Medan Tempur 6 Prajurit Lulusan Akmil TNI, Pensiun Ada yang Jadi Presiden & Menteri
Merdeka.com - Operasi Seroja pada Desember 1975 menjadi operasi militer terbesar yang pernah ditangani oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI). Terjadi perang saudara di Timor Timur, hingga mengharuskan ribuan prajurit diterjunkan.
Hampir setengah kekuatan personel yang dikirim ke Bumi Loro Sae harus gugur di medan perang atau dinyatakan hilang. Meski sebagian besar prajurit baru saja menyelesaikan pendidikan militer dan menjalani pertempuran pertama, namun tak menyurutkan semangat serta daya tempur yang terlibat.
Beberapa mantan prajurit lulusan Akabri (sekarang Akmil) setelah pensiun ada yang menjadi presiden dan menteri, siapa sajakah mereka? Berikut ulasannya.
Luhut Binsar Panjaitan
©2020 Merdeka.com
Menjalankan misi merebut Timor Timur, Luhut Binsar Panjaitan ditunjuk sebagai Komandan Kompi A Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha, sekarang Kopassus) dengan pangkat Letnan Satu Infantri.
Sebuah tugas negara dengan momen tak akan terlupakan. Jika tak ada perubahan rencana, Luhut menjadi perwira pertama yang menginjakkan kaki di Timor Timur. Tetapi 'kehormatan' itu jatuh pada dua perwira Yonif Linud 501 Kostrad, yakni Lettu Inf Larbadio dan Lettu Inf Harry Cokro.
Pada hari pertama, Luhut harus merelakan 16 personel anggota Kopassandha kehilangan nyawa. Serta sejumlah anak buah lainnya yang tewas terus bertambah hingga Operasi Seroja berakhir.
Kini alumni TNI ini tak lagi bergerilya di hutan dan menembaki musuh. Sekian kali Luhut menerima jabatan di pemerintahan Presiden Joko Widodo, yakni:
Kepala Staf Kepresidenan RI (2014–2015)
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, Dan Keamanan RI (2015–2016)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (2016–2019)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Kabinet Indonesia Maju (2019–2024)
Basofi Sudirman
©2020 Merdeka.com
Berikutnya ada Basofi Sudirman. Dia merupakan mantan anggota Kopassandha yang menerima kehormatan ditunjuk sebagai komandan operasi, saat Operasi Seroja berlangsung. Basofi Sudirman bertindak sebagai Komandan Komando Tugas Gabungan (Kogasgab) berpangkat Letnan Kolonel.
Basofi berperan penting dalam penempatan pasukan dan pelaksanaan merebut daerah-daerah strategis selama operasi di Timor Timur. Setelah mundur dari dunia militer, dia bergabung menjadi anggota Golkar.
Pada masa Orde Baru, Basofi ditunjuk sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta dan dipasangkan bersama Wiyogo Atmodarminto untuk periode 1987 hingga 1992. Berselang satu tahun, dia menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur ke-11 selama masa jabatan 1993-1998.
Susilo Bambang Yudhoyono
Operasi Seroja ©2020 Merdeka.com
Susilo Bambang Yudhoyono atau yang lebih akrab disapa SBY merupakan prajurit yang paling tenar di Tanah Air. Menantu Letnan Jenderal TNI (Purn.) Sarwo Edhie Wibowo ini terlibat dalam berbagai pertempuran melawan Fretilin dan Tropaz di pegunungan, serta sejumlah pertempuran penting lain.
Kala bertugas di Timor Timur, SBY masih berpangkat Letnan Dua. Dia memimpin pasukan untuk pembersihan terhadap gerakan Fretilin dan Tropaz yang mengganggu, usai Timor Timur masuk bagian provinsi ke-27 Indonesia.
Sepulang dari pertempuran besar itu, SBY menerima kedudukan penting di TNI. Hingga menjadi anak buah dari Sutiyoso di Kodam Jaya, serta ditunjuk menjadi anggota DPR pada masa Orde Baru hingga Era Reformasi bergulir.
SBY sempat menjadi menteri lalu mendirikan Partai Demokrat, hingga membawa namanya menjadi orang nomor satu di Tanah Air, dengan masa jabatan dua periode, yakni 2004-2009 dan 2009-2014.
Yogie S Memet
©2020 Merdeka.com
Yogie merupakan Danjen Kopassandha dengan pangkat Brigadir Jenderal yang terlibat penuh dalam Operasi Seroja tahun 1975. Guna mendukung operasi, dia membentuk Satgas Nanggala-8 untuk merebut Suai dari tangan Fretilin dan Tropaz.
Pertempuran terbesar pernah digeluti Yogie, hingga 50 persen kekuatan Kopassandha hilang. Operasi dengan pertempuran paling ganas dan berdarah. Yogie menerjunkan 250 Kopassandha di bawah pimpinan Lettu Inf Muchdi Purwoprajono.
Setelah pensiun, alumni Akabri yang kini beralih nama menjadi Akademi Militer (Akmil) ini, menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri dan Gubernur Jawa Barat ke-12 di era Presiden Soeharto. Kemudian Menteri Dalam Negeri Indonesia ke-20 pada masa jabatan 1993 – 1998.
Muhammad Yunus Yosfiah
©2020 Merdeka.com
Muhammad Yunus Yosfiah terlibat dalam Operasi Seroja dengan pangkat Mayor Infantri. Dia merupakan perwira Kopassandha yang dipercaya memimpin tim 'Susi A'.
Tugas Yunus Yosfiah kala itu untuk membina dan melatih kemiliteran terhadap para pemuda dari Timor Portugis. Serta melakukan penyusupan demi mengganggu konsentrasi gerakan Fretilin dan Tropaz.
Keterlibatan Yunus dalam operasi senyap, sempat digugat oleh Australia. Sebab perkara Balibo Five yang menewaskan lima jurnalis asal negeri Kangguru tersebut.
Setelah pensiun dari militer tahun 1999, Yunus menjabat sebagai Menteri Penerangan Indonesia di era Presiden BJ Habibie. Serta anggota DPR dari PPP periode 2004-2009 dan duduk di Komisi XI.
Terobosan besar selama Yunus memangku jabatan, yakni dalam tindakan menghilangkan Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP), serta menjamin kebebasan pers.
Sutiyoso
©2020 Merdeka.com
Tokoh senior dan legendaris TNI, Sutiyoso sebagai prajurit Kopassandha yang telah terjun ke Timor Timur untuk melakukan penyusupan sebelum Operasi Seroja digelar.
Selain itu, Sutiyoso datang untuk kali kedua ke Bumi Timor Loro Sae untuk melatih militer sejumlah pemuda Timor Timor yang ingin bergabung dengan Indonesia.
Para pasukan Sutiyoso kala itu tak ada yang mengenakan seragam militer. Sebagian besar menyamar sebagai mahasiswa atau turis dengan celana jins, hingga dijuluki sebagai blue jeans soldier. Operasi rahasia itu dinamai Operasi Flamboyan dan disebut terlibat dalam kasus Balibo Five.
Usai pensiun dari dunia militer, Sutiyoso menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta selama dua periode, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Sayangnya ambisi sebagai capres gagal, sebab Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) hanya menerima satu persen suara.
Itulah para prajurit lulusan Akabri (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia), kini telah beralih nama menjadi Akademi Militer TNI, yang telah berhasil melewati pertempuran besar dan menduduki jabatan tinggi negara.
(mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut daftar para mantan ajudan Presiden Joko Widodo yang kini semuanya sudah menjadi Jenderal TNI.
Baca SelengkapnyaJenderal polisi eks ajudan Presiden RI kini punya karir moncer di kepolisian.
Baca SelengkapnyaMomen Ketika Anies Tepuk Tangan dan Kasih Dua Jempol ke Ganjar
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar justru menanyakan kapan KPU RI mengirimkan undangan kepadanya.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaWanita ini didatangi langsung oleh sejumlah penembak jitu guna melakukan prosedur pengamanan Presiden RI.
Baca SelengkapnyaPresiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.
Baca SelengkapnyaPerwira TNI beri pesan mendalam ke anak buahnya yang akan masuk masa pensiun. Ternyata ada yang berencana jualan es dan bakso.
Baca Selengkapnya