Bos BI perkirakan bunga kredit bank turun di awal 2018
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7-day RR Rate) sebesar 25 basis poin. Di mana, bulan sebelumnya BI 7-day RR Rate berada pada posisi 4,75 persen.
Gubernur BI Agus Martowardojo memperkirakan, dengan diturunkannya suku bunga, maka bunga kredit perbankan bisa turun hingga awal 2018.
"Dari sisi kredit itu memang penurunannya lebih pelan. Biasanya transmisi itu bisa terlaksana dalam waktu 2-3 kuartal. Jadi perkembangan di deposit Rate turunnya lebih cepat dibandingkan dengan kredit," kata Agus di Istana Negara, Jakarta, Senin (28/8).
Dia menambahkan, untuk pinjaman segmen korporasi dan segmen pinjaman rumah sudah single digit. Namun secara umum untuk kredit UMKM dan modal kerja masih ada di kisaran 12 persen.
"Jadi yang kami bisa sampaikan tingkat bunga di deposito menurun baik. Kredit lebih pelan tetapi kita hara dalam dua kuartal bisa terjadi penurunan," imbuhnya.
Sebelumnya, BI telah merevisi pertumbuhan kredit tahun 2017 sebesar 8-10 persen, dari perkiraan awal sebesar 10-12 persen. "Jadi masih single digit seperti di tahun yang lalu. Tetapi kita harapkan di semester kedua 2017 pertumbuhan kredit akan lebih baik. Dan nanti 2018 pertumbuhan kredit antara 10 sampai 12 persen kembali," pungkasnya.
Seperti diketahui, Penurunan suku bunga acuan BI tersebut juga diikuti oleh penurunan suku bunga Deposit Facility sebesar 25 basis poin menjadi 3,75 persen. Di mana pada bulan sebelumnya, suku bunga Deposit Facility sebesar 4,00 persen.
"Dengan suku bunga Deposit Facility turun sebesar 25 basis poin, menjadi sebesar 3,75 persen," jelas Agus di Kantornya, Selasa (22/8).
Sementara itu, lending facility sebesar 5,50 persen pada bulan Juli juga mengalami penurunan 25 basis poin menjadi 5,25 persen. Keputusan tersebut berlaku efektif mulai 23 Agustus 2017. "Dan landing facility juga turun menjadi 5,25 persen. Berlaku efektif sejak 23 agustus 2017," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Indonesia yang memutuskan menaikkan suku bunga acuan di level 6,25 persen pada bulan April 2024.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca Selengkapnyakebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
Baca SelengkapnyaDengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca SelengkapnyaPerry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaBloomberg Technoz menganalisa lebih dari 900 perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia.
Baca Selengkapnya