Imbas Pandemi, Pertumbuhan Ekonomi RI Sulit Diproyeksi
Merdeka.com - Pemerintah berulang kali merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional di 2020. Pada Maret-April lalu, pemerintah memberikan pandangan kepada DPR ekonomi di 2020 bakal berada dikisaran minus 0,4 persen hingga positif 2,3 persen.
Kemudian berdasarkan data hingga Juli dan Agustus pemerintah kembali memperkecil proyeksi pertumbuhan. Di mana, saat ini berada di kisaran minus 1,1 persen hingga 0,2 persen.
Wakil Menteri Keuangan RI, Suahasil Nazara, mengakui jika pemerintah kesulitan dalam memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2020 dan 2021 secara solid. Menurut dia, kesulitan diakibatkan oleh kondisi serba tidak pasti selama pandemi Corona berlangsung.
"Ya memang sangat sulit melakukan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang solid. Proyeksi yang solid ini menjadi sulit, di tengah pandemi Covid-19 ini," kata Suahasil dalam webinar bertajuk 'Dualisme Peran UMKM di Tengah Krisis Ekonomi Nasional', Sabtu (19/9).
Hal ini tercatat dari perbedaan data oleh pemerintah maupun sejumlah lembaga riset internasional atas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 dan 2021 mendatang. Di mana, Kementerian Keuangan memprediksi tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia antara -0,4 sampai 1 persen. Kemudian tahun 2021 tingkat pertumbuhan ekonomi dipatok antara 4,5 sampai 5,5 persen.
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Versi Lembaga Internasional
Sementara, lembaga dana moneter internasional atau IMF meramalkan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini -0,3 persen. Kemudian untuk 2021, angka pertumbuhan ekonomi diprediksi mencapai 6,1 persen.
Lalu, Bank Dunia meramalkan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 ialah 0 persen. Sedangkan angka pertumbuhan tahun depan sebesar 4,8 persen.
Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) sendiri memproyeksikan tingkat pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini antara -3,9 sampai -2,8 persen. Sementara untuk tahun 2021 angka pertumbuhan ekonomi Indonesia dipatok antara 2,6 hingga 5,2 persen.
Sedangkan, Bank Pembangunan Asia Atau ADB memprediksi ekonomi Indonesia tahun ini -1,0 persen. Lalu, untuk tahun depan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia diyakini mencapai 5,3 persen.
Terakhir, Bloomberg (median) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 mencapai 0,5 persen. Kemudian untuk 2021, angka pertumbuhan ekonomi nasional dipatok sebesar 5,5 persen.
"Ini mereflesikan sulitnya membuat proyeksi ke depan. Jadi ibaratnya tuh, mau dibilang bahwa kita lewati dulu tahun ini. Lewati dulu masa sekarang. Karena membuat proyeksi kedepan Itu tidak semudah yang kita pikirkan," tegasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaNurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaMelalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan gara-gara war takjil.
Baca SelengkapnyaSalah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca Selengkapnya