Fungsi pelabuhan bergeser

Merdeka.com - Fungsi dan peran pelabuhan diakui mulai bergeser seiring semakin tingginya aktivitas perdagangan baik ekspor maupun impor. Direktur Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan Agung Kuswandono mengatakan, saat ini pelabuhan kerap dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan barang-barang dagang.

Sebab, waktu penumpukan barang atau dwelling time di pelabuhan cukup panjang. Agung kembali mengingatkan peran dan fungsi keberadaan pelabuhan.

"Katanya lebih enak di pelabuhan karena masih ada freetime dan itu dijagain Pelindo, Bea Cukai. Tetapi ingat di pelabuhan itu bukan tempat penumpukan, pelabuhan itu tempat untuk live on atau storage sementara," jelas Agung saat ditemui di gedung Kementerian Keuangan, Senin (16/4).

Dengan kondisi tersebut, pihaknya merasa perlu kerja keras semua pihak untuk mengembalikan fungsi pelabuhan agar ke depannya semakin baik. Salah satunya adalah perlunya dukungan perbaikan pelayanan perbankan untuk mengurangi waktu penumpukan atau dwelling time barang di pelabuhan Tanjung Priok secara signifikan. 

Dia menyebutkan, waktu penumpukan di pelabuhan saat ini masih tercatat 5,5 hari. Jika pelayanan pembayaran perbankan bisa dimaksimalkan, waktu penumpukan barang bisa berkurang menjadi hanya 3 hari.

“Ternyata permasalahan dwelling time waktu diidentifikasi ada di pre clearance, masalah perbankan. Jika membayar Jumat diprosesnya baru Senin. Setelah diskusikan di lingkungan pemerintah, sudah diambil keputusan untuk perbankan, agar lebih bisa memberikan pelayanan lebih baik lagi,” ujar Agung.

Dirinya juga mengaku telah berkoordinasi dengan instansi terkait guna menyelesaikan permasalahan ini. Perbaikan pelayanan perbankan diyakini akan mengimbangi waktu pelayanan kepabeanan (custom clearance) lebih efektif. Pihaknya bisa menyelesaikan proses kepabeanan untuk importir yang masuk  Mitra Utama (MITA) prioritas.

“Kalau importir jalur hijau dalam hitungan jam kelar, baru kalau yang masuk jalur merah kita periksa fisik, selesainya tergantung jumlah komoditi yang diperiksa,” terangnya.