Merdeka.com - Perusahaan sekuritas dan broker, Mandiri Sekuritas mencatatkan kinerja cukup baik sepanjang semester I-2020. Hal ini tercermin dari Return on equity (ROE) perusahaan yang masih berada di atas 7 persen.
Rasio ROE ini menunjukkan tingkat efisiensi perusahaan dalam penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi nilai ROE, maka semakin baik. Itu mengindikasikan bahwa posisi perusahaan akan terlihat semakin kuat, begitu pun sebaliknya.
"Posisi per juni 2020 net profit kita masih positif. Kita juga punya ROE masih cukup bagus, masih sekitar di atas 7 persen," ujar Heru Handayanto, Direktur Operations Mandiri Sekuritas, dalam konferensi pers, Kamis (23/7).
Heru menambahkan, Mandiri Sekuritas telah berhasil menjalankan cost efficiency. Menurutnya, di tengah krisis seperti ini, cost efficiency management harus dilakukan. Hal ini untuk menjaga kelangsungan perusahaan dalam menghadapi krisis yang belum dapat dipastikan kapan akan berakhir.
"Jadi apa yang kita lakukan ke depan itu adalah business resiliency kita jaga. Cost-conscious implementasinya tetap harus dijaga. Kita hanya fokus di essential expenses, begitu juga di capex kita juga melakukan capex hanya yang kita anggap perlu. Dalam hal ini kita capex itu fokus ke digitalisasi," rinci Heru.
Dia menambahkan, untuk hal lainnya perlu dilakukan penundaan. Sebab, situasi saat ini memang sedang tidak memungkinkan. Namun untuk capex digitalisasi tetap harus berjalan.
"Dan mungkin juga salah satu keuntungan kita, kita masih punya bank Mandiri. Di mana infrastruktur bank Mandiri sebagian besar masih kita bisa manfaatkan tanpa mengeluarkan biaya capex dan opex yang besar, dibanding kalau kita mengadakan sendiri," kata dia.
Mandiri Sekuritas mencatatkan pertumbuhan penjualan ritel yang tinggi selama pandemi covid-29. Selama semester I-2020, Mandiri Sekuritas mencatat ada 145 ribu nasabah ritel dengan transaksi rata-ratanya mencapai Rp396 miliar.
"Kita saat ini punya 145 ribu ritel klien. Kita punya averages transaksi hampir Rp400 miliar. Kita punya ritel ini 30 persen komposisi bisnisnya. Kita juga ditopang MKBD hampir Rp400 miliar (Rp398 miliar) in average," beber Direktur Operations Mandiri Sekuritas, Heru Handayanto dalam konferensi pers, Kamis (23/7).
Heru juga menyebutkan total Rekening Dana Nasabah (RDN) Mandiri Sekuritas masih sangat sehat, yakni Rp2,4 triliun. "Jadi kalau kita lihat market boleh turun, tapi nasabah kita itu tetap bertransaksi. Artinya tidak lari dari market, mereka hanya wait and see," kata Heru.
RDN tersebut nantinya dapat digunakan oleh nasabah ritel untuk melakukan transaksi ketika momentumnya bagus. Sementara untuk Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) dijaga pada sebesaran Rp398 miliar sebagai strategi management capital.
"Kita punya MKBD tadi Rp400 miliar, sebenarnya ini juga sengaja kita tidak buat besar. Karena kita punya strategi untuk management capital. Jadi MKBD kita buat seoptimal mungkin. Jadi tidak terlalu besar. Kita nggak perlu MKBD sampai Rp800 miliar, menurut kita ini MKBD yang optimal," jelas dia.
"Tapi behind this kita juga masih punya standby sub loan dari Bank Mandiri Rp188 miliar. Jadi anytime kita perlu MKBD besar, Bank Mandiri akan support kita. Jadi secara substansi sebenarnya MKBD kita Rp400 + Rp200 miliar, kira-kira itulah MKBD kita," tutupnya.
Selain itu, equity market Mandiri Sekuritas di semester I-2020 mencapai Rp156,7 triliun dengan market share sekitar 8 persen.
"Pertama equity trading kita Rp156,7 triliun. Sampai dengan Juni ini kalau tidak salah market share kita masih 8 persen. Sampai juni ini rekor tertinggi buat kita ya. IDR bond kita Rp3,3 triliun transaksi, global bonds kita sudah membukukan under rating sampai dengan USD 2,1 miliar," jelas Direktur Operations Mandiri Sekuritas, Heru Handayanto.
Heru menambahkan, beberapa di antaranya termasuk bantuan kepada Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Keuangan. Serta beberapa korporasi bonds Indonesia yang mencari pendanaan di luar negeri melalui global bond. “Totally ada 48 deals. Ada 12 deals global bond yang sudah kita tutup, 14 IDR bond, 2 Equity Offerings, 15 MTN, dan 5 Advisory,” rincinya.
Reporter: Pipit Ika Ramdhani
Sumber: Liputan6.com
Baca Selanjutnya: Transaksi Ritel...
(mdk/idr)
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami