Bisnis pria putus sekolah ini terus cetak uang meski tengah tidur
Merdeka.com - Trevor Chapman, pada 13 tahun silam, menjadi satu dari sekian banyak mahasiswa putus kuliah di Amerika Serikat (AS). Pada saat itu, ddia memutuskan untuk menjual alat pengendalian hama demi menyambung hidup.
Tahun-tahun berlalu. Dia akhirnya sukses meluncurkan suatu perusahaan instalasi panel surya. Secara masif, bisnisnya berkembang hingga di tiga negara bagian AS.
Walau kesuksesan itu harus dibayar dengan waktu yang mengharuskan dia mengurus bisnisnya lebih dari 12 jam sehari. Sampai kemudian, kutipan dari pebisnis Warren Buffett memberinya inspirasi untuk melakukan inovasi pemasaran yang baru.
"Jika tidak menemukan cara untuk menghasilkan uang saat tidur, Anda akan bekerja sampai Anda mati," begitu bunyi wejangan Buffett yang terus terngiang di telinga Chapman.
Mencoba Bisnis Daring
Chapman yang bertekad tidak mau bekerja sampai mati, akhirnya menemukan solusi untuk mendapatkan penghasilan pasif yaitu melalui e-commerce. Dari sejumlah literatur yang dibacanya, Chapman meyakini e-commerce akan terus tumbuh menjadi bisnis yang besar.
Salah satu riset yang dibacanya menyebutkan penjualan ritel daring global tumbuh sebesar 20 persen dari USD 1,9 triliun menjadi USD 2,3 triliun pada 2015.
Tapi sebelum ddia benar-benar berpikir untuk meninggalkan pekerjaannya, Chapman ingin melihat sendiri apakah mungkin dia dapat menjual barang secara daring?
"Ini membutuhkan bekerja seperti bisnis yang lainnya, tetapi Anda tidak harus mengambil risiko pekerjaan penuh waktu untuk melakukan ini," kata pengusaha 34 tahun itu.
Chapman hanya menghabiskan beberapa jam saja di malam hari saat memulai bisnis daring ini, dengan investasi hanya sebesar USD 200. Dia membeli nama domain seharga USD 2,99 per tahun dan membuat akun Shopify melalui uji coba senilai USD 14.
Hal yang paling mahal adalah ketika dia mulai menghabiskan USD 100 sehari untuk mempromosikan laman LDSman.com miliknya lewat Facebook. Hal tersebut dilakukannya sejak 11 November 2016 silam.
Awalnya, dia mengaku menjual produk yang salah. "Awalnya saya menjual karya seni Mormon secara daring. Itu mungkin baru 10 jam ada calon pembeli yang tertarik," katanya.
"Saya akhirnya menyadari bahwa apa yang saya jual tidak cukup menarik bagi pembeli."
Chapman kemudian menghabiskan waktu di ruang kerjanya untuk memikirkan produk apa yang menarik banyak pembeli yang gemar berselancar di dundia maya. Dia menggunakan pelajaran dari produk panel surya yang sempat dijualnya dari pintu ke pintu beberapa tahun lalu.
Sampai akhirnya Chapman berkesimpulan produk tersebut harus cukup menarik bagi orang untuk mengundang Anda ke rumah mereka. "Hal yang sama harus dilakukan secara daring, yaitu Anda harus menawarkan suatu produk yang menarik," ujarnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaSaat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaSejak lulus sekolah, ia memang tidak mau bekerja menjadi seorang karyawan. Ia kini berhasil menekuni profesi berdagang dengan hasil jutaan rupiah dalam sehari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rela merantau, ia setiap harinya harus menjual dagangan baksonya.
Baca SelengkapnyaSimak kisah inspiratif Heru Setiawan, pengusaha kerupuk kulit yang pernah putus kuliah kini beromzet ratusan juta.
Baca SelengkapnyaKeterampilan hidup merupakan pembelajaran berharga yang akan berguna sepanjang masa bagi anak-anak.
Baca SelengkapnyaAbidin bercerita bisnis tanaman hiasnya di Jalan RM Harsono berkembang sejak ikut KUR BRI.
Baca SelengkapnyaSejak mengerti peluang bisnisnya, pemuda ini membudidayakan tanaman simbar.
Baca SelengkapnyaPria ini bagikan kisah jadi anak tunggal bayi tabung. Semua keinginan tercapai.
Baca Selengkapnya