Siswi SMP Asal Gresik Kirimkan Surat untuk PM Australia dan Kanselir Jerman
Merdeka.com - Aeshninna Azzahra atau yang akrab dipanggil Nina merupakan siswi SMP Negeri 12 Gresik yang belakangan menjadi perbincangan. Dia viral karena keberaniannya mengirimkan surat terbuka kepada Perdana Menteri Australia, Scott Morisson.
Surat tersebut berisi permintaan agar ekspor sampah plastik ke wilayah tempat tinggalnya di Kecamatan Wringinanom, Gresik dihentikan. Berikut informasi selengkapnya dilansir dari akun twitter @dw_indonesia :
Menyerahkan Surat ke Kedutaan Australia dan Jerman
Nina secara langsung menyerahkan surat tersebut ke kedutaan Australia yang ada di Jakarta pada Selasa, (21/1) lalu. Di hari yang sama Nina juga menemui Duta Besar Jerman untuk Indonesia.
"Terima kasih banyak, saya akan lakukan yang terbaik agar anda segera mendapat jawabannya. Terima kasih," ucap duta besar Jerman menerima surat dari Nina.
Alasannya Mengirim Surat Terbuka
Kepada DW Indonesia Nina mengatakan jika dirinya prihatin melihat negara-negara maju melakukan impor sampah plastik ke Indonesia yang bisa menyebabkan pencemaran lingkungan.
"Kemarin saya ke Tanjung Priok disana saya melihat sendiri bagaimana negara-negara maju itu impor sampahnya ke Indonesia," ungkap Nina.
Menurut Nina, sampah plastik yang banyak ditemukan di sekitar tempat tinggalnya tertulis merek dagang yang berasal dari beberapa negara seperti Australia, Inggris, dan negara maju lainnya.
Banyak Penyelundupan Sampah Plastik
Impor sampah plastik ini dilakukan oleh negara maju dengan menyelundupkan pada kontainer yang mengirim sampah kertas yang dibeli oleh salah satu pabrik kertas daur ulang di Indonesia. Menurut Nina, ada beberapa kontainer yang masuk ke green lane tanpa melalui proses pengecekan sehingga banyak terdapat sampah plastik yang diselundupkan.
"Saya merasa prihatin, jadi setelah dipilih mana yang sampah kertas dan plastik itu, sampah plastiknya dikirim ke desa Bangun. Lalu disana dipisah lagi mana yang bisa didaur ulang dan mana yang tidak bisa. Lalu yang tidak bisa didaur ulang dijual ke pabrik tahu untuk bahan bakar proses pembuatan tahu. Nah asapnya itu kan bisa menghasilkan racun dioksin," jelas Nina.
Menurutnya itu semua akan menyebabkan pencemaran lingkungan yang buruk dan lama kelamaan akan membahayakan kesehatan manusia juga.
Harapan Nina Setelah Mengirimkan Surat
Di lansir dari DW Indonesia, setelah menemui duta besar Jerman Nina mengatakan jika pihak kedutaan akan segera memberitahu pemerintah Jerman dan akan memperkuat penjagaan di pelabuhan agar sampah-sampah yang kotor tidak masuk ke Indonesia.
"Saya enggak mau orang luar negeri negara-negara maju itu menyelipkan sampah plastiknya lagi ke Indonesia," ungkap Nina.
Didukung Banyak Pihak
Sebelum bertolak ke Jakarta, Nina juga diketahui telah menemui Kepala Dinas Pendidikan setempat dan mendapatkan dukungan penuh. Nina juga mengungkapkan bahwa ia telah membuat sebuah petisi yang sudah ditandatangani oleh banyak orang. Petisi tersebut berisi penolakan sampah impor datang lagi ke Indonesia.
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perjalanan mereka ditemani pemandangan pegunungan yang begitu hijau dan asri.
Baca SelengkapnyaVideo seorang siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Sinjai bernama Nuraeni (9) menggendong dan mengasuh adiknya saat berada di dalam kelas viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSang ayah yang bercita-cita menjadi bagian dari TNI sukses dicapainya. Bahkan, keduanya sama-sama menjadi perwira TNI.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
selain D, ada juga puluhan siswa di SMA Negeri 2 Maumere dipulangkan pihak sekolah lantaran menunggak uang SPP.
Baca SelengkapnyaBagi PNS pria yang istrinya melahirkan bisa mengajukan cuti dengan alasan penting.
Baca SelengkapnyaIni sosok di balik suksesnya tiga perwira TNI-Polri saat ini hingga mampu menjabat posisi strategis. Siapa orangnya?
Baca SelengkapnyaBukan karena tidak lulus sidang skripsi, ia menangis karena dosen pengujinya mirip ayahnya yang sudah tiada.
Baca SelengkapnyaSebelumnya ia sudah menunggu kedatangan suaminya namun tak kunjung datang.
Baca SelengkapnyaKetua Bawaslu Makassar Dede Arwinsyah membenarkan ada sejumlah PTPS belum dicairkan honornya.
Baca Selengkapnya