Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas Program Kartu Pra Kerja. Dalam rapat tersebut, dia mengingatkan dua hal penting dalam implementasi Kartu Pra Kerja.
Pertama, mempersiapkan angkatan kerja baru yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Kedua, meningkatkan keterampilan angkatan kerja sehingga lebih produktif dan memiliki daya saing.
"Supaya menjadi catatan kita semuanya 58 persen tenaga kerja kita itu lulusan SMP ke bawah, karena itu reformasi harus dimulai dari hulunya," tegas Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (12/11).
Reformasi yang dimaksud Jokowi yakni pembenahan dalam sistem pendidikan dan pelatihan vokasi. Reformasi juga harus memperhatikan kebutuhan dunia usaha dan industri.
"Oleh sebab itu, terkait dengan reformasi pelatihan vokasi saya meminta Kartu Pra Kerja segera diimplementasikan tahun depan," pintanya.
Jokowi menegaskan, program Kartu Pra Kerja harus dikerjakan secara masif lewat penyedia jasa swasta. BUMN diminta ikut terlibat dengan menyediakan tempat-tempat pelatihan yang layak.
"BUMN juga ikut campur di sini karena BUMN memiliki tempat-tempat pelatihan yang sangat representative, beberapa suara sudah melihatnya," kata dia.
Jokowi melanjutkan, dengan adanya program Kartu Pra Kerja nantinya pencari kerja bisa memilih pelatihan yang diminati melalui platform digital yang disediakan pemerintah. Misalnya pelatihan barista kopi, animasi, desain grafis, bahasa Inggris computer, teknisi programming dan coding.
Kartu Pra Kerja merupakan katu yang dikhususkan untuk para anak muda lulusan SMA/SMK, perguruan tinggi, dan politeknik. Para pemegang kartu ini nantinya akan mendapat pelatihan sehingga dapat meningkatkan kemampuannya. Pelatihan ini tidak hanya dilakukan di dalam negeri, namun juga di luar negeri.
"Semua dikerjakan oleh instruktur yang punya kualifikasi yang bagus. Sehingga begitu lulus training mestinya kalau training bagus gampang sekali masuk dunia kerja," ucap Jokowi.
Dia mengatakan, pemegang kartu pra-kerja yang belum mendapat pekerjaan, meskipun telah mengikuti pelatihan tak perlu khawatir. Jokowi menjelaskan bahwa pemegang kartu ini tetap akan mendapatkan gaji.
"Kalau belum dapat pekerjaan kartu itu juga akan memberikan kayak honor, kayak gaji gitu. Tapi jumlahnya berapa, masih kita rahasiakan," kata Jokowi disambut tepuk tangan dari para relawan. (mdk/azz)
Baca juga:
Menko PMK Muhadjir Masih Pelajari Program Kartu Prakerja
Kartu Pra Kerja Bisa Dimiliki Pekerja 18 Hingga di Atas 60 Tahun
Menteri Hanif Buka Peluang Gandeng Profesional Kelola Kartu Pra Kerja
Pemerintah Sedang Susun Biaya Insentif Kartu Pra-Kerja
Program Kartu Pra Kerja, Pemerintah Tak Berikan Pelatihan Berbiaya Mahal
Pemerintah Tak Akan Batasi Usia Peminat Kartu Pra Kerja
Jawab Mahfud, KPK Ungkap Jokowi Konsen Pada Kasus Heli AW 101 dan Petral
Makna di Balik Dua Pelukan Surya Paloh dengan Jokowi dan Sohibul Iman
Muatan Truk Trailer Hantam JPO di Matraman
HUT NasDem Ingin Tegaskan Persatuan dalam Keberagaman Indonesia
Bertemu Menko Mahfud, Sejumlah Tokoh Sebut Belum Ada Titik Tengah Soal Perppu KPK
Mahfud Md: Jokowi Pernah Laporkan Kasus Korupsi Kakap Tapi Tak Ditindaklanjuti KPK
Jokowi Sebut Sindiran ke Surya Paloh Peluk Sohibul Hanya Candaan
Manuver Surya Paloh Bertemu PKS Dinilai Tak Membantu Pemerintahan Jokowi
Pelukan Jokowi dan Surya Paloh Warnai HUT ke-8 Partai NasDem
Alasan Awak Kabin Garuda Indonesia Tak Berani Lawan Kebijakan Ari Askhara
Banggar DKI Tolak Anggaran Pembangunan Homeschooling SMKN 74 Pariwisata
VIDEO: Kerja sama MRT dan KAI, Gubernur Anies Impikan Transportasi Nyaman
Libur Natal dan Tahun Baru, Kemenhub Siapkan 55 Bus Untuk Mudik Gratis
7.500 Pelari Pertamina Eco Run 2019 Turut Lestarikan Satwa Langka
Jokowi Setuju Koruptor Dihukum Mati, Menkum HAM Bilang Sudah Diatur UU
Gemas! Rezky Aditya Tak Henti 'Nyosor' ke Citra Kirana
Sekeluarga Tumpangi Motor Diseruduk Kereta Api, 1 Meninggal
Sepanas Apapun Kongres PAN, Diyakini Akan Berujung Guyub
Usai Periksa Ade Armando, Polisi akan Gelar Perkara Kasus Joker Anies Baswedan
Gibran Jajan Es Teh di PKL, Andre Rosiade Bilang Rakyat Sudah Tak Terpukau Pencitraan
Penggugat UU KPK Permasalahkan Anggota DPR Saat Pengesahan Banyak Tak Hadir
Jadi Bos Baru Bank Mandiri, Ini Rencana Kerja Royke Tumilaar
VIDEO: Jokowi Ngakak Tonton Komedi Menteri, Erick Tohir Kocak Jadi Tukang Bakso
Nasabah Bank Syariah Kini Bisa Dilayani Bank Umum yang Punya Sinergi Kepemilikan
Kubu Zulkifli Hasan Tak Mau Dibenturkan dengan Amien Rais di Kongres PAN
Dianggap Bagian Eksekutif, KPK Seharusnya Dilibatkan dalam Revisi UU
Pelaku Usaha Masih Wait and See, Investasi RI Melambat di Kuartal III-2019
Jokowi Pimpin Ratas Bahas Pelaksanaan KUR 2020
KBRI Amman Kembali Capai Zero Shelter Pelindungan PMI
Menag dan Mendikbud Sepakat Materi Agama di Sekolah Tak Dihilangkan
iCar Asia Raih Break Even Lebih Cepat dari Target
Pasutri Tewas usai Mobil Ditabrak Kereta di Perlintasan Tanpa Palang Pintu di Kendal
Mengintip Kemeriahan Peringatan Hari Ibu 2019 Bersama BRI
Curhat Awak Kabin Garuda Indonesia Kerap Dimutasi Tanpa Penjelasan
[Video] Gunung Berapi di Selandia Baru Meletus, Lima Turis Tewas dan Lainnya Hilang
Anak Kobra Banyak Berkeliaran Karena Bulan Berkembang Biak
Ramalan Bank Indonesia Jika Pemerintah Naikkan Tarif Listrik di 2020