Merdeka.com - Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa membuat perhitungan tentang kehilangan jam kerja selama wabah pandemi corona (Covid-19) beserta dampaknya terhadap perekonomian. Dalam hal ini, dia membuat contoh terhadap sektor manufaktur, yang disebutnya telah kehilangan pendapatan hingga sekitar Rp40 triliun selama masa kritis ini.
Suharso memprediksi pertumbuhan ekonomi negara pada kuartal II-2020 masih akan terus menurun. Dia mencontohkan 10 juta tenaga kerja di sektor manufaktur yang sudah kehilangan separuh jam kerjanya sejak pertengahan Maret tahun ini.
"Di industri manufaktur di 17 subsektor yang padat karya, itu ada 9,8-10 juta tenaga kerja. Mereka separuh utilitas dari tingkat industri menurun," kata Suharso dalam sesi bincang online, Selasa (9/6).
Dalam hitungannya, seorang pekerja manufaktur bekerja selama 40 jam setiap pekannya, lalu dikalikan 1.000. Dia memperkirakan, wabah pandemi corona telah berjalan sekitar 12 pekan sejak pertengahan Maret hingga awal Juni ini, maka didapatkan angka 480 ribu jam.
"Gampangnya kita ambil 400 ribu jam saja dalam 10 minggu. Kali 10 juta (orang pekerja manufaktur), artinya 4 miliar jam kerja. Ini 4 miliar jam kerja hilang," papar dia.
"Kalau 1 jam kerja dibayar dengan 20 ribu saja, itu artinya yang hilang berapa besar? Kira-kira sekitar Rp80 triliun. Dibagi dua karena sifatnya separuh, jadi Rp40 triliun. Jadi Rp40 triliun itu hilang," sebutnya.
Imbasnya, Suharso melanjutkan, kehilangan jam kerja dan pendapatan tersebut turut berpengaruh terhadap sektor lain. Sebagai contoh kecil, ia menyebutkan UMKM barang dan jasa yang ikut ketiban getah lantaran kehilangan pembeli akibat kasus tersebut.
"Jadi jumlah itu berkurang dengan sendirinya, pembeli UMKM berkurang, dan akibatnya terus sampai ke tingkat paling bawah. Dengan alasan itu kita pakai analisa itu bisa saja kita tutup berapa yang hilang. Ini hanya dari 17 subsektor manufaktur," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Menperin Catat Investasi Industri Manufaktur Naik 44 Persen Selama Triwulan 1-2020
Hadapi New Normal, Pemerintah Beri Stimulus Pemulihan Sektor Manufaktur
Pabrik Daihatsu Siap Produksi Kembali dengan Protokol Kesehatan
Gaikindo: Industri Otomotif Nasional Siap Terapkan Tatanan 'New Normal'
Confirm, Nissan Tutup Pabrik Indonesia demi Profit Lebih Besar
New Normal Diharapkan Genjot Kinerja Industri Manufaktur
Baca Selanjutnya: Pengaruhi Sektor Lain...
(mdk/idr)
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami