Kontribusi Produk Tembakau Alternatif ke Negara Disebut Capai Rp1 Triliun
Merdeka.com - Industri produk tembakau alternatif disebut berpotensi memberikan kontribusi besar terhadap penerimaan negara. Untuk memperkuat keberlangsungan usaha yang masih baru tersebut, pemerintah perlu mendorong adanya regulasi khusus bagi produk tembakau alternatif yang berbeda dari rokok konvensional.
Regulasi khusus tersebut tidak hanya mengatur, mengawasi, dan mencegah penyalahgunaan, tetapi juga untuk meningkatkan perlindungan kesehatan masyarakat.
Anggota Komisi VI DPR RI, Adisatrya Suryo Sulisto mengatakan, kontribusi produk tembakau alternatif terhadap negara sudah mencapai kurang lebih Rp1 triliun, yang berasal dari cukai Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL).
"Tentu nilai tersebut bukanlah nilai yang dapat dianggap kecil, apalagi industri baru dilegalisasi sekitar satu tahun belakangan ini," kata dia di Jakarta, Rabu (11/12).
Adisatrya menambahkan, pemerintah harus membuat regulasi khusus bagi produk tembakau alternatif yang berbeda dengan rokok konvensional. Dengan adanya regulasi, pelaku usaha harus menghasilkan produk yang kualitasnya sesuai standar.
"Standarisasi produk tembakau alternatif, baik untuk produk tembakau yang dipanaskan ataupun untuk produk HPTL lainnya, tentunya diperlukan sekali guna menjaga keberlanjutan daripada industri ini. Dan, juga untuk melindungi konsumen dari berbagai hal yang tidak diinginkan," tegasnya.
Sebagai mitra kerja dari Kementerian Perindustrian, Adisatrya meneruskan, Komisi VI dapat menjadi wadah bagi semua pihak untuk menyampaikan aspirasinya terhadap kelangsungan industri produk tembakau alternatif, yang saat ini sedang mendapatkan banyak tekanan.
"Baik dari pelaku industri maupun konsumen, untuk menyalurkan aspirasinya, termasuk juga yang terkait dengan regulasi," kata politikus dari Fraksi PDI Perjuangan itu.
Susun Aturan
Menurut Adisatrya, pengaturan secara khusus terhadap produk tembakau alternatif perlu disegerakan mengingat pesatnya pertumbuhan konsumen dan jumlah cukai yang disumbangkan kepada negara.
Pengaturan terhadap produk tembakau alternatif menjadi sangat penting guna memberikan perlindungan dan juga kepastian hukum bagi para pelaku industri, konsumen, serta produk, ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Vaper Indonesia (AVI), Johan Sumantri, mengatakan dirinya mengaku khawatir apabila Kementerian Kesehatan tetap melanjutkan rencana revisi Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan. Rencana revisi peraturan tersebut berpotensi melarang penggunaan produk tembakau alternatif.
Menurut Johan, rencana revisi tersebut akan membatasi konsumen untuk mendapatkan informasi yang akurat terhadap produk tembakau alternatif.
Sangat disayangkan jika nantinya satu juta pengguna produk tembakau alternatif tersebut kembali menggunakan rokok, tegas Johan.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penerapan pasal tembakau pada RPP Kesehatan akan menyebabkan penurunan penerimaan perpajakan hingga Rp52,08 triliun.
Baca SelengkapnyaIndustri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaPengeluaran rumah tangga untuk kesehatan akibat konsumsi rokok secara langsung dan tidak langsung sebesar sebesar Rp34,1 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Produk tembakau yang ada saat ini saja yaitu dalam PP Nomor 109 Tahun 2012 sudah cukup proporsional dan tetap bisa dijalankan.
Baca Selengkapnya"Kami juga meminta pemerintah untuk mempertimbangkan kembali terkait kenaikan tahunan cukai hasil tembakau."
Baca SelengkapnyaPengusaha menyoroti kinerja fungsi cukai yang tidak tercapai sebagai sumber penerimaan negara serta pengendalian konsumsi.
Baca SelengkapnyaPembelian/pemesanan minimal untuk ST012-T2 adalah Rp1 juta dan kelipatan Rp1 juta dengan maksimum Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaChandra mengatakan, pemerintah sebagai pemangku kepentingan dan regulator seharusnya memiliki tanggungjawab dalam melestarikan keberadaaan tembakau.
Baca SelengkapnyaKonsumsi gula dalam sehari-hari memerlukan kontrol dan perhatian. Yuk, simak berapa banyak gula yang dapat dikonsumsi manusia dalam sehari!
Baca Selengkapnya