BUMN belum tau rencana pemindahan pabrik PT Pindad dan PT DI ke Lampung
Merdeka.com - Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Fajar Harry Sampurno mengaku belum mengetahui rencana Kementerian Pertahanan untuk merelokasi atau memindahkan pabrik industri pertahanan yaitu PT Dirgantara Indonesia (DI), PT Pindad dan PT PAL Indonesia.
"Belum ada, kita juga belum diberitahu (Menhan), kita juga baru taunya dari media," kata Fajar di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (29/9).
Dia menambahkan, kementerian memang pernah melakukan kajian awal terkait kebutuhan lahan untuk galangan kapal, bukan untuk relokasi industri pertahanan. Namun, belum ada pembicaraan lebih lanjut mengenai kebutuhan lahan tersebut.
"Kita juga sama sekali belum ada komunikasi, memang ada rencana pemanfaatan lahan, khususnya galangan kapal. Tapi belum ada pembicaraan lebih lanjut," imbuhnya.
Sebagai informasi, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, agar industri pertahanan lebih kuat dan profesional maka di antaranya PT Dirgantara Indonesia, PT PAL hingga PT Pindad akan direlokasi.
Untuk itu, Kementerian Pertahanan telah menyiapkan lahan kurang lebih sekitar 10 hektar (ha). Meski demikian, pihaknya masih mencari lokasi yang tepat, dengan kemungkinan besar Lampung menjadi pilihan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pabrik ini mampu memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaKapal Pinisi itu akan difungsikan sebagai kapal pariwisata dari kawasan IKN menuju Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaLedakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hadapi lonjakan pemudik, Pelindo siapkan sarana dan prasarana di pelabuhan Ciwandan sebagai alternatif pelabuhan Merak, Banten.
Baca SelengkapnyaRatusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca SelengkapnyaPerum Bulog menjalin kerjasama kemitraan strategis bersama Pelindo.
Baca SelengkapnyaSumber-sumber energi terbarukan membutuhkan pendanaan besar.
Baca SelengkapnyaDari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca SelengkapnyaKeberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.
Baca Selengkapnya