Demo UU Cipta Kerja Tak Goyahkan Nilai Tukar, Rupiah Perkasa di Rp14.743 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS atau USd yang ditransaksikan antarbank di Jakarta ditutup menguat, ditopang sentimen positif dari dalam negeri.
Rupiah ditutup menguat 59 poin atau 0,40 persen ke posisi Rp14.743 per USD dari sebelumnya Rp14.802 per USD.
"Secara umum sentimen dari dalam negeri masih positif meski terdapat demonstrasi terkait UU Cipta Kerja," ujar Analis Asia Valbury Futures Lukman Leong di Jakarta, Rabu (14/10).
Dia menilai pelaku pasar uang merespons positif UU Cipta Karya sehingga aksi demonstrasi relatif tidak terlalu mempengaruhi volatilitas rupiah terhadap USD.
"Kondisi itu menjaga Rupiah bertahan di area positif meski kenaikan Rupiah pada sore ini tidak sebesar tadi pagi," ucapnya.
Dari eksternal, Lukman menambahkan negosiasi mengenai langkah-langkah stimulus terbaru di AS menjadi perhatian utama investor. Ketua DPR AS Nancy Pelosi menolak proposal Gedung Putih senilai 1,8 triliun dolar AS.
"Kondisi eksternal membuat volatilitas dolar AS tinggi, sehingga pergerakan rupiah menjadi terbatas," katanya.
Intervensi Bank Indonesia
Sementara itu, Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan intervensi Bank Indonesia turut menjaga pergerakan Rupiah berada di area positif.
"BI intervensi melalui pasar spot, obligasi, domestic non delivery forward (DNDF) atau transaksi derivatif valas terhadap rupiah. Dan ini lebih efektif dalam stabilisasi nilai tukar untuk tujuan stabilitas harga," katanya.
Rupiah pada pagi tadi menguat 107 poin atau 0,72 persen menjadi Rp14.695 per USD dari sebelumnya Rp14.802 per USD.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu menunjukkan Rupiah melemah menjadi Rp14.780 per USD dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.793 per USD.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaMencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga oleh BI akan memberikan sederet dampak rambatan terhadap pelaku usaha ritel.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaPerusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca Selengkapnya