Riset Google: Investasi di Sektor Internet Indonesia Terus Melejit
Merdeka.com - Google baru saja merilis laporan tentang ekonomi digital di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Berdasarkan laporan tersebut, ekonomi internet di negeri ini mampu menembus USD 124 Billion di tahun 2025.
Di tahun 2020 saja, mampu menembus USD 44 Billion. Sektor E-commerce menjadi leading sektor peningkatan ekonomi internet di Indonesia, disusul media online seperti live streaming dan lain sebagainya.
"Ini potensi dan kesempatan yang besar bagi Indonesia untuk mendongkrak ekonomi digital," ujar Randy Jusuf, Managing Director, Google Indonesia dalam konferensi pers virtual, Selasa (24/11).
Potensi yang besar ini, sudah diprediksikan jauh-jauh hari oleh beberapa investor untuk menaruh investasinya di sektor ekonomi internet ini. Menurut hasil riset Google itu menyebutkan bahwa investasi di sektor internet terus meningkat tajam. Meskipun di tahun 2019, nilai kesepakatan sedikit turun.
Sejak tahun 2016, nilai kesepakatan investasi di sektor internet mencapai USD 1.2 miliar. Nilai tersebut terus melonjak di tahun 2017. Di tahun 2017, nilai kesepakatan investasi berada dikisaran USD 3.0 miliar. Kemudian naik di tahun 2018 menjadi USD 3.8 miliar. Hanya saja, di tahun 2019, menurun menjadi USD 3.2 miliar.
Sementara di pertengahan tahun 2020, nilai kesepakatan sudah mencapai USD 2.8 miliar. Angka tersebut lebih baik bila dibandingkan dengan pertengahan tahun yang sama di 2019. Di mana pada pertengahan tahun 2019, nilai kesepakatan investasi baru mencapai USD 1.4 miliar.
Willson Cuaca, Co-founder dan Managing Partner di East Ventures mengatakan keyakinannya bahwa negeri ini akan semakin cepat menuju era keemasan digital.
"Laporan ini menvalidasi pembangunan ekonomi digital Indonesia selama ini, sudah melewati semua negara Asia Tenggara, berpotensi meloncat (leap frog) dan bisa dibandingkan dengan ekonomi-ekonomi digital besar lain di seluruh dunia. Fondasi digital sudah dibangun dengan baik, penduduk juga makin terbiasa dengan penggunaan teknologi, model bisnis pun semakin kokoh," jelas Wilson.
Lanjut dia, momentum ini harus terus dijaga oleh startup-startup, disertai dengan disiplin keuangan sehingga bisa bertahan dengan baik selama masa resesi, dan dengan terus membangun fondasi kemampuan mereka.
"Agar mereka bisa menangkap peluang dari bonus demografi Indonesia dan Asia Tenggara dalam tahun-tahun ke depan," ungkapnya.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.
Baca SelengkapnyaDahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rencana aturan tersebut dapat merugikan industri media digital yang tengah kena disrupsi tiada henti.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaLonjakan trafik yang telah diprediksi ini dikontribusikan oleh peningkatan penggunaan media sosial, aplikasi pesan singkat, hingga aplikasi mobile gaming.
Baca SelengkapnyaPerusahaan raksasa dunia yang lain bisa melihat ini menjadi celah atau dipandang sebagai buruknya tata kelola birokrasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaSektor ini akan menjadi concern Microsoft saat berinvestasi di Indonesia.
Baca Selengkapnya