Barang Bermerek di Australia Cuma Jadi Sampah, Dibuang Bak Rongsok di Pinggir Jalan
Merdeka.com - Australia merupakan salah satu negara maju dan sejahtera. Banyak orang mampu membeli berbagai barang bermerek dengan harga tinggi.
Ada salah satu kebiasaan unik dan tak banyak diketahui. Warga negara Kanguru itu rupanya tak menyukai berbagai barang yang rusak meski hanya sedikit lecet dan tergores. Mereka langsung membuangnya di pinggir jalan.
Barang-barang berkualitas itu pun memenuhi tepi jalan. Seperti apa? Simak ulasan selengkapnya berikut ini, dilansir dari kanal YouTube bakie (29/5/2020).
Buang Barang Bermerek
Bagi warga negara yang terletak di sebelah selatan Indonesia ini, memiliki barang berkualitas dan bermerek bukan lah suatu hal yang langka. Kendati demikian, barang yang telah mengalami kerusakan pun seringkali cepat untuk dibuang.
YouTube bakie ©2021 Merdeka.com
"Di sini itu banyak orang yang membuang barang-barang yang nggak digunakan lagi. Nah, dan biasanya barang yang dibuang itu masih bisa digunakan untuk beberapa orang yang membutuhkan. Dan terkadang barang yang mereka buang itu masih bagus-bagus dan bermerek banget," ungkapnya.
Dibuang Pinggir Jalan
Barang-barang bekas dianggap rusak tersebut lantas ditumpuk dan dibiarkan begitu saja di pinggir jalan. Bahkan, berbagai barang bermerek dengan harga yang fantastis nampak tersebar dari satu ujung jalan ke ujung lainnya.
Pemandangan ini pun menjadi suatu hal yang tak lagi baru bagi warga lokal. Berbagai barang bekas itu nampak diletakkan tepat bersebelahan dengan mobil-mobil warga yang terparkir di tepi jalan.
YouTube bakie ©2021 Merdeka.com
"Jadi ini ada buang-buangan lagi. Itu dari ujung (jalan) sampai ujung situ," paparnya.
Siklus Barang Bekas di Australia
Disebut, ada petugas yang mengatur berbagai barang bekas di lokasi tertentu. Mereka mengizinkan pihak-pihak tertentu untuk sekali waktu mengambil barang bekas tersebut.
YouTube bakie ©2021 Merdeka.com
"Jadi apartemennya ini, ada petugasnya buat buang-buangin (barang) buat ke pinggir jalan. Nah, nanti selang beberapa hari itu ada yang ambil. Bener-bener di pinggir jalan," jelasnya.
Warga Cari Rongsokan
Ada fakta unik lainnya di negara maju nan modern ini. Di sisi lain, ada pula warga yang menginginkan berbagai barang bekas tersebut, tak semuanya lantas membeli barang baru.
Warga yang melintas pun diperbolehkan untuk mengambil berbagai barang tersebut secara cuma-cuma.
YouTube bakie ©2021 Merdeka.com
"Dan ini itu bener-bener kayak bule-bule pada lewat itu pada ngelihatin. Jadi, it's allright if you want to see it (Jadi nggak apa-apa kalau kamu mau melihatnya)," katanya.
Temukan Banyak Barang Bermerek
Salah satu contohnya, pemilik video itu berhasil menemukan sejumlah barang bermerek dengan harga tinggi jika dijual di Tanah Air. Barang-barang tersebut antara lain seperti sepatu, perangkat komputer, baju, hingga tas bermerek internasional.
YouTube bakie ©2021 Merdeka.com
"Nih, Reebok," ucapnya.
(mdk/mta)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini merupakan produk tembikar buatan lokal paling awal yang ditemukan di Australia sebelum kedatangan orang Eropa.
Baca SelengkapnyaMasyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaIa mempelajari budaya dan mencicipi kuliner baru pada setiap negara yang disinggahi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Australia, panggung eksotis bagi laba-laba, ular beracun, ubur-ubur mematikan, dan makhluk aneh seperti platipus.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI berhasil kuasai markas KKB hingga temukan barang berbahaya. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaDaging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaPria ini mengungkapkan banyak hal mengenai alasannya hingga tantangan tinggal di Negeri Kanguru.
Baca SelengkapnyaZulkifli menilai, sangat wajar apabila masyarakat diminta untuk membayar pajak dari barang yang dibeli dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaWarga Rangkasbitung mengaku memilih mengonsumsi singkong sebagai makanan alternatif saat harga beras meroket.
Baca Selengkapnya