Kemenhub Fasilitasi Santunan Rp1,62 M untuk ABK yang Meninggal Bertugas di Singapura
Merdeka.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menyerahkan santunan kepada keluarga Anak Buah Kapal (ABK) kapal MT Kirana Quintya yang meninggal dunia saat bertugas di Singapura. Santunan diberikan langsung kepada Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Capt. Hermanta kepada istri dan anak almarhum Mohamad Budi Santoso sebesar SGD 151.078,92 atau setara dengan Rp1,62 miliar (kurs 10.781).
Capt Hermanta menjelaskan, hal ini sebagai salah satu bentuk pemenuhan hak atas pelaut yang meninggal dunia sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2000 tentang Kepelautan yang menyatakan bahwa jika ABK KAPAL meninggal dunia dan PKL ( perjanjian kerja laut) masih berlaku pengusaha angkutan di perairan wajib membayar santunan.
"Kementerian Perhubungan mengucapkan duka cita sedalam-dalamnya atas kepergian almarhum semoga dapat diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesehatan," kata Capt Hermanta, di Jakarta, Jumat (18/4).
Capt Hermanta mengungkapkan pada 23 Februari 2021, Ministry of Manpower Singapore mengeluarkan Surat Tidak Keberatan Pengajuan Klaim Kompensasi Kecelakaan Kerja atas nama Alm Budi, yang akan diberikan kepada ahli warisnya.
15 April 2021, Ministry of Manpower Singapore mengeluarkan Surat terkait Pengajuan Klaim Kompensasi Kecelakaan Kerja atas nama Alm Budi, yang di dalamnya termasuk Cek Bank DBS senilai SGD 151,078.72.
"9 Juni 2021 akhirnya kami menerima dokumen dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura, yang berisi Surat terkait Pengajuan Klaim Kompensasi Kecelakaan Kerja atas nama Alm. Muhamad Budi Santoso yang dikeluarkan oleh Ministry of Manpower Singapore termasuk Cek Bank DBS senilai SGD 151,078.72," ungkapnya.
Capt Hermanta menegaskan, santunan berupa materi tidak setara dengan nyawa dan tidak dapat menggantikan keberadaan almarhum yang kini tidak dapat lagi bisa menemani keluarganya. "Namun saya berharap kompensasi ini dapat bermanfaat dan digunakan oleh ahli waris dengan sebaik-baiknya," ujarnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan Kemenhub selaku regulator dan otoritas yang selama ini memfasilitasi kegiatan pengiriman tenaga kerja melalui agen-agen pelayaran serta pengawasan kepelautan senantiasa aktif melindungi ABK WNI yang bekerja di dalam maupun di luar negeri.
"Seperti yang terjadi pada Almarhun Mohamad Budi Santoso yang meninggal saat bekerja, merupakan tanggung jawab kita untuk melakukan pemulangan dan memfasilitasi proses sampai dengan pemberian santunan," jelasnya.
Pesan untuk Jaga Kesehatan
Capt. Hermanta juga berpesan kepada seluruh ABK khususnya yang tengah bekerja di luar negeri untuk selalu menjaga kesehatan. "Jaga kesehatan, jaga kondisi tubuh agar tetap dalam kondisi yang baik sehingga dapat bertahan dan melaksanakan tugas," tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama, Heni Fitriani selaku istri almarhum mengucapkan terima kasih kepada direktorat perkapalan dan kepelautan yang telah membantu sampai santunan diterimanya. Serta pihak terkait lainnya yang telah membantu mulai dari proses pemulangan jenazah.
"Berterima kasih kepada Kemenhub karena telah memfasilitasi semuanya. Juga pada KBRI Singapura. Alhamdulillah semuanya lancar meskipun di tengah masa pandemi, tidak ada kendala hingga almarhum dimakamkan di Jakarta sesuai domisili," ungkapnya.
Heni mengungkapkan, almarhum yang saat itu bekerja di bawah naungan Eneos Ocean Ship Management sebagai Oiler di kapal meninggal dunia pada Agustus tahun lalu
"Kantornya langsung menghubungi bahwa suami saya udah gak ada (meninggal). Kemudian berkoordinasi dengan KBRI Singapura dan Kemenhub," ungkapnya.
"Bersyukur semua berjalan lancar, semua pihak sangat membantu sekali," tutup Heni.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebijakan untuk pengelolaan kelautan juga perlu keterhubungan antar pulau pelabuhan dengan infrastruktur darat.
Baca Selengkapnyakendaraan yang ingin masuk kapal di Pelabuhan Merak bisa ditampung sementara di kantong parkir Dermaga Pelabuhan Indah Kiat.
Baca SelengkapnyaPemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebagai pelaut mereka memiliki banyak tantangan yang harus dihadapi di laut lepas.
Baca SelengkapnyaKapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran segera mengirimkan tim pencari fakta khusus untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaPetugas turut mengamankan dua orang inisial AB dan FA di dalam boat itu
Baca SelengkapnyaBukan dibuang ke laut, ini potret ruangan khusus untuk menyimpan jenazah di dalam kapal pesiar.
Baca Selengkapnya