Indonesia Dorong Pemanfaatan Teknologi Digital Pulihkan Ekonomi Kawasan ASEAN

Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan respons kebijakan yang telah diambil pemerintah Indonesia melalui Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN). Menko Airlangga menekankan pemanfaatan teknologi digital dalam pelaksanaan pemulihan ekonomi, baik itu bagi Indonesia maupun ASEAN.
"Hal ini penting tidak hanya untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, tetapi juga mendorong inklusivitas dan mempromosikan inovasi," jelasnya di Jakarta, Selasa (10/11).
Dia menambahkan pentingnya memfasilitasi movement natural persons, termasuk untuk perjalanan bisnis, dengan memastikan perlindungan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, Indonesia menginisiasi dibentuknya ASEAN Travel Corridor Arrangement (TCA) untuk menghidupkan kembali sektor-sektor yang terkena dampak COVID-19.
"Pemerintah Indonesia berharap bisa memperkuat kerja sama ekonomi antar AMS untuk mempercepat upaya pemulihan ekonomi melalui sinergi pemerintah dan swasta. Selain itu, dengan menyediakan lapangan pekerjaan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia," tuturnya.
Dia menambahkan ASEAN telah menyepakati kerangka kerja pemulihan ekonomi yang diberi nama ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF). Ini merupakan tindak lanjut dari arahan Leaders pada KTT ASEAN ke-36 tanggal 26 Juni 2020 untuk melakukan pemulihan ekonomi akibat dampak COVID-19.
ACRF melibatkan seluruh pilar ASEAN, terutama pilar ekonomi, dengan fokus pada penanganan dampak Covid-19 yang cepat dan fleksibel, serta memiliki beberapa fase yaitu reopening, recovery, dan resilient.
5 Strategi Pemulihan Ekonomi ASEAN

Ada lima strategi di dalam ACRF yaitu meningkatkan sistem kesehatan, memperkuat ketahanan manusia, memaksimalkan potensi pasar intra ASEAN. Lalu mempercepat digitalisasi yang inklusif, dan maju menuju masa depan yang tangguh dan berkelanjutan.
"Indonesia mengupayakan agar program ini tidak bersifat business as usual dan mendorong badan sektoral terkait untuk melaksanakan program atau inisiatif sesuai timeline yang telah ditetapkan," kata Menko Airlangga.
Menko Airlangga pun memaparkan beberapa capaian penting ekonomi ASEAN pada tahun ini. Pertama, integrasi ASEAN Digital Index. Kedua, kesepakatan peta jalan smart manufacturing yang bertujuan untuk membantu perusahan-perusahan di Kawasan ASEAN beralih dari otomatisasi menuju smart manufacturing.
Ketiga, pemanfaatan e-signature and seals untuk Certificate of Origin (CO) dan live implementation of e-Form D dalam ASEAN Single Window. Terakhir, penyelesaian Legal Scrubbing Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) sehingga dapat ditandatangani pada Pertemuan KTT RCEP ke-4 nanti.
Pada pertemuan ini, para Menteri AECC telah memberikan endorsement pada dokumen ASEAN Digital Tourism Declaration. Deklarasi ini merupakan tindak lanjut dari ASEAN Declaration on Industrial Transformation to Industry 4.0 yang telah diadopsi oleh ASEAN Leaders pada KTT ke-35 ASEAN, bulan November 2019.
"Deklarasi tersebut diharapkan dapat mendorong pengembangan industri pariwisata melalui transformasi digital untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi," kata dia mengakhiri.
Baca juga:
Menristek: Percepatan Pemulihan Ekonomi Harus Berbasis Pemanfaatan Teknologi
5 Fokus Reformasi Ekonomi Pemerintah di Tengah Pandemi Covid-19
Menteri Sri Mulyani Ungkap Alasan UU Cipta Kerja jadi Penggerak Pemulihan Ekonomi
Menko Airlangga: Proses Pemulihan Ekonomi Berada di Jalur yang Benar
Pemerintah Gunakan Sisa Anggaran Kesehatan untuk Vaksinasi di 2021
Menko Airlangga: Fintech Punya Peran Penting untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi
Per 4 November, Realisasi Anggaran PEN Baru Mencapai 54,1 Persen
Baca Selanjutnya: 5 Strategi Pemulihan Ekonomi ASEAN...
(mdk/bim)
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami