Jualan Ketupat Tahu Ramai Beromzet Rp1 Juta/Hari, Wanita Ini Cerita Sering Dicurigai

Advertisement
Merdeka.com - Berkecimpung di dunia bisnis kuliner memang bukan hal yang mudah. Beragam tantangan, baik dari segi rencana berdagang, kerugian, sampai lingkungan sosial acap kali menderu. Bahkan tak jarang ada yang mengalami cemoohan dari segelintir tetangga seperti yang dialami wanita satu ini.
Setiap harinya, ia berjualan sekitar tiga jam saja sudah habis semua. Bahkan banyak yang tidak kebagian jika telat datang. Saking ramainya pembeli, tak sedikit yang bertanya dan curiga wanita itu sekeluarga memiliki 'simpanan penglaris dagangan' dalam arti negatif.
Kisah wirausaha inspiratif ini sepertinya cocok bagi Anda yang tengah menjajaki dunia bisnis. Belajar dari pengalaman para pebisnis lain untuk mendulang kesuksesan.
Advertisement
Simak kisah inspiratifnya berikut ini, seperti dihimpun dari kanal YouTube Frankav12, Jumat (13/5).
Dicurigai Pakai Dukun

Jualan cuma 3 jam sudah habis semua, bahkan banyak yang tak kebagian ketupat tahu jika telat datang. Begitulah kondisi usaha makanan kekinian yang dijalani oleh Teteh Devi asal Bogor ini.
Wanita berusia 25 tahun tersebut lantas mengaku sempat dituduh memiliki simpanan pesugihan, agar dagangannya selalu laris. Teteh Devi selama ini berjualan didampingi oleh ayah dan saudaranya.
"Bentar kang ramai di sini. Banyak yang beli. Suka pada ngomongin, pakai apaan sih si bapak kok jualannya ramai banget gitu. Ada saja yang ngomong, banyak yang ngelihatin kayak gitu," kata Teh Devi. (mdk/kur)
Baca juga:
Cantik Bak Model Wanita ini Ternyata ART, Kabur dari Rumah Majikan Mau Dilecehkan
Dulu Istri Masih TK, Suami Siswa Seba Polri, Rahasia Jodoh Rupanya Tetangga Sendiri
Potret Rumah Megah Terbengkalai, Bekas Tempat Gantung Diri Jadi Terkenal Angker
Advertisement
Turun Temurun dari Kakeknya Ayah

Mungkin karena adanya resep rahasia turun temurun yang masih dilestarikan oleh Teh Devi dan keluarganya. Yang menjadi daya tarik serta bertahannya para pelanggan selama ini.
Diketahui bahwa kakek buyutnya bahkan telah berjualan ketupat tahu. Kemudian diajarkan kepada anaknya, berlanjut sampai ke ayahnya Devi yang dulu kerap membantu berdagang.
Terakhir, saat ini dipegang oleh Teh Devi. Meski warungnya begitu sederhana, tapi pembeli sudah antri panjang dan berkerumun ingin ketupat tahu buatannya.
"Kalau kita mah biasa saja. Kita kan apa adanya jualannya gini. Sudah dari dulu, sudah lama turun temurun gitu. Sudah banyak langganannya juga. Kan dari kakeknya si ayah juga sudah jualan ketupat. Terus ayahnya si ayah, almarhum juga jualan. Sekarang saya yang jualan. Orang itu sudah pada tahu, sudah kenal," ungkap Teh Devi.
Menjaga Kualitas

Tak semua orang yang berbisnis akan langsung mendulang keuntungan dan hidup nyaman. Hal serupa dialami oleh ayahnya Devi, yang dulu harus berjualan dengan cara dipikul dan berkeliling. Tapi kini ia sudah bisa lebih lega, karena bisa memiliki kios sendiri meski masih kecil.
"Sekarang sudah enak. Dulu zamannya si ayah mah dipikul. Kalau ada hiburan," ujar Teh Devi.
Demi menjaga kualitas, selain dengan menggunakan resep turun temurun. Teh Devi juga memilih beras yang harganya tidak murahan. Sehingga diminati oleh banyak pembeli.
"Kalau kata orang, dari bumbunya sama ketupatnya. Kan kita mah pakai beras mahal yang harga Rp12 ribu, kadang Rp13 ribu kalau lagi naik," imbuhnya.
Baca juga:
3 Remaja Jualan Bakso, Semangkuk Dibayar Pakai Sepeda Motor, Alasannya Bikin Haru
Begini Hari Pertama Jadi Taruna Akmil TNI, Berat Tak Semua Orang Sanggup
Niat Dagang ke Perumahan, Tukang Bakso Ini Malah Tersesat Masuk Jalan Tol
Potret Rumah Mewah WNI, Mantan ART yang Dinikahi Tentara Muda dan Tajir dari Arab
Advertisement
Omzet Rp1 Juta Per Hari

Tak kalah mencengangkan, hanya dengan berjualan dalam waktu singkat saja Teh Devi sudah bisa meraup omzet mencapai Rp1 juta per harinya. Perhitungan tersebut dipatok dari hasil menghabiskan 10 liter bumbu kacang dan seluruh persediaan ketupat, kikil sapi serta tahunya.
Berdagang ketupat tahu rupanya menjadi kecintaan Teh Devi. Ia mengaku senang bisa bertemu banyak orang dan mendapatkan uang sendiri. Selama ini Teh Devi berjualan di jalan Ciampea, Bogor, Jawa Barat dari pukul 3 sore hingga 6 petang.
"Kalau hari biasa, sampai malam. Kalau bulan puasa, habis maghrib saja sudah habis. Ini biasanya bikin 10 liter sehari. Dari 10 liter itu, omzet bisa sampai Rp1 juta. Kita ngitungnya gitu. Enaknya dagang, bisa ketemu orang, bisa dapat uang," papar Teh Devi.
Jualan Ketupat Tahu Beromzet Rp1 Juta/Hari
Kisah wirausaha inspiratif dari Teh Devi yang berjualan ketupat tahu ini layak untuk diteladani. Terutama bagi para penggiat bisnis kuliner yang masih pemula.
Berikut videonya.
Baca juga:
Pilu WNI Dipenjara di Mekkah Karena Difitnah Majikan, Tetap Betah Berkarier di Arab
Anies Baswedan Dituding Bagi-Bagi Kaos Capres ke Pemudik Ternyata ini Isi Paketnya
Dibantu Foto Depan Kabah, Kakek ini Menangis saat Tahu Pria ini yang Membantunya
Seorang Polisi Bantu Biaya Kuliah Remaja Ini, Karena Ditinggal Kabur Oleh Ortunya
Wakil Ketua DPRD Aniaya Petugas SPBU, Marah Karena Tak Dapat Pertalite Hanya Pertamax
3 Wanita Cantik Bersuami Polisi, Mertuanya Pernah Berpengaruh di Polri
Daftar Lulusan Akmil 1992 Berkarier Moncer, Mantu Luhut & Anak Eks Panglima Menonjol
Advertisement
TOPIK TERKAIT
-
Bisnis Kuliner
-
Kuliner Indonesia
-
Wisata Kuliner
-
Kuliner Nusantara
-
Bisnis Kuliner Rumahan
-
Kuliner Unik
-
Seputar Kuliner
-
Usaha Kuliner Modal Kecil
-
Kuliner Ramadan
-
Bisnis
-
Bisnis Ritel Dan Waralaba
-
Macam Bisnis
-
Bisnis Syariah
-
Ragam
-
Ragam Story
-
Ragam Feature
-
Ragam Konten
-
Konten Viral
-
Viral Hari Ini
-
Video Viral
-
VIRAL
-
Kisah Viral Hari Ini
-
Foto Viral
-
Inspiratif
-
Kisah Inspiratif
-
Inspirasi Kegigihan
-
Inspirasi Wanita
-
Inspirasi Wirausaha
-
Inspirasi
-
Kisah Inspiratif Orang
-
Tokoh Inspiratif
-
Cerita Inspiratif
-
Cerita Inspirasi
-
Bogor
-
Jawa Barat
-
Makanan Tradisional Jawa
-
Yogyakarta
Advertisement
Opini
-
Sandiaga Salahuddin Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI -
-
- Selengkapnya
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami