Faisal Basri Minta Pemerintah Fokus ke Sektor Kesehatan Ketimbang Ekonomi
Merdeka.com - Ekonom Senior, Faisal Basri menyarankan pemerintah untuk fokus pada sektor kesehatan, dan bukan hanya menstabilkan ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah diharapkan dapat mendorong kapasitas testing dan contact tracing dalam rangka menggalakkan penanggulangan penyebaran virus corona.
"Diperlukan setidaknya 200 ribu sukarelawan untuk contact tracing. Nah, saya sarankan lewat Badan Pusat Statistik (BPS). Apalagi kan sekarang sedang dilakukan sensus, jadi gak perlu tuh training-training lagi untuk nentuin sukarelawannya," jelas Faisal dalam Rapat Dengar Pendapat Umum Komisi VI DPR RI pada Senin (31/8).
Sebagai seorang ahli ekonomi, Faisal menyatakan bahwa mayoritas ekonom pasti menyarankan untuk mengutamakan kondisi kesehatan masyarakat terlebih dahulu. Penerapan ini terlihat berhasil di beberapa negara, seperti Saudi Arabia, Israel, Filipina, India, dan Bangladesh, sehingga mereka lebih cepat dalam menangani penyebaran virus.
"Kalau ekonomi mau dibuka, testingnya juga harus diperbanyak. Sedangkan kita? Kita belum ada strategi testing. Sabtu dan Minggu bahkan testingnya libur, jadi cuma sedikit. Padahal, Sabtu Minggu ya virus tetap menyebar, virus gak libur," imbuh Faisal.
Maka dari itu, pemerintah diharapkan dapat membantu perusahaan-perusahaan padat karya untuk menyediakan fasilitas testing pada karyawannya dan diberikan secara gratis. Adapun, negara-negara yang melakukan testing dilaksanakan secara gratis.
"Saya waktu itu lewat universitas selama 3 hari, bayarnya Rp1,7 juta,"
Kendalikan Virus
Faisal menegaskan bahwa cara paling ampuh selain memaksakan masyarakat untuk melakukan belanja adalah, membuat rakyat confident atau percaya diri kalau virus ini bisa dikendalikan. "Pemerintah harus tunjukkan pada rakyat kalau memang mampu kendalikan virus," ucap Faisal.
Tak hanya pada masyarakat menengah, masalah juga ada pada masyarakat kelas bawah. Namun, adanya bantuan dari pemerintah membuat konsumsi mereka lancar.
"Rakyat kelas bawah itu sifatnya survival, karena mereka akan membelanjakan uang sebanyak yang pemerintah berikan. Kalau mereka dapat Rp600.000 ya dibelanjakan."
Meskipun begitu, ada beberapa konsumsi masyarakat yang turun dan naik di tengah pandemi. "Pendidikan, kesehatan dan peralatan rumah tangga memang naik. Sedangkan restoran, hotel, dan pariwisata turun. Makanya harus dicek, kontribusi dari total konsumsi setiap sektor," tutupnya.
Reporter Magang: Theniarti Ailin
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Isu Sri Mulyani akan mundur dari kabinet Indonesia Maju diembuskan oleh ekonom senior, Faisal Basri.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Isu Sri Mulyani akan mundur dari kabinet Indonesia Maju diembuskan oleh ekonom senior, Faisal Basri.
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, pertanian merupakan salah satu sektor yang memerlukan perhatian khusus.
Baca SelengkapnyaEkonom Senior Faisal Basri menyuarakan ajakan untuk mengajak Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono mundur dari kabinet Jokowi
Baca SelengkapnyaIsu Sri Mulyani akan mundur dari Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin diembuskan ekonom senior Faisal Basri.
Baca SelengkapnyaIsu Sri Mulyani akan mundur dari kabinet Indonesia Maju diembuskan oleh ekonom senior, Faisal Basri.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca Selengkapnya