Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kontribusi Produk Tembakau Alternatif ke Negara Disebut Capai Rp1 Triliun

Kontribusi Produk Tembakau Alternatif ke Negara Disebut Capai Rp1 Triliun rokok elektrik. ©REUTERS/Mike Segar

Merdeka.com - Industri produk tembakau alternatif disebut berpotensi memberikan kontribusi besar terhadap penerimaan negara. Untuk memperkuat keberlangsungan usaha yang masih baru tersebut, pemerintah perlu mendorong adanya regulasi khusus bagi produk tembakau alternatif yang berbeda dari rokok konvensional.

Regulasi khusus tersebut tidak hanya mengatur, mengawasi, dan mencegah penyalahgunaan, tetapi juga untuk meningkatkan perlindungan kesehatan masyarakat.

Anggota Komisi VI DPR RI, Adisatrya Suryo Sulisto mengatakan, kontribusi produk tembakau alternatif terhadap negara sudah mencapai kurang lebih Rp1 triliun, yang berasal dari cukai Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL).

"Tentu nilai tersebut bukanlah nilai yang dapat dianggap kecil, apalagi industri baru dilegalisasi sekitar satu tahun belakangan ini," kata dia di Jakarta, Rabu (11/12).

Adisatrya menambahkan, pemerintah harus membuat regulasi khusus bagi produk tembakau alternatif yang berbeda dengan rokok konvensional. Dengan adanya regulasi, pelaku usaha harus menghasilkan produk yang kualitasnya sesuai standar.

"Standarisasi produk tembakau alternatif, baik untuk produk tembakau yang dipanaskan ataupun untuk produk HPTL lainnya, tentunya diperlukan sekali guna menjaga keberlanjutan daripada industri ini. Dan, juga untuk melindungi konsumen dari berbagai hal yang tidak diinginkan," tegasnya.

Sebagai mitra kerja dari Kementerian Perindustrian, Adisatrya meneruskan, Komisi VI dapat menjadi wadah bagi semua pihak untuk menyampaikan aspirasinya terhadap kelangsungan industri produk tembakau alternatif, yang saat ini sedang mendapatkan banyak tekanan.

"Baik dari pelaku industri maupun konsumen, untuk menyalurkan aspirasinya, termasuk juga yang terkait dengan regulasi," kata politikus dari Fraksi PDI Perjuangan itu.

Susun Aturan

Menurut Adisatrya, pengaturan secara khusus terhadap produk tembakau alternatif perlu disegerakan mengingat pesatnya pertumbuhan konsumen dan jumlah cukai yang disumbangkan kepada negara.

Pengaturan terhadap produk tembakau alternatif menjadi sangat penting guna memberikan perlindungan dan juga kepastian hukum bagi para pelaku industri, konsumen, serta produk, ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Vaper Indonesia (AVI), Johan Sumantri, mengatakan dirinya mengaku khawatir apabila Kementerian Kesehatan tetap melanjutkan rencana revisi Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan. Rencana revisi peraturan tersebut berpotensi melarang penggunaan produk tembakau alternatif.

Menurut Johan, rencana revisi tersebut akan membatasi konsumen untuk mendapatkan informasi yang akurat terhadap produk tembakau alternatif.

Sangat disayangkan jika nantinya satu juta pengguna produk tembakau alternatif tersebut kembali menggunakan rokok, tegas Johan.

Reporter: Septian Deny

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Aturan Produk Tembakau Diperketat, Begini Dampak dan Perkiraan Kerugian Ekonomi Ditanggung Negara
Aturan Produk Tembakau Diperketat, Begini Dampak dan Perkiraan Kerugian Ekonomi Ditanggung Negara

Penerapan pasal tembakau pada RPP Kesehatan akan menyebabkan penurunan penerimaan perpajakan hingga Rp52,08 triliun.

Baca Selengkapnya
Tangguh Hadapi Ancaman Anomali Cuaca hingga Penyakit, Begini Cara BRIN Dorong Percepatan Produksi Tembakau di Indonesia
Tangguh Hadapi Ancaman Anomali Cuaca hingga Penyakit, Begini Cara BRIN Dorong Percepatan Produksi Tembakau di Indonesia

Industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.

Baca Selengkapnya
Aturan Pengetatan Produk Tembakau Bisa Buat Negara Rugi, Benarkah?
Aturan Pengetatan Produk Tembakau Bisa Buat Negara Rugi, Benarkah?

Pengeluaran rumah tangga untuk kesehatan akibat konsumsi rokok secara langsung dan tidak langsung sebesar sebesar Rp34,1 triliun.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Diminta Pertimbangkan Penolakan Larangan Produk Tembakau, Ini Alasannya
Pemerintah Diminta Pertimbangkan Penolakan Larangan Produk Tembakau, Ini Alasannya

Produk tembakau yang ada saat ini saja yaitu dalam PP Nomor 109 Tahun 2012 sudah cukup proporsional dan tetap bisa dijalankan.

Baca Selengkapnya
Serikat Buruh Rokok di DIY Tolak RPP Kesehatan dan Kenaikan Cukai Hasil Tembakau
Serikat Buruh Rokok di DIY Tolak RPP Kesehatan dan Kenaikan Cukai Hasil Tembakau

"Kami juga meminta pemerintah untuk mempertimbangkan kembali terkait kenaikan tahunan cukai hasil tembakau."

Baca Selengkapnya
Tambah Penerimaan Negara dari Cukai Rokok, Ini Hal Penting Harus Dilakukan Pemerintah
Tambah Penerimaan Negara dari Cukai Rokok, Ini Hal Penting Harus Dilakukan Pemerintah

Pengusaha menyoroti kinerja fungsi cukai yang tidak tercapai sebagai sumber penerimaan negara serta pengendalian konsumsi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Resmi Terbitkan Surat Berharga Syariah, Imbal Hasil Capai 6,55 Persen per Tahun
Pemerintah Resmi Terbitkan Surat Berharga Syariah, Imbal Hasil Capai 6,55 Persen per Tahun

Pembelian/pemesanan minimal untuk ST012-T2 adalah Rp1 juta dan kelipatan Rp1 juta dengan maksimum Rp5 miliar.

Baca Selengkapnya
Penilaian Budayawan soal Pasal Tembakau di RPP Kesehatan
Penilaian Budayawan soal Pasal Tembakau di RPP Kesehatan

Chandra mengatakan, pemerintah sebagai pemangku kepentingan dan regulator seharusnya memiliki tanggungjawab dalam melestarikan keberadaaan tembakau.

Baca Selengkapnya
Berapa Takaran Gula yang Boleh Dikonsumsi Manusia dalam 1 Hari?
Berapa Takaran Gula yang Boleh Dikonsumsi Manusia dalam 1 Hari?

Konsumsi gula dalam sehari-hari memerlukan kontrol dan perhatian. Yuk, simak berapa banyak gula yang dapat dikonsumsi manusia dalam sehari!

Baca Selengkapnya