PLN segera impor listrik dari Malaysia
Merdeka.com - Perusahaan plat merah PLN, berencana mengimpor listrik dari negara Serawak, Malaysia ke Kalimantan Barat. Jumlah impor yang akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan listrik Kalimantan tersebut sebesar 1 mega watt."Kami akan bangun transmisinya," ujar Direktur Utama PLN Nur Pamudji, Jakarta Senin (27/2).
Selain itu, PLN terus menjalin komunikasi membicarakan fasilitas kabel bawah laut untuk kebutuhan ekspor listrik dari wilayah Sumatera Selatan yang akan disalurkan pada beberapa negara."Tapi ekspor baru bisa dilakukan ketika kebutuhan dalam negeri terpenuhi," katanya.
Direktur Perencanaan dan Manajemen Resiko PLN Murtaqi Syamsudin mengatakan saat ini, perseroan masih melakukan kajian dan komunikasi untuk ekspor dan impor listrik. Namun, untuk impor listrik dari Malaysia ke Kalimantan Barat tinggal menunggu kesepakatan."Dengan Semenanjung Peninsula juga masih dalam proses pembicaraan," katanya.
Dia menegaskan untuk harga sudah termasuk dalam persyaratan persetujuan antara PLN dengan konsorsium yang ingin diekspor pasokan listrik . Dimana, listrik wilayah Serawak yang menggunakan PLTA akan ekspor ke Indonesia. Dan dari Sumatera Selatan akan mengekspor ke Semenanjung Peninsula dan Malaysia." Ini karena cadangan batubara disana besar sekali,"
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca SelengkapnyaTagihan itu muncul usai meteran listrik dirumahnya harus diganti dengan yang baru.
Baca SelengkapnyaFokus pemerintah dalam percepatan transisi energi Indonesia masih mengarah pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hal itu dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan nasional.
Baca SelengkapnyaPLN pernah menghadapi tantangan stok batubara yang kurang dari 5 Hari Operasi Pembangkit (HOP) pada Desember 2021 lalu.
Baca SelengkapnyaUntuk melistriki wilayah Maluku membutuhkan perjuangan yang berat, sebab harus menghadapi kondisi alam yang menantang.
Baca SelengkapnyaSistem kelistrikan Nusa Penida akan ditambah kembali dengan pembangkit hijau sebesar 14,5 MW.
Baca SelengkapnyaPembangkit tenaga nuklir dibangun oleh perusahaan listrik swasta asal Amerika Serikat, PT ThorCon Power Indonesia dengan kapasitas 500 MW.
Baca SelengkapnyaHal ini merupakan upaya PLN Indonesia Power untuk turut andil dalam melestarikan Gajah Sumatra yang terancam punah.
Baca Selengkapnya