Merdeka.com - Sektor telekomunikasi tetap dianggap atraktif untuk berinvestasi seiring terus membaiknya margin layanan data dan potensi pertumbuhan jangka panjang yang ditawarkan bisnis ini bagi investor.
Mengutip riset analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Giovanni Dustin pada 28 September 2018, terungkap operator telekomunikasi di Indonesia belum melakukan perubahan tarif data setelah melakukan koreksi sejak sejak Juli 2018.
Telkom melalui Telkomsel terlihat berusaha mempertahankan yield yang tinggi dari layanan data. Untuk layanan Telkomsel Flash 1Gb Effective data yield (Rp/GB) sebesar Rp 55.000. Indosat untuk 5 Gb sebesar Rp 13.000, dan XL Axiata Rp 11.800.
Telkomsel telah menaikkan tarif datanya sejak Juli lalu sekitar 4-11 persen. Sementara Indosat setelah Idul Fitri merevisi tarif datanya bervariasi mulai 4 persen, 15 persen, 25 persen, hingga 40 persen tergantung jenis paket data yang dipilih pelanggan. Tantangan bagi Indosat adalah kualitas jaringannya, karena banyak menawarkan paket unlimited yang bisa membebani kinerja dalam akses data bagi pelanggan.
Saat ini Indonesia belum masuk ke tahap jenuh dalam konsumsi layanan data di mana. Kami melihat strategi 'bermacam tarif data' dikisaran 30 persen yang ditawarkan Telkomsel bisa menjaga basis data pelanggannya.
"Kami percaya bahwa peningkatan data yield saat ini lebih didasarkan pada 'itikad baik/good faith' antar operator, karena semua operator ingin registrasi SIM Card menjadi sukses dan bermanfaat untuk jangka panjang. Akan tetapi, apabila peraturan registrasi tidak diperketat, kami melihat adanya kemungkinan registrasi SIM card gagal membawa perubahan jangka panjang dan persaingan akan kembali seperti sebelumnya," ulasnya.
Mengingat ketidakpastian yang tinggi, investor disarankan memilih saham milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), karena emiten ini menawarkan karakteristik saham defensif (fundamental kuat, risiko rendah), tetapi tetap dibarengi dengan potensi pertumbuhan yang tinggi.
Diperkirakan Telkom akan mengalami peningkatan marjin Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) pada semester kedua 2018 didorong oleh pemulihan hasil data dan stabilisasi pertumbuhan biaya. Secara keseluruhan, diperkirakan marjin EBITDA TLKM untuk stabil pada tingkat pertengahan 40 persen dalam tiga tahun ke depan.
Salah satu kunci keberhasilan meningkatkan EBITDA adalah kemampuan manajemen mengendalikan sebagian besar komponen biaya tetap, biaya operasi dan pemeliharaan.
Saham Telkom sendiri di akhir Agustus 2018 ditutup di kisaran Rp 3.490 per lembar dan 27 September 2018 ditutup di 3.580.
Baca juga:
Anak usaha Telkom ungkap rencana akuisisi terhadap tiga perusahaan
Inilah besaran gaji kalau jadi direktur di perusahaan negara Indonesia
Telkom lakukan digitalisasi pom bensin Pertamina
Menteri Rini harap Pertamina dan Telkom percepat digitalisasi SPBU
Sambangi rumah pensiun Telkom, Menteri Rini minta BUMN tak lupa keluarga sendiri
Begini cara kerja sistem digital bekerja di SPBU Pertamina
(mdk/idr)
Anak usaha Telkom ungkap rencana akuisisi terhadap tiga perusahaan
Inilah besaran gaji kalau jadi direktur di perusahaan negara Indonesia
Jokowi Beri Tugas Khusus ke Ahok
Telkom lakukan digitalisasi pom bensin Pertamina
Menteri Rini harap Pertamina dan Telkom percepat digitalisasi SPBU
Sambangi rumah pensiun Telkom, Menteri Rini minta BUMN tak lupa keluarga sendiri
Begini cara kerja sistem digital bekerja di SPBU Pertamina
Antisipasi kecurangan, Pertamina terapkan Digitalisasi Nozzle di SPBU
Pertamina gandeng Telkom terapkan sistem digital dalam penyaluran BBM
Ditinggal Achmad Zaky, Bukalapak Komitmen Setop Bakar Uang
Peraih Medali Emas SEA Games Asal Tasikmalaya Pulang Naik Angkutan Umum
Pemerintah Akui Realisasi Penerimaan Pajak Tahun Ini Cukup Berat
Kondisi Memprihatinkan Makam Dikubur Sampah di Menteng Pulo
870 Butir Peluru Ditimbun dalam Tanah di Langkat
Perkuat Semangat Kebangsaan Agar Tak Mudah Dipecah Belah
Pembangunan Masjid dari Putra Mahkota Abu Dhabi di Solo Dimulai Januari 2020
Peneror Bom di Kompleks TNI di Palembang Diringkus
Jadi Agen Antikorupsi, Siswa Akan Awasi Kepala Sekolah
KPK Harap Jokowi Tunjuk Dewan Pengawas yang Berintegritas
Uni Emirat Arab akan Investasi Kembangkan Pendidikan di Indonesia
Sosok Sanna Marin, Perdana Menteri Cantik Termuda di Dunia
Saut Situmorang Kecewa Gagal Peluk Jokowi jelang Pensiun dari KPK
Fahri Nilai Dewan Pengawas KPK Lebih Penting daripada Hukuman Mati Koruptor
Idap Penyakit Langka, Kakak Beradik Butuh Biaya untuk Berobat
Genjot Penerimaan Negara, Pemerintah Cari Basis Pajak Baru
12 Remaja di Pekanbaru Diciduk saat Pesta Narkoba Dalam Kamar Hotel
Rupiah Diprediksi Tertekan di 2021
2 Bus Transjakarta Tabrakan di Halte Kantor Wali Kota Jakarta Timur
NasDem Persilakan Koruptor Daftar Calon Kepala Daerah, Tapi Tidak Pasti Diusung
Cara Membuat Bumbu Rujak Manis yang Legit dan Gurih Pedas
BNN Tangkap Tukang Becak di Medan Simpan Puluhan Kilogram Sabu
Kejar Target Penerimaan Pajak, Pemerintah Diminta Buat Kebijakan yang Jelas
Bambang Widjojanto Harap Pemangkasan Jumlah TGUPP Tak Bersifat Politis
Moeldoko: Polri Kesulitan Ungkap Kasus Novel Baswedan
Jelang Pendaftaran Pilkada Solo, Gibran Gencar Blusukan
Sebelum Dibunuh, Siswi SMA Hamil 4 Bulan di Nias Sempat Melawan Pelaku
VIDEO: Menengok Ruang Baca di Stasiun MRT Jakarta