Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Waspadai, Kehilangan Rasa dan Bau secara Tiba-Tiba Bisa Jadi Pembawa Covid-19

Waspadai, Kehilangan Rasa dan Bau secara Tiba-Tiba Bisa Jadi Pembawa Covid-19 petugas medis china tangani pasien corona. ©2020 China Daily via REUTERS

Merdeka.com - Virus corona atau Covid-19 masih terus menjadi perbincangan dunia. Para ilmuwan juga terus berupaya mengetahui lebih dalam mengenai virus corona. Tujuannya tentu untuk bisa menciptakan antivirusnya.

Namun, baru-baru ini beredar sebuah informasi terkait virus corona yang bisa membuat masyarakat kian khawatir. Bagaimana tidak, seseorang bisa menjadi pembawa covid-19 tersembunyi jika dirinya merasakan kehilangan indra perasa dan penciuman secara tiba-tiba.

Seorang Dokter Kehilangan Indera Penciuman dan Perasa

Melansir dari CNN, Selasa (24/3/2020), seorang dokter di Amerika Serikat mengungkapkan dirinya kehilangan indera penciuman dan perasa pada hari minggu. Melihat hal itu, informasi yang diberikan kemudian untuk ditambahkan ke 'list of screening tools' Covid-19.

penanganan pasien virus corona di wuhan

THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO/Handout via REUTERS

American Academy of Otolaryngology, Kepala dan Leher Bedah mengatakan, gejala kurangnya indera penciuman (anosmia) dan indera perasa (dysgeusia) harus digunakan untuk mengindentifikasi kemungkinan infeksi virus corona.

"Anosmia, khususnya, telah terlihat pada pasien yang akhirnya dites positif untuk virus corona tanpa gejala lain," tulisnya dalam pernyataan resmi di laman web akademi.

Seorang Ibu Kehilangan Indera Perasa

Di sisi lain, seorang ibu terinfeksi virus corona yang tinggal di Inggris secara tiba-tiba tidak bisa mencium bau popok penuh bayinya. Tidak hanya itu, sang ibu juga tidak bisa mencium aroma bumbu maupun masakan. Melansir dari The New York Times, Selasa (24/3/2020), seorang dokter THT di Inggris mengutip laporan dari rekan sesama medis di seluruh dunia. Dari laporan tersebut muncul permintaan kepada orang dewasa uang kehilangan indera penciuman untuk mengisolasi diri selama tujuh hari. "Kami benar-benar ingin meningkatkan kesadaran bahwa ini adalah tanda infeksi dan bahwa siapa pun yang kehilangan indera penciuman harus mengasingkan diri. Itu bisa berkontribusi memperlambat transmisi dan menyelamatkan nyawa." tulis Prof. Claire Hopkins, presiden British Rhinological Society, dalam emailnya.

Gejala Baru Ditambahkan

Melansir dari World of Buzz, Selasa (24/3/2020), menurut kedua sumber berita itu, dokter di Amerika Serikat dan Inggris kini menyerukan kehilangan indera penciuman dan perasa untuk ditambahkan ke daftar 'screening tools'. Di mana hal itu yang biasanya digunakan ketika mendiagnosis kasus Covid-19 secara potensial.penanganan pasien virus corona di wuhan

THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO/Handout via REUTERS

Lebih lanjut, anosmia (kurangnya penciuman) dan dysgeusia (kurangnya perasa) telah ditemukan pada pasien positif corona. Akan tetapi, mereka tidak menunjukkan gejala-gejala covid-19 lainnya."Anosmia, khususnya, telah terlihat pada pasien yang pada akhirnya dites positif untuk virus corona tanpa gejala lain," pernyataan dari Akademi Otolaringologi Amerika - Bedah Kepala dan Leher.

Sudah Terbukti

Tidak menyangka, kabar tersebut juga telah dilaporkan dalam pernyataan yang dibuat oleh ENT UK, organisasi profesional yang mewakili ahli bedah THT (telinga, hidung dan tenggorokan) di Inggris.Sudah ada bukti yang baik dari Korea Selatan, China dan Italia bahwa sejumlah besar pasien dengan infeksi COVID-19 yang terbukti telah mengembangkan anosmia, tulisnya.

Paling Sering Terlihat Pada Pasien Lebih Muda

Melansir dari World of Buzz, dalam sebuah wawancara dengan konsultan otolaringologi dan ahli bedah kepala dan leher, Profesor Nirmal Kumar, Sky News, telah mencatat kehilangan indera penciuman dan perasa paling sering terlihat pada pasien yang lebih muda. Sebaliknya, pasien ini justru tidak menunjukkan gejala virus corona lainnya.dokter izinkan pasien virus corona lihat matahari terbenam

Ong Lip Qin Physiotherapist Precise Rehab/ FB 2020 Merdeka.com

Profesor Nirmal Kumar menambahkan, mereka yang menunjukkan gejala-gejala tersebut harus segera mengisolasi diri selama 7 hari untuk mencegah penyebaran infeksi virus corona atau covid-19.

(mdk/tan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?
Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari

Kemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.

Baca Selengkapnya
Pakai Masker, Hasto PDIP Cerita Kena Flu Karena Polusi: Maklum Jakarta Lama Enggak Diurus
Pakai Masker, Hasto PDIP Cerita Kena Flu Karena Polusi: Maklum Jakarta Lama Enggak Diurus

Hasto PDIP menyindir kalau polusi udara di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya