BRI: Kenaikan suku bunga AS dongkrak penyaluran kredit migas
Merdeka.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk/BRI optimis kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (Fed's Fund Rate) sebesar 25 basis poin akan menggeliatkan industri minyak dan gas (migas). Kenaikan suku bunga diyakini akan membuat harga minyak dunia membaik dan membuat penyaluran kredit pada sektor migas diharapkan bisa tumbuh.
Vice President Hubungan Kelembagaan BRI, Oscar Hutagaol mengatakan, kenaikan suku bunga the fed adalah pertanda dari membaiknya perekonomian Amerika. Dia berharap perbaikan ekonomi Amerika akan diikuti oleh meningkatnya konsumsi migas.
"Fed fund rate dinaikkan. Ada sinyal perekonomian membaik pada 2016. Berarti, konsumsi migas diharapkan naik pada tahun 2016 karena motornya sudah membaik," kata dia dalam media gathering Satuan Kerja Khusus Unit Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) di Cirebon, Jawa Barat, Minggu (20/12).
Oscar menyebut, perbaikan pada industri migas diharapkan bisa brimplikasi positif terhadap penyaluran kredit BRI di sektor migas. Sayangnya, dia enggan menyebut target penyaluran migas untuk tahun depan.
"Kami belum bisa menyebutkan. Tapi, misi saya sendiri adalah pertumbuhannya sama atau minimal lebih baik daripada tahun kemarin," ucapnya.
Berdasarkan data bank BRI, realisasi kredit di sektor migas hingga 30 November 2015 sebesar Rp6,72. Realisasi ini naik sebesar 23,9 persen dari realisasi kredit sektor migas pada tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp5,42 triliun.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bank Indonesia yang memutuskan menaikkan suku bunga acuan di level 6,25 persen pada bulan April 2024.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca Selengkapnyapertumbuhan kredit dan pembiayaan UMKM didorong oleh pertumbuhan kredit dan pembiayaan segmen mikro sebesar 39,77 persen.
Baca Selengkapnyakebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaSaat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca Selengkapnya