Phillip Asset Management Luncurkan Reksa Dana ETF Perdana
Merdeka.com - PT Phillip Asset Management (PAM) meluncurkan produk Exchange Traded Fund (ETF) bernama ETF Phillip MSCI Indonesia Equity Index. Instrumen investasi yang resmi terdaftar dengan kode XPMI itu merupakan produk ETF pertama yang diluncurkan oleh PAM.
Direktur Utama PAM Pradono Joko, mengatakan produk ini berbasis saham-saham unggulan Morgan Stanley Capital International (MSCI) dengan basis MSCI Indonesia Index. Ini merupakan indeks yang sangat populer bagi investor domestik maupun luar negeri, serta banyak digunakan sebagai acuan terhadap kinerja pasar Indonesia.
Selain itu indeks MSCI Indonesia memiliki korelasi yang sangat dekat, rata-rata sekitar 0,98 dalam lima tahun terakhir dengan indeks IHSG.
"Produk ini merupakan bukti dari komitmen Phillip Asset Management untuk berupaya aktif ikut mengembangkan dan memberikan inovasi produk investasi terbaik yang likuid, efisien serta optimal bagi para investor," ujarnya di Jakarta, Jumat (12/4).
Dia optimistis, pihaknya mampu menarik banyak investor institusi maupun individu melalui XPMI. Ini dilatari oleh beberapa alasan yakni biaya pengelolaan yang rendah di produk kelasnya di Indonesia dan memiliki kinerja optimal yang sangat dekat dengan indeks IHSG.
"XPMI memiliki nilai aktiva bersih (NAB) awal sebesar Rp 1.000 per unit. Penyertaan dengan minimum pembelian sebanyak satu unit kreasi atau 100.000 unit penyertaan di pasar primer. Sedangkan di pasar sekunder dapat dibeli dengan minimum 1 lot atau 100 unit penyertaan," jelasnya.
Dalam peluncuran XPMI ini, PAM menjalin kerja sama dengan Phillip Sekuritas Indonesia sebagai dealer partisipan. Perseroan juga telah menunjuk Bank BCA sebagai bank kustodian.
"Dengan hadirnya produk ETF XPMI ini, diharapkan bisa menjadi tambahan pilihan baru bagi para investor yang ingin mencari produk unggulan untuk melakukan diversifikasi investasi jangka panjang," ucap dia.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaSejumlah negara yang tidak menerapkan libur Lebaran hingga 10 hari justru mencatatkan tren PMI di bawah 50 poin. Antara lain Thailand, Malaysia dan Jepang.
Baca SelengkapnyaCapaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Diakui Jokowi, banyak investor yang memilih untuk menunggu untuk berinvestasi di Indonesia saat pemilu 2024 berlangsung.
Baca SelengkapnyaDalam hasil survei terbaru ini, elektabilitas Gerindra mencapai 19,5 persen. Sedangkan, PDIP meraih angka 19,3 persen.
Baca SelengkapnyaInvestor kripto melonjak 0,9 persen sejak awal tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMeski dalam Pemilu terjadi perbedaan pendapat, persatuan dan kesatuan merupakan nilai yang harus terus dijaga.
Baca SelengkapnyaLangkah ini dinilai semakin menguatkan kepercayaan regulator terhadap potensi pertumbuhan dan pentingnya aset kripto dalam pasar keuangan global.
Baca SelengkapnyaData Bank Indonesia mencatat, indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.
Baca Selengkapnya