4 Negara Ini Kucurkan Rp11,9 Triliun Beli Vaksin Corona dari Inggris
Merdeka.com - Perusahaan farmasi asal Inggris AstraZeneca mengumumkan telah sepakat dengan empat negara untuk memasok hingga 400 juta dosis vaksin covid-19, yakni Italia, Jerman, Belanda dan Prancis. Keempat negara tersebut mengucurkan 750 juta euro (USD 843,2 juta) setara Rp11,9 triliun, untuk membeli 300 juta dosis vaksin Covid-19.
Negara-negara ini bahkan berencana membeli hingga 100 juta dosis vaksin. Italia sendiri akan membayar 185 juta euro untuk 75 juta dosis vaksin, yang sedang dikembangkan Oxford University tersebut.
Raksasa farmasi ini mengatakan sedang membangun sejumlah pasokan rantai paralel di seluruh dunia dan berusaha untuk memperluas kapasitas produksi lebih lanjut. Perusahaan tersebut baru-baru ini menyelesaikan perjanjian serupa dengan AS serta Koalisi Kesiapsiagaan Epidemi Inovasi dan aliansi vaksin Gavi untuk 700 juta dosis.
Namun, juru bicara perusahaan farmasi AstraZeneca tak berkenan memberikan keterangan tentang pembelian vaksin tersebut.
"AstraZeneca tidak mengungkapkan informasi keuangan apa pun sehubungan dengan perjanjian itu," ujar dia ketika dimintai komentar, melansir laman CNBC.
AstraZeneca merupakan perusahaan farmasi asal Inggris yang tercatat di Bursa New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange, AstraZeneca PLC.
Lisensi dan Produksi Pengemasan
Perusahaan juga telah menyetujui lisensi dengan Serum Institute of India untuk penyediaan tambahan 1 miliar dosis, terutama untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. "Total kapasitas produksi saat ini adalah 2 miliar dosis," mengutip pernyataan perusahaan.
Perusahaan mengatakan terbuka untuk berkolaborasi dengan perusahaan lain guna memenuhi komitmen mendukung akses ke vaksin tanpa keuntungan selama pandemi. Di mana biaya pembuatan vaksin turut dibantu dana dari pemerintah.
Vaksin AstraZeneca sedang menjalani uji klinis fase 2 dari 3 tahapan, yang melibatkan sekitar 10.000 sukarelawan dewasa. Di mana tahap uji akhir berlangsung di UK.
Dalam pernyataannya, AstraZeneca mengakui kemungkinan vaksin tersebut tidak berfungsi. " Tetapi kami berkomitmen terus mengembangkan program klinis dengan cepat dan meningkatkan produksi yang berisiko,” jelas dia
Di sisi lain, AstraZeneca diketahui juga telah menyetujui kesepakatan dengan Catalent untuk menyediakan kapasitas pengisian dan pengemasan botol pada fasilitas pabriknya di Anagni, Italia.
Reporter: Nurmayanti
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sekitar 55 persen dari kenaikan ini berasal dari negara-negara maju, terutama didorong oleh AS, Prancis, dan Jerman.
Baca SelengkapnyaSineas dari tiga negara yakni Indonesia, Korea Selatan, dan Malaysia bersatu dalam film bertajuk LOOK AT ME TOUCH ME KISS ME.
Baca SelengkapnyaPresiden menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana Elnino di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaTingkat kedermawanan global meningkat sejak pandemi Covid-19.
Baca Selengkapnya