Bertahan Saat Pandemi, Pelaku UMKM Diminta Disiplin Kelola Keuangan
Merdeka.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terus menggerus pertahanan pelaku UMKM nasional sebagai akibat dampak pandemi Covid-19. Kondisi yang penuh ketidakpastian ini pun membuat para pelaku UMKM kerap kehabisan modal karena terpaksa digunakan untuk bertahan hidup.
Ketua Asosiasi UMKM Indonesia, Ikhsan Ingratubun meminta agar pelaku usaha mulai saat ini menerapkan disiplin pengelolaan keuangan. Pengusaha harus bisa menyiapkan dana cadangan minimal 3 bulan atau 6 bulan untuk biaya operasional.
"Siapkan dana sedikitnya 3 bulan atau 6 bulan untuk tetap beroperasi manakala ada kebijakan Covid-19 yang memberlakukan pembatasan sosial," kata Ikhsan saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Selasa (7/9).
Ikhsan menuturkan, untuk memiliki dana cadangan, pelaku usaha harus bisa memisahkan rekening pribadi dengan rekening bisnisnya. Dua hal ini harus dipisahkan agar tidak tercampur dan menimbulkan kekacuaan.
"Modal usaha ini harus dipisahkan, jangan disatukan dalam satu rekening pribadi," kata dia.
Pendapatan dari usaha juga harus dipisahkan antara dana operasional dan keuntungan. "Uang yang didapat harus bisa dipisahkan supaya ada saving dana," kata dia.
Selain melakukan pencadangan dana, penting juga bagi pengusaha untuk melakukan tranformasi ke sistem digital. Dalam kondisi yang tidak pasti ini, perubahan pasar dan masuk ke sistem digital harus dijadikan peluang berusaha.
"Transformasi berusaha melalui digital karena ini bisa untuk bertahan di saat pandemi sebagai antisipasi dari kebijakan pemerintah," kata dia.
Terakhir, pelaku usaha harus bisa menerapkan protokol kesehatan di tempat usahanya. Agar penyebaran virus bisa dikendalikan dan tidak menyebabkan terjadi lonjakan kasus Covid-19 kembali.
"Taat dengan protokol kesehatan, teruatama di pasar tradisional dan tempat-tempat yang sifarnya keramiaan, karena ini bisa memicu kenaikan Covid-19," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erick Thohir menyebut, pelaku UMKM di Indonesia sangat membutuhkan pendampingan untuk mengembangkan usahanya.
Baca SelengkapnyaPelaku UMKM diharapkan bukan saja maju di bidang bisnis, tapi dapat berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSaat ini Kemenkop UKM tengah mengumpulkan data - data calon penerima KUR untuk menilai perilaku mereka dalam bertransaksi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Akulaku diminta meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik dan pelaksanaan manajemen risiko dalam menjalankan kegiatan usaha BNPL.
Baca SelengkapnyaSelain pelatihan, PNM juga memfasilitasi untuk kepemilikan rekening dan dokumen usaha.
Baca SelengkapnyaAti mengaku kewajiban pembayaran cicilan KUR BRI Rp9 juta per bulan justru menjadi penambah semangat berjualan.
Baca SelengkapnyaOJK menyebut akan mencabut moratorium perizinan terhadap entitas pinjol baru yang khusus bergerak di sektor produktif dan UMKM.
Baca SelengkapnyaPpenghargaan ini merupakan bukti nyata komitmen TASPEN dalam mendukung kemajuan dan pengembangan UMKM
Baca SelengkapnyaBerbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
Baca Selengkapnya