MIDI hentikan sementara ekspansi Alfa Express
Merdeka.com - PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) terus menggenjot efisiensi serta menghindari terjadinya tumpang tindih pangsa pasar ke tiga produk gerai miliknya. Oleh karena itu perseroan berencana melakukan pengkajian ulang terhadap pengembangan gerai Alfa Express di masa mendatang.
"Kami menghindari adanya kekhawatiran terjadi tumpang tindih antara gerai Alfa Express dengan Lawson, jadi tahun ini kita tidak berencana mengembangkan Alfa Express dulu," ujar Direktur Keuangan dan Sekretasi Perusahaan MIDI Suantopo Po saat konferensi pers MIDI di Kantor Pusat MIDI, Tangerang, Senin (10/6).
Menurutnya, saat ini perseroan tengah melakukan kajian mendalam untuk menentukan bagaimana langkah tindaklanjut pengembangan gerai Alfa Express yang telah berdiri hingga saat ini.
"Kami sedang me-review ulang format Alfa Express, jadinya saat ini kami belum dapat memutuskan apa Alfa Express mau dikonversi ke Alfamidi atau ke Lawson," jelas dia.
Direktur Operasional MIDI Deny Liaw menambahkan bahwa perseroan saat ini belum mengetahui berapa gerai yang akan dikonversi dan dipertahankan.
"Nanti dapat ditargetkan selesai pada pertengahan tahun yang jatuh pada sekitar bulan Juni 2013 ini. Setelah itu baru bisa diputuskan tindak lanjutnya mau seperti apa. Nanti kita umumkan hasilnya," ungkapnya.
Sebagai informasi, hingga saat ini perseroan mempunyai jumlah gerai Alfa Express yang telah dioperasikan berjumlah 116 gerai dengan izin convenience store.
Selain itu, perseroan pada tiga bulan pertama tahun ini mencatatkan laba komprehensif sebesar Rp 2,3 miliar. Angka ini menurun dibandingkan Rp 5,4 miliar.
"Adanya penurunan ini lantaran pada awal tahun tekanan Upah Minimum Propinsi yang cukup signifikan di atas 40 persen, sedangkan untuk sektor ritel di atas 5 persen jadi total 45 persen," jelas dia.
Namun perusahaan terus berusaha meningkatkan efisiensi dengan mempertahankan marjin walaupun sulit. Perseroan mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 1,08 triliun atau naik 37 persen dibanding periode sama tahun 2012 sebesar Rp 789 miliar.
"Kami meningkatkan marjin dengan menampilkan beberapa produk yang marjinnya tinggi seperti handphone. Kami terus mencari marjin yang tinggi di luar makanan," tutupnya.
(mdk/bmo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk memenuhi standar uji kemampuan, setiap alutsista TNI wajib melakukan uji coba khususnya senjata api.
Baca SelengkapnyaInsiden kecelakaan tersebut didominasi oleh moda transportasi kendaraan roda dua atau sepeda motor.
Baca SelengkapnyaJika penumpang membawa barang bawaan/bagasi melebihi ketentuan tersebut maka akan dikenakan denda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KAI juga telah menyiapkan armada kereta tambahan yang difokuskan untuk mengangkut para pemudik
Baca SelengkapnyaBeberapa barang elektronik yang dilarang menggunakan stopkontak kabel.
Baca SelengkapnyaUmumnya, orang menghapus noda retak pada speedometer dengan menggunakan oli. Namun, ternyata minyak goreng bisa jadi alternatifnya. Yuk simak!
Baca Selengkapnya