Pembentukan holding perkebunan tunggu Dahlan pulang umroh
Merdeka.com - Pembentukan holding perkebunan saat ini sudah mulai menemukan titik terang. Kementerian BUMN sudah mengirimkan surat diskusi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhono. Surat tersebut disinyalir sedikit direvisi.
Deputi Kementerian BUMN bidang industri primer Muhammad Zamkani mengatakan revisian surat tersebut saat ini sudah selesai namun masih harus menunggu tanda tangan Menteri BUMN Dahlan Iskan.
“Minggu lalu sudah diskusi dengan presiden, dan kita sedang menyiapkan jawaban untuk lebih meyakinkan presiden. Tapi kan Pak Dahlan umroh, kita tunggu dulu. Tapi nanti kita coba apa bisa tanda tangan wakil menteri,” ungkap Zamkani ketika ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (10/8).
Setelah surat yang telah direvisi tersebut ditandatangani oleh Dahlan, Zamkani optimis pembentukan holding perkebunan BUMN akan segera terealisasi. “Setelah tanda tangan dan diterima presiden selesai dong. Keluar PP-nya (Peraturan Pemerintah) dan jadi,” tambahnya.
Dahlan pada hari ini direncanakan akan berangkat umroh dengan istri dan anak-anaknya dan baru akan kembali ketika lebaran Idul Fitri nanti. Untuk saat ini posisi mantan dirut PLN ini sedang berada di Palembang.
“Sekarang di Palembang, kita tunggu saja dan kita juga nambahin sedikit surat revisian presiden itu,” tambahnya.
Nantinya setelah terbentuknya holding perkebunan BUMN ini, semua BUMN perkebunan akan terintegrasi dengan PTPN III yang dinilai cukup sehat. Dengan demikian semua saham PTPN perkebunan seperti PTPN 1, PTPN 2, PTPN 5, PTPN 6 dan selanjutnya akan diserahkan ke holding sebesar 90 persen dan 10 persen saham mereka akan tetap dimiliki pemerintah melalui Kementerian BUMN.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemindahan ASN ke IKN Diundur, Ini Alasan MenPANRB
Baca SelengkapnyaIni akan menjadi upacara 17 Agustus pertama yang akan diselenggarakan di IKN.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan guna melaksanakan aksi cepat tanggap ke lokasi bantuan sebagai bentuk kepedulian BUMN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin mengingatkan agar pemerintah berhati-hati menangani kelangkaan beras.
Baca SelengkapnyaBawaslu berharap KASN menindaklanjuti rekomendasi Bawaslu Takalar terkait dugaan pelanggaran peraturan perundang-undangan lainnya terhadap Muh Hasbi.
Baca SelengkapnyaImpor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaDalam rekaman yang beredar, muncul dugaan penggunaan dana desa untuk menangkan satu paslon.
Baca SelengkapnyaPemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPadahal YLKI pun mengusulkan kebijakan serupa diterapkan di Tanah Air.
Baca Selengkapnya