Merdeka.com - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengungkapkan terdapat dua masalah utama yang telah dihadapi sektor manufaktur akibat pandemi Covid-19. Pertama adalah kendala alur kas (cash flow) serta kebutuhan akan modal kerja.
"Hampir semua perusahaan perlu dapat restrukturisasi kredit, bukan hanya sektor UMKM," ujarnya dalam keterangannya, di Jakarta, Kamis (21/5).
Menurutnya, salah satu solusi untuk kendala cash flowadalah memberikan fasilitasi restrukturisasi kredit kepada sektor manufaktur. Ini menjadi penting agar industri manufaktur dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Sedangkan modal kerja sangat dibutuhkan untuk memulai kembali industri ketika kondisi kembali normal dan bisa beraktivitas seperti semula. Sehingga diperlukan upaya untuk kembali mendorong investasi. Selain itu, juga dilakukan pemberian rangsangan untuk memacu pasar ekspor dan pemenuhan kebutuhan bahan baku.
"Guna menghadapi tantangan ini, Kementerian Perindustrian tidak bisa sendirian," katanya.
Pihaknya juga terus berupaya mencari jalan keluar untuk mendorong para pelaku industri di Tanah Air agar kembali bergairah setelah mendapat tekanan berat dari dampak pandemi Covid-19. Kebijakan strategis pun diramu bersama dengan seluruh pemangku kepentingan terkait sehingga tepat sasaran.
"Kami ingin industri kita bisa cepat rebound pasca-wabah virus corona ini, dengan memberikan berbagai stimulus yang komprehensif sesuai kebutuhan di sektornya," katanya.
Sebagai informasi saja, nilai investasi sektor industri manufaktur pada periode kuartal I-2020, yaitu berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp19,8 triliun serta penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp44,2 triliun. Jumlah sumbangsih tersebut melonjak dibanding perolehan pada periode yang sama tahun lalu, yakni PMDN sekitar Rp16,1 triliun dan PMA (Rp28,1 triliun).
Baca juga:
Saran Grant Thornton ke Pelaku Industri Otomotif yang Terpukul akibat Pandemi
Otomatisasi Robot Solusi Tingkatkan Industri Manufaktur RI di Tengah Kemerosotan
Pasar Truk 'Ambyar', Hino Indonesia Stop Produksi hingga 5 Juni
Suzuki Indonesia Perpanjang Penghentian Operasi Pabrik hingga 22 Mei
Kemenperin Susun Strategi Dongkrak PMI Manufaktur yang Jatuh Akibat Corona
Kinerja Manufaktur Merosot Imbas Corona, Jokowi Minta Segera Ada Skenario Pemulihan
Sri Mulyani: PMI Manufaktur Indonesia Terendah Sejak 2011
Baca Selanjutnya: Butuh Dukungan Pemangku Kepentingan Lain...
(mdk/bim)
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami