Merdeka.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia kembali berhasil meyakinkan investor asing selama melakukan kunjungan di Belanda beberapa waktu lalu. Terbaru, perusahaan rempah ternama Belanda, Verstegen tertarik untuk mengembangkan kebun dan industri pala di Fakfak, dan Kaimana, Papua Barat.
"Saya baru pulang dari Belanda kemarin, saya bawa oleh-oleh untuk Papua. Itu ada perusahaan yang dulunya VOC, sekarang perusahaan itu namanya Verstegen, akan membangun 40 ribu hektare kebun pala di Fakfak dan Kaimana," ujar dia dalam Kongres Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Senin (23/11).
Bahlil mengatakan, perusahaan itu punya itikad baik dengan bersedia memenuhi tiga persyaratan yang diajukan oleh Pemerintah Indonesia. Yakni melibatkan perusahaan lokal dalam proses konstruksi pabrik baru, melibatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam rantai pasok, serta melibatkan pengusaha lokal dalam kegiatan usaha logistik perusahaan.
Sehingga, investasi di bidang perkebunan dan pengolahan pala itu diharapkan dapat berdampak baik bagi bisnis UMKM setempat. Menyusul terpenuhinya sejumlah ketentuan yang telah diajukan Pemerintah Indonesia.
"Ini (investasi) akan kita lakukan dan 2021 sudah mulai. Kemarin saya sudah ngomong pada mereka untuk lakukan kerja sama pembangunan kebun termasuk industrinya di Papua Barat," tukasnya.
Sebelumnya, Bahlil Lahadalia juga berhasil meyakinkan produsen Susu Bendera FrieslandCampina untuk menambah investasi di Indonesia. Realisasi investasi senilai Rp4 triliun tersebut direncanakan mulai pada awal tahun 2021.
"Saya berterima kasih atas minat investasi dari FrieslandCampina ini. Kami siap menjemput bola. Kami juga telah sepakat bahwa Friesland akan memenuhi tiga syarat yang telah diajukan oleh Pemerintah Indonesia. Pemerintah juga menawarkan lahan gratis selama lima tahun untuk pendirian pabrik di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah," kata Bahlil di Jakarta, Sabtu (21/11).
Meskipun awalnya tampak cukup terkejut dengan syarat investasi yang diajukan pemerintah, CEO FrieslandCampina Hein Schumacher menyatakan siap menyanggupinya. Di sisi lain pimpinan FrieslandCampina sedunia itu sangat mengapresiasi fasilitas insentif fiskal yang diputuskan dengan sigap oleh Kepala BKPM, baik tax holiday maupun tax allowance.
"Saya tidak menyangka keputusan Kepala BKPM ini sangat cepat. Memang Indonesia sudah banyak berubah, pemerintah telah melakukan reformasi di berbagai bidang. Di tengah pandemi covid-19, BKPM tetap sigap membantu kami. Saya akan segera sampaikan kesepakatan investasi ini dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada bulan Desember 2020," ujar Schumacher.
Baca juga:
Bos BKPM Beberkan Penyebab Tingginya Realisasi Investasi Luar Jawa
Bos BKPM: UU Cipta Kerja Jadi Momentum Bagi Mahasiswa untuk Berwirausaha
Bos BKPM Sukses Yakinkan FrieslandCampina Tambah Investasi Rp4 Triliun
Bos BKPM Berhasil Rayu Bos FrieslandCampina Tambah Investasi Rp4 Triliun di Indonesia
Sosialisasikan UU Cipta Kerja, Bos BKPM Temui Investor Global di Belanja
Baca Selanjutnya: Produsen Susu...
(mdk/idr)
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami