PCR Test Adalah untuk Diagnosis Covid-19, Kenali Perbedaan, Keakuratan Swab & Rapid
Merdeka.com - Saat ini, seluruh dunia masih berjibaku melawan wabah virus corona Covid-19. Meski sudah ada pengadaan vaksin, namun tak dapat dipungkiri kebiasaan 3M masih terus digalakkan. Sudah satu tahun Indonesia menghadapi pandemi ini.
Semenjak kemunculannya, masyarakat mulai mencari tahu informasi yang jelas. Sampai mulai mengenal adanya deretan istilah ilmiah, seperti PCR test, Swab dan Rapid. Sebagai tolak ukur pengujian seseorang, apakah telah terinfeksi atau tidak. Beberapa di antaranya memiliki masa kadaluwarsa dan harus dilakukan tes ulang.
Seperti diketahui, PCR test adalah singkatan dari polymerase chain reaction, atau tes reaksi berantai polimerase. Ini adalah tes diagnostik yang menentukan apakah Anda terinfeksi. Dengan menganalisis sampel untuk melihat apakah sampel tersebut mengandung materi genetik dari virus.
Para ahli mengatakan, pengujian diagnostik menjadi salah satu alat kesehatan masyarakat yang paling kuat, untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19. Tes tersebut mengidentifikasi orang-orang yang mungkin membutuhkan perawatan.
Tak sedikit masyarakat yang masih mempertanyakan keakuratannya. Berikut pengertian PCR test adalah untuk mendiagnosis Covid-19, beserta mengenali perbedaan dengan Swab dan Rapid.
PCR Test Adalah
Dokter tunjukkan alat tes swab virus corona berupa Polymerase Chain Reaction diagnostic kit (PCR) ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari WebMD dan Clevel and Clinic, PCR Test adalah singkatan dari tes polymerase chain reaction. Dilakukan untuk mendeteksi materi genetik dari organisme tertentu, seperti virus.
Alat ini akan mendeteksi keberadaan virus jika Anda terinfeksi. Tes ini juga dapat mendeteksi fragmen virus bahkan setelah Anda tidak lagi terinfeksi. Tes paling umum yang digunakan untuk mendiagnosis infeksi dengan novel coronavirus, hampir 100 persen efektif jika diberikan dengan benar.
PCR Test untuk Covid-19
Tes PCR untuk Covid-19 adalah tes yang digunakan untuk mendiagnosis orang yang saat ini terinfeksi SARS-CoV-2, yakni virus corona penyebab Covid-19. Tes ini sampai disebut sebagai standar emas" untuk mendiagnosis Covid-19. Karena ini adalah tes yang paling akurat dan andal.
Cara Kerja PCR Test Adalah
Terdapat tiga langkah kunci untuk uji PCR Covid-19, yaitu:
1. Pengumpulan Sampel
Pengumpulan sampel dilakukan dengan menggunakan kapas. Mengumpulkan bahan pernapasan, berupa cairan yang ditemukan di hidung dalam. Sebuah swab berisi ujung lembut pada tongkat panjang dan fleksibel yang dimasukkan ke dalam lobang hidung.
Sebenarnya ada berbagai jenis, termasuk penyeka hidung yang mengambil sampel langsung di dalam lubang hidung. Dan satu lagi, penyeka nasofaring yang masuk lebih jauh ke dalam rongga hidung untuk diambil.
Jenis swab mana pun cukup untuk mengumpulkan bahan untuk PCR test. Setelah pengumpulan, swab disegel dalam tabung dan kemudian dikirim ke laboratorium.
Pemeriksaan Sampel Tes PCR Covid-19 ©2020 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
2. Ekstraksi
Ketika teknolog laboratorium menerima sampel, mereka melakukan proses yang disebut ekstraksi. Lalu Ketika teknolog laboratorium menerima sampel, mereka melakukan proses yang disebut ekstraksi (yang mungkin ada).
3. Langkah PCR
Kemudian langkah PCR menggunakan bahan kimia khusus dan mesin PCR, atau disebut siklus termal. Menyebabkan terjadinya reaksi yang menghasilkan jutaan salinan dari sebagian kecil materi genetik virus SARS-CoV-2.
Selama proses ini, salah satu bahan kimia menghasilkan cahaya fluoresen jika terdapat SARS-CoV-2 dalam sampel. Lampu fluorescent ini adalah 'sinyal' yang dideteksi oleh mesin PCR dan software khusus. Digunakan untuk menginterpretasikan sinyal tersebut sebagai hasil tes yang positif.
Kelebihan & Kelemahan Tes PCR
Pemeriksaan Sampel Tes PCR Covid-19 ©2020 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Kelebihan PCR Test Adalah
Keunggulan utama PCR test untuk Covid-19 adalah keakuratan dan keandalannya. Ini adalah tes paling akurat yang tersedia untuk deteksi virus corona Covid-19.
Kelemahan PCR Test Adalah
kerugian dari tes PCR Covid-19, karena tes ini mampu mendeteksi materi virus dalam jumlah yang sangat kecil. Sehingga es ini dapat terus mendeteksi fragmen virus SARS-CoV-2 bahkan setelah Anda pulih dari Covid-19 dan tidak lagi menular.
Jadi akan ada kemungkinan Anda terus dites dengan hasil positif. Jika pernah menderita Covid-19 di masa lalu, meskipun sudah tidak dapat menyebarkan virus SARS-CoV-2 ke orang lain.
Perbedaan dengan Tes Covid-19 Lain
Pemain Dari Jendela SMP Jalani Tes, Sumber Foto : Kapanlagi.com
Pada dasarnya ada dua jenis tes untuk Covid-19, yaitu tes diagnostik dan tes antibodi. Tes diagnostik memberi tahu Anda apakah Anda memiliki infeksi Covid-19 aktif saat ini. Sedangkan tes antibodi memberi tahu bahwa Anda sudah terjangkit Covid-19. Terdapat dua jenis, di antaranya:
1. Tes Diagnostik:
PCR Test
Tes ini untuk mengetahui keberadaan materi genetik virus atau fragmennya saat rusak.
Tes Antigen
Tes ini mendeteksi bit protein di permukaan virus yang disebut antigen. Tes antigen biasanya dianggap cepat, hanya memakan waktu 15 hingga 30 menit. Tetapi kurang akurat dibandingkan tes PCR.
Tes antigen cepat, paling akurat jika digunakan dalam beberapa hari sejak gejala mulai muncul, yakni saat jumlah virus yang terbesar ada di tubuh.Karena tes ini tidak seakurat tes PCR. Jika tes antigen negatif, penyedia layanan kesehatan bisa memesan tes PCR untuk memastikan hasilnya lagi.
2. Tes Antibodi:
Antibody (serology) Test
Tes antibodi ini mendeteksi apakah Anda memiliki respons imun (antibodi) terhadap virus. Ini berarti Anda telah tertular virus dan sistem kekebalan atau antibodi telah melancarkan serangan untuk melawannya. Tes ini mendeteksi antibodi tersebut.
Biasanya diperlukan waktu sekitar satu minggu, setelah terinfeksi. Supaya cukup untuk antibodi berkembang dan dideteksi dalam darah. Oleh karena itu, tes ini tidak boleh digunakan untuk mendiagnosis infeksi aktif.
(mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaPenampilannya saat tak memakai seragam polisi tampak berbeda bikin pangling.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kecoa dapat membawa banyak bakteri dan virus menyebarkan penyakit.
Baca SelengkapnyaKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaInfeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca SelengkapnyaBioteknologi konvensional merupakan salah satu cabang dari bioteknologi yang menggunakan metode tradisional dalam menghasilkan produk-produk bioteknologi.
Baca SelengkapnyaPemahaman mengenai ciri-ciri dan bentuk virus menjadi kunci penting dalam mengungkap misteri tentang bagaimana virus itu sebenarnya.
Baca SelengkapnyaSebagian besar orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek kebenarannya!
Baca Selengkapnya