Kurs Rupiah Menguat ke Rp14.595 per USD Dipicu Perbaikan Data Ekonomi Sejumlah Negara
Merdeka.com - Nilai tukar atau Kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menguat pada Selasa (4/8) pagi. Penguatan Rupiah dipicu perbaikan data ekonomi sejumlah negara.
Pada pukul 9.40 WIB, Rupiah menguat 35 poin atau 0,24 persen menjadi Rp14.595 per USD dari sebelumnya Rp14.630 per USD.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, pagi ini sentimen aset berisiko terlihat membaik.
"Data-data indeks aktivitas manufaktur beberapa negara yang disurvei Markit seperti Jepang, China, Jerman, Prancis, Italia, Spanyol, Inggris, Zona Euro, AS, termasuk Indonesia, dirilis lebih bagus dari prediksi yang mengindikasikan pemulihan," ujar Ariston.
Perkiraan
Menurut Ariston, sentimen tersebut mungkin bisa membantu penguatan Rupiah hari ini di tengah kondisi pandemi yang belum membaik.
Ariston memperkirakan Rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.550 per USD hingga Rp14.700 per USD.
Pada Senin (1/8) lalu, Rupiah ditutup melemah 30 poin atau 0,21 persen menjadi Rp14.630 per USD dari sebelumnya Rp14.600 per USD.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaMengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaPer 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga oleh BI akan memberikan sederet dampak rambatan terhadap pelaku usaha ritel.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca Selengkapnya