Merdeka.com - Ekonom Senior Faisal Basri memprediksi Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuannya pada angka 5,00 persen. Adapun suku bunga acuan terbaru akan diumumkan oleh BI pada hari besok pukul 14.00 WIB.
Dia menilai, BI akan terpaksa menahan suku bunga acuannya karena tidak melihat peluang untuk penurunan suku bunga ke level 4 persen. Hal ini juga guna menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah.
"Artinya ruang gerak moneter itu terbatas. Jadi, mau diturunkan lagi jadi 4 (persen), inflasinya 3,2, jadi nett marginnya itu benar-benar flat. Jadi, BI akan menjaga agar rupiah itu tetap stabil," kata dia, saat ditemui di Kawasan Kebon sirih, Jakarta, Rabu (20/11).
Selain itu, jika suku bunga kembali diturunkan maka investor akan kabur dari RI untuk mencari imbal hasil yang bunganya lebih tinggi. Kondisi tersebut tentu bukan merupakan hal yang positif bagi kondisi nilai tukar rupiah.
"Kalau suku bunga diturunkan, artinya return untuk investasi turun secara riil. Oleh karena itu, orang cenderung akan lari yang real interest rate-nya lebih tinggi," ujarnya.
Tidak hanya itu, kondisi transaksi berjalan atau current account defisit (CAD) masih lebar. Sehingga aksi kaburnya investor akan berbahaya sehingga BI tidak akan berani menurunkan kembali suku bunga acuannya.
"Oleh karena itu, saya duga BI akan maintain di level ini (5,00 persen). Karena kalau kita lihat current account kita masih defisit, defisitnya masih besar 2,6 persen. Investasi yang datang lebih banyak portfolio daripada FDI (asing). Jadi, rentan suku bunga diturunkan," tutupnya.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Oktober 2019 Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali menurunkan Bank Indonesia (BI) 7-day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan sebesar 25 basis point (bps) pada angka 5,00 persen. Suku bunga Deposit Facility juga turun sebesar 25 bps menjadi 4,25 persen dan Lending Facility menjadi 5,75 persen.
"Rapat Dewan Gubernur BI pada 23-24 Oktober 2019 memutuskan untuk menurunkan BI 7-day repo" ujar Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, di Kantor BI, Jakarta, Kamis (24/10).
Dia menjelaskan keputusan tersebut diambil dengan memperhatikan kondisi perekonomian global yang masih melambat. "Kebijakan tersebut konsisten dengan perkiraan inflasi dan imbal hasil keuangan domestik yang tetap menarik," ujarnya.
Penurunan suku bunga ini juga bertujuan untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi dan mempertahankan stabilitas perekonomian domestik.
"Kebijakan ini didukung pula oleh strategi operasi moneter yang terus diperlukan untuk menjaga kecukupan likuiditas dan memperkuat efektivitas transmisi bauran kebijakan yang akomodatif," tutupnya. (mdk/azz)
Baca juga:
Pemerintah Diminta Perluas Akses Pendanaan UMKM
VIDEO: Bunga KUR Turun Jadi 6% di Tahun 2020
Bunga KUR Turun, Edhy Prabowo Sebut Akses Pendanaan Nelayan Makin Banyak
Januari 2020, Bunga Kredit Usaha Rakyat Turun Menjadi 6 Persen
Membeli Sukuk Tabungan Seri ST006 Melalui Website Kemenkeu
Kesalnya Presiden Jokowi dan Cerita Kontraktor Dikejar Seperti Hantu
Faisal Basri Usul Ahok Bawa Tim Masuk ke BUMN
Faisal Basri Sindir Menko Luhut Panjaitan: Itu Menteri Apa Calo
Leonardo DiCaprio Bantah Tudingan Presiden Brasil
Faisal Basri Ramal Ekonomi RI Hanya Tumbuh 4,9 Persen di 2020
Faisal Basri Duga Dana Desa Hanya Dinikmati Kaum Elit
Bangun 2.500 Km Tol, Pemerintah Ingin Kejar Ketertinggalan dari Malaysia dan Thailand
BI Ungkap Alasan Vitalnya Swasta dalam Pembangunan Infrastruktur 5 Tahun Mendatang
Kuntoro Mangkusubroto Dinilai Cocok Jadi Menteri Strategis
Faisal Basri Kritik Konsep Holding BUMN Menteri Rini
Warisan RUU Bermasalah Kembali Dibahas DPR di Tahun 2020
Resmi Diluncurkan, Aplikasi Tilang ETLE Raih Penghargaan MURI
PKS Tak Masalah Dukung Calon Kepala Daerah Nonmuslim di Pilkada 2020
4 Hari Buron, Paman Pembunuh Keponakan dengan Batu Ditangkap Polisi
BPRD DKI Gandeng KPK Sidak Penunggak Pajak
Forbes Umumkan Orang Terkaya Indonesia 2019, Inilah Daftar Lengkapnya
Analis sebut Apple Bakal Rilis iPhone Dua Kali Setahun
Debit Air Kali Cakung Meningkat, Tanggul di Bekasi Jebol Sepanjang 22 Meter
5 Minuman yang Bisa Membantu Meredakan Rasa Sakit Akibat Radang Sendi
PKS Soal Menantu Jokowi Maju Pilwalkot Medan: Jangan Kembangkan Politik Dinasti
Kemenag Cabut Naskah Ujian Bermuatan Materi Khilafah di Kediri
Lelang Jabatan Kajari-Kajati Dinilai Positif Bagi Reformasi Birokrasi Kejaksaan
Modal Bangun Infrastruktur dan SDM, RI Bebas Jebakan Kelas Menengah 2036
Bertemu Mahfud MD, Erick Bahas Jajaran BUMN Terpapar Radikalisme
Jokowi Diminta Waspadai Politisi Rabun Ayam dan Ikan Lele
Libur Natal & Tahun Baru, Garuda Indonesia Diskon Tiket 30 Persen di Senin dan Kamis
Derry Sulaiman Soal Kabar Ustaz Abdul Somad Cerai: Itu Bukanlah Sebuah Kemaksiatan
Setuju Jokowi, NasDem Sebut Pembahasan Amandemen UUD Tak Perlu Saat Ini
Genjot Kepercayaan Investor, Aturan ini Dinilai PPATK Penting Diterapkan
Intelijen AS: Iran Diam-Diam Pindahkan Rudal ke Irak
VIDEO: Angkut Harley dalam Pesawat, Direksi Garuda Terancam Dipecat Menteri BUMN
Ashanty: Sakit Bukan Berarti Dunia Berakhir
Kemenkeu Ramal Pertumbuhan Ekonomi 2020 Berada di 5,2 Persen
Jeep Rubicon Bupati Karanganyar Disorot, Ini Aturan Pengadaan Mobil Dinas
Menhub Budi Baca Cibiran di Media Sosial: Capek Deh!
Motorola One Hyper Resmi Diperkenalkan, Kualitas Apik Harga Murah!
Ganjar Soal Pro Kontra Daging Anjing: Kalau Pinter Masak, Dagingnya Ganti Kambing Aja
Temui Jokowi, Delegasi US-ASEAN Business Council Minta Pemerintah Serius Bangun SDM