Mendag Enggartiasto: Tak perlu ada badan khusus tangani cabai
Merdeka.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan pemerintah tidak perlu membuat badan Khusus yang menangani lonjakan harga cabai. Alasannya, pemerintah telah banyak membuat badan baru, sehingga membebani anggaran.
"UU mengamanatkan ada Badan Pangan. Dan itu sudah dipersiapkan. Tetapi yang spesifik hortikultura saya enggak lihat dalam UU. Kita jangan terlalu banyak bikin badan deh, sudah ada badan yang ada saja. Kita nanti nambah lagi anggarannya," ujar Menteri Enggar, di kantornya Jakarta, Rabu (11/1).
Menteri Enggar menegaskan saat ini untuk menekan harga cabai itu biar menjadi tugas dari Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Menurutnya, Kementan sudah sangat kompeten untuk menjaga harga pangan tetap stabil.
"Beras sudah tidak impor, jagung kita kurangi impornya. Terus buat apa lagi. Cukup pak mentan sendiri sudah bagus, dan punya Dirjen juga. Cukup ditangani pak Dirjen Hortikultura, kita juga punya Badan Karantina yang galak," jelasnya.
Dia menambahkan pemerintah tak perlu untuk impor cabai untuk menekan harga. Enggar pun meminta masyarakat untuk mengkonsumsi cabai yang harganya masih terjangkau.
"Enggak usah impor cabai. Cuma cabai rawit merah. Makanlah cabai rawit hijau yang juga sama, cabai rawit merah itu sesaat dan tidak mungkin urusan sesaat kita harus impor. Kalau hujan begini. Kita tidak bisa stop. Bagaimana, hujannya besar seperti ini. Kami tidak bisa memaksakan para petani untuk dia busuk," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah diminta serius dalam menjaga pasokan beras di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaWali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menemukan harga cabai masih tinggi setelah meninjau Pasar Jatingaleh, Semarang, Rabu (20/12).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kepala Bapanas menyebut harga beras saat Ramadan akan turun.
Baca SelengkapnyaBayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras tertinggi berada di Provinsi Kalimantan Tengah yang hampir mencapai Rp19.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaMeskipun harga beras saat ini mahal dan langka, Pemerintah tidak akan mengubah Harga Eceran Tertinggi (HET).
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli tersentak saat mendengar harga cabai sekarang sudah Rp100.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaKemenhub telah mensosialisasikan aturan harga batas atas ke seluruh operator jasa angkutan umum.
Baca Selengkapnya