Bank Syariah Indonesia Pilih Buka Cabang di Dubai Dibandingkan Malaysia

Merdeka.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menargetkan akan mendirikan sejumlah kantor cabang di luar negeri setelah resmi beroperasi pada 1 Februari 2021 mendatang. Salah satu yang dibidik adalah Dubai, Uni Emirat Arab.
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia, Hery Gunardi mengatakan, pihaknya tak tutup kemungkinan untuk buka cabang di negara dengan kekuatan perbankan syariah kuat lain semisal Malaysia. Namun, untuk saat ini BSI telah memantapkan komitmen untuk membuka cabang di Dubai yang pasar sukuk globalnya menjanjikan.
"Apakah kita akan memiliki kantor di Malaysia atau tidak, ini sangat tergantung pada kajian. Tapi paling tidak di tahun ini kami sudah punya rencana untuk memiliki red office di Dubai," kata Hery seperti dikutip Kamis (28/1).
"Kenapa kita kejar Dubai dulu karena kita ingin lihat potensi sukuk global. Sukuk global itu cukup potensi, dan itu cukup banyak di sana di Timur Tengah," jelas dia.
Menurut dia, BSI saat ini belum tahu potensi bisnis di Malaysia seperti apa. Namun dia berpendapat potensi syariah di Indonesia sebenarnya masih lebih besar, meski secara tantangan harus kerja lebih keras guna meningkatkan literasi dan inklusi.
"Saya rasa kami belum bisa menjawab apakah kita butuh cabang atau tidak (di Malaysia), tentunya berdasarkan kajian nanti. Karena pembukaan cabang atau perwakilan itu memang deal-nya deal bisnis," ungkap Hery.
Penetrasi di Malaysia
Kendati demikian, dia mengakui Negeri Jiran memang memiliki penetrasi perbankan syariah yang lebih optimal dibanding Indonesia.
"Yang menarik, Indonesia memiliki penduduk muslim terbesar, bahkan terbesar di dunia. Di sisi lain penetrasi perbankan Syariah Indonesia di bawah 7 persen. Sedangkan di malaysia sendiri sudah lebih dari 25 persen," tuturnya.
Hery menilai Pemerintah Malaysia memang banyak memberikan dukungan untuk sistem keuangan syariah mereka. Sehingga perbankan syariah mendapat ruang cukup luas untuk tumbuh berkembang.
"Di sisi lain juga ketentuan tentang perpajakan, kalau kami lihat nasabah yang memiliki account di bank syariah Malaysia mungkin mendapat pajak lebih murah dibanding perbankan yang konvensional. Ini membuat perbankan syariah di sana juga cepat dibanding di negara lain seperti di kita," pungkasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
OJK Terbitkan Izin Pembentukan Bank Syariah Indonesia
OJK Sebut Keuangan Syariah Lebih Berdaya Tahan di Tengah Pandemi Corona
1 Februari 2021, Indonesia Resmi Miliki Bank Syariah Terbesar
Menteri Erick Soroti Ketimpangan Penetrasi Bank Syariah Indonesia dengan Malaysia
Ini Sebab Produk Syariah Belum Laris Seperti Milik Bank Konvensional
Bank Syariah Indonesia Jadikan UMKM Salah Satu Fokus Target Pasar
Baca Selanjutnya: Penetrasi di Malaysia...
(mdk/idr)
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami