE Anyar Bisa Dibeli di Jaringan Ritel Erajaya Group
6 Penyebab HP Cepat Panas, Begini Cara Mudah Mengatasinya
Pixel 4a 5G Resmi Diperkenalkan, Smartphone 5G Terjangkau Dari Google
Google Pixel 5 Resmi Diperkenalkan, Ini Spesifikasi dan Harganya
Baca Selanjutnya: Harga Murah Bukan Strategi Utama...
(mdk/idc)
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami