Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Alasan LPS Tahan Suku Bunga Penjaminan Valas

Alasan LPS Tahan Suku Bunga Penjaminan Valas dolar AS. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Rapat Dewan Komisioner (RDK) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memutuskan untuk menurunkan tingkat bunga penjaminan LPS untuk simpanan Rupiah di bank umum dan BPR menjadi 6,75 persen. Namun, suku bunga penjaminan valuta asing (valas) tetap dipertahankan pada level 2,25 persen.

Kepala Eksekutif LPS, Fauzi Ichsan menyebutkan, penentuan suku bunga penjaminan valas tidak ikut turun sebab tidak mengikuti kebijakan suku bunga acuan bank sentral yaitu Bank Indonesia (BI). Suku bunga penjaminan untuk valas mengekor pada suku bunga acuan bank sentral AS yaitu the Federal Reserve (the Fed). Di mana saat ini the Fed sejak awal tahun ini masih mempertahankan suku bunga acuan di level 2,25-2,5 persen.

"Kalau kita melihat suku bunga acuan bank sentral AS itu masih tetap di 2,5 persen. Walaupun ekspektasi pasar ada penurunan di semester ini sebesar 50 bps, tapi itu belum terealisasi," kata dia di kantornya, Jakarta, Rabu (31/7).

Oleh karena itu, dia menegaskan LPS memutuskan untuk mengikuti kebijakan the Fed, dengan mempertahankan suku bunga penjaminan untuk valas.

Namun, berbeda dengan suku bunga penjaminan valas, LPS menilai kondisi pasar global saat ini sudah cukup baik untuk perbankan dalam negeri. Hal ini lah yang kemudian dijadikan acuan oleh LPS untuk memangkas suku bunga penjaminan Rupiah Bank Umum dan BPR.

Mulai membaiknya kondisi pasar keuangan global ini tercermin dengan stabilnya pergerakan London Interbank Offered Rate atau LIBOR, yang merupakan referensi harian dari suku bunga yang ditawarkan dalam pemberian pinjaman tanpa jaminan oleh suatu bank.

"Sementara kalau kita melihat LIBOR masih tetap stabil, sementara kalau kita melihat suku bunga simpanan di perbankan Rupiah dalam negeri itu sudah turun," ujarnya.

Fauzi menambahkan, LPS baru akan melakukan perubahan suku bunga penjaminan apabila hasil rapat dewan gubernur the Fed memutuskan untuk memangkas suku bunga acuannya. "Jadi LPS ini kami melakukan adjustment, melakukan penurunan LPS rate berdasarkan fakta dam realisasi, bukan ekspektasi," tutupnya.

Sebagai informasi, rincian suku bunga penjaminan untuk simpanan di Bank Umum dalam Rupiah yaitu 6,75 persen dari semula 7,00 persen. Sementara valuta asing 2,25 persen. Sedangkan untuk simpanan rupiah di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sebesar 9,25 persen dari semula 9,50 persen.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Ketua LPS: Tak Hanya Dua, Ada Bank BPR Lain Bakal Bangkrut di 2024
Ketua LPS: Tak Hanya Dua, Ada Bank BPR Lain Bakal Bangkrut di 2024

Ketua LPS menjamin peristiwa itu tidak sampai menimbulkan gejolak dalam sektor perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
BPS Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras, Meski Jokowi Rajin Bagikan Bansos
BPS Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras, Meski Jokowi Rajin Bagikan Bansos

Padahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.

Baca Selengkapnya
PBNU Minta Satgas Pangan Bergerak Jaga Stabilitas Harga Beras Jelang Ramadan
PBNU Minta Satgas Pangan Bergerak Jaga Stabilitas Harga Beras Jelang Ramadan

PBNU meminta satgas Pangan Polri terus bergerak menjaga stabilitas harga beras di pasar, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Ungkap Alasan Buka Loker 2,3 Juta CPNS dan PPPK Tahun 2024
Pemerintah Ungkap Alasan Buka Loker 2,3 Juta CPNS dan PPPK Tahun 2024

Pemerintah Beberkan Alasan Buka Loker CPNS dan PPPK Tahun 2024

Baca Selengkapnya
Parah! 3 PNS Disdik Garut Gelapkan Uang Koperasi Rp1 Miliar Lebih dengan Jaminan Dana BOS
Parah! 3 PNS Disdik Garut Gelapkan Uang Koperasi Rp1 Miliar Lebih dengan Jaminan Dana BOS

Sejak September 2018 hingga Januari 2019, ketiga berhasil melakukan pinjaman fiktif menggunakan data 14 sekolah.

Baca Selengkapnya
PNM Tak Naikkan Bunga Kredit Pasca BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Ini Alasannya
PNM Tak Naikkan Bunga Kredit Pasca BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Ini Alasannya

Bank Indonesia yang memutuskan menaikkan suku bunga acuan di level 6,25 persen pada bulan April 2024.

Baca Selengkapnya
Begini Langkah Rapikan Keuangan Usai Libur Lebaran, Salah Satunya Lunasi Utang
Begini Langkah Rapikan Keuangan Usai Libur Lebaran, Salah Satunya Lunasi Utang

Mengumpulkan penghasilan merupakan langkah penting untuk memastikan stabilitas keuangan jangka panjang.

Baca Selengkapnya