Pasokan distribusi Premium dibatasi
Merdeka.com - Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Mochamad Harun mengatakan pihaknya akan mengatur distribusi pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di kawasan atau wilayah pemukiman elit.
Strategi ini dilakukan untuk menekan jumlah konsumsi BBM bersubsidi yang akhir-akhir ini melonjak cukup signifikan lantaran disparitas harga yang tinggi antara BBM bersubsidi (premium) dan BBM non subsidi (pertamax).
Harun menuturkan, langkah ini sejalan dengan ide Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, Selasa (3/4). Namun, yang perlu diperhatikan adalah masyarakat golongan menengah ke bawah yang beraktivitas di kawasan elite dan tetap membutuhkan pasokan BBM bersubsidi.
"Itu kan baru omongan, kan harus dibuat regulasinya. Mungkin hanya membantu saja sih, tetapi kita liat juga namanya di wilayah komplek-komplek elit kan juga masih ada tukang ojek jadi masih membutuhkan BBM bersubsidi," kata Harun di Jakarta, Rabu (4/4).
Pertamina akan mengatur jalur pendistribusian pasokan BBM bersubsidi di kawasan elit. Pasokan distribusi BBM bersubsidi (premium) akan dipersempit, sedangkan BBM non subsidi akan diperbanyak. "Tetapi kita masih nunggu pemerintah dulu baru nanti bisa diterapkan," katanya.
Seperti diketahui, usulan pembatasan pasokan BBM bersubsidi muncul lantaran tren pemilik kendaraan mewah yang akhir-akhir ini lebih memilih menggunakan BBM jenis Premium. Pemerintah akan mengeluarkan aturan yang melarang mobil mewah menggunakan BBM bersubsidi.
Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, untuk meminimalisir mobil mewah yang menggunakan premium, pemerintah berencana hanya menyediakan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamax di perumahan elite, semisal Pondok Indah.
"Kan orang kaya semua di situ.Itu pompa bensinnya hanya pertamax, jadi tidak ada premium di situ," imbuhnya. Selain itu, pihaknya juga berencana melakukan pengawasan di tempat-tempat tertentu.
(mdk/oer)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencana ini dibahas karena BBM oktan tinggi seperti Pertamax meyumbang polusi yang sedikit.
Baca SelengkapnyaLonjakan ini terjadi seiring lonjakan permintaan dua jenis BBM saat lebaran.
Baca SelengkapnyaPertamina memprediksi konsumsi BBM mengalami kenaikan sebesar 6 persen secara agregat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beras SPHP merupakan beras yang dikelola pemerintah dengan harga ekonomis namun kualitas premium.
Baca SelengkapnyaPertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaIni tanggapan Menteri Trenggono soal penghapusan BBM subsidi untuk nelayan.
Baca SelengkapnyaHarga BBM kembali mengalami kenaikan per Februari 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca Selengkapnya