Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos BI soal Rupiah Anjlok 6,7 Persen: Masih Lebih Baik Dibanding Thailand dan Turki

Bos BI soal Rupiah Anjlok 6,7 Persen: Masih Lebih Baik Dibanding Thailand dan Turki dolar AS. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mencatat nilai tukar rupiah melemah sebesar 6,7 persen hingga 24 September. Kendati demikian, Perry menyebut bahwa kinerja rupiah masih baik selama pandemi corona berlangsung.

"Rupiah melemah sebesar 6,7 persen sampai 24 September dari awal tahun. Namun, Rupiah lebih stabil dibandingkan dengan beberapa negara lain, seperti Thailand, Brasil, Turki, dan Afrika Selatan," ujar dia dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI terkait Laporan Semester I Kinerja Bank Indonesia, di Komplek Parlemen, Senin (28/9).

Menurut Perry, pelemahan nilai tukar mata uang garuda itu diakibatkan oleh kepanikan pelaku pasar keuangan global atas pandemi corona. Bahkan, pada 23 Maret lalu Rupiah melemah sebesar 16,24 persen ke level Rp16.575 per USD.

Merespons kondisi buruk itu, BI segera melakukan intervensi melalui berbagai kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah. Di antaranya melakukan intervensi di pasar spot, pemberlakuan Domestic Non Delivery Forward (DNDF), hingga pembelian SBN dari pasar sekunder khususnya pada periode capital outflows.

"Setelah itu, perkembangan membaik seiring dengan meredanya ketidakpastian global ini. Kemudian selang sehari (24 Maret 2020) Rupiah menguat ke level Rp14.890 per USD," paparnya.

Aliran Modal Asing

Tak hanya itu, aliran modal asing portofolio ke SBN kembali masuk atau mengalami tren positif. Tercatat sejak 14 April-24 September 2020, modal asing yang masuk ke SBN mencapai Rp20 triliun.

Oleh karena itu, dia memastikan BI terus melanjutkan berbagai kebijakan stabilisasi dan memperkuat peran bank sentral sebagai stand by buyer surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder. "Bagaimana pun juga ketidakpastian masih berlanjut, dan kami terus jaga stabilisasi nilai tukar kita," tutupnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Kembali di Bawah Rp16.000, Asalkan Bisa Penuhi Syarat Berikut Ini
Nilai Tukar Rupiah Kembali di Bawah Rp16.000, Asalkan Bisa Penuhi Syarat Berikut Ini

Mengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?

Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina

Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Sebut Nilai Tukar Rupiah Bakal Terus Menguat di Bawah Level Rp16.000 per USD
Gubernur BI Sebut Nilai Tukar Rupiah Bakal Terus Menguat di Bawah Level Rp16.000 per USD

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun yakin nilai tukar Rupiah akan terus menguat, ditopang kepercayaan investor dan pasar yang juga semakin besar.

Baca Selengkapnya
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
10 Mata Uang Terlemah di Dunia, Ada Rupiah Indonesia?
10 Mata Uang Terlemah di Dunia, Ada Rupiah Indonesia?

Pasca serangan balasan Iran ke Israel beberapa waktu, nilai tukar dolar terus menguat dan sebaliknya sejumlah negara mengalami pelemahan mata uangnya.

Baca Selengkapnya