Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Realisasi Ganti Rugi Pembangunan Bendungan Ciawi Capai 96,61 Persen

Realisasi Ganti Rugi Pembangunan Bendungan Ciawi Capai 96,61 Persen Proyek Bendungan Ciawi. ©Handout/Kementerian PUPR

Merdeka.com - Pemerintah tengah membangun Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi sebagai antisipasi untuk penanganan banjir di Jakarta dan kawasan sekitarnya. Bendungan yang menjadi Proyek Strategis Nasional Nomor 152 ini merupakan bendungan kering yang dibangun dari rencana induk pengendalian banjir (flood control).

Berdasarkan data yang didapat dari Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor, progres pengadaan tanah bendungan yang berada di dalam wilayah Administrasi Kabupaten Bogor tersebut sudah berjalan baik dengan target 944 bidang tanah seluas luas 81,25 hektare untuk Bendungan Ciawi. Sedangkan untuk Bendungan Sukamahi memiliki target sebanyak 641 bidang tanah seluas 46,70 hektare.

Sementara itu, realisasi Uang Ganti Rugi (UGR) untuk kedua bendungan juga sudah berjalan, mencapai 96,61 persen dengan total sejumlah 912 bidang tanah, dan untuk Bendungan Sukamahi proses UGR sudah mencapai 94,53 persen dengan total 616 bidang tanah.

Selain menyelenggarakan pengadaan tanahnya, Kementerian ATR/BPN juga akan melakukan pengendalian tata ruangnya guna mengendalikan banjir. Menurut Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN) Sofyan A. Djalil, ke depan akan dilakukan pembuatan sumur resapan di sepanjang jalan tol sebagai pengendalian banjir.

"Sumur resapan ini akan dibuat di sepanjang jalan tol. Ini merupakan upaya pemerintah mengendalikan banjir. Sumur resapan tersebut nantinya akan berjarak 50 sampai 100 meter di sepanjang jalan tol," kata Sofyan dalam keterangannya pada Kamis (6/5).

Daya Tampung Bendungan

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan dua bendungan tersebut dapat menampung lebih dari 6 juta kubik air. Air juga dapat dikontrol sehingga tidak langsung mengalir deras ke Jakarta.

"Daya tampung air di Jakarta hanya 2.000 debit air sedangkan ketika banjir ada 3.000 debit air yang masuk ke Jakarta, artinya ada 1.000 debit air yang jadi permasalahan dan harus segera diatasi. Kalau dua bendungan ini sudah jadi, akan mengurangi 12 persen potensi banjir di Jakarta," kata Luhut Binsar Pandjaitan.

"Kita berharap Juli mendatang dua bendungan itu bisa selesai. Pekerjaan ini sangat masif yang dapat mengurangi banjir di Jakarta. Kita juga akan bekerja sama dengan Kodam untuk mendisiplinkan masyarakat karena manfaat bendungan ini sangat baik," ujarnya.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menjelaskan bahwa sebagai bendungan kering maka pengoperasian keduanya akan berbeda dengan bendungan lain.

"Kedua bendungan ini baru akan digenangi air pada musim hujan, sehingga saat musim kemarau bendungan ini akan kering. Dry dam di Ciawi dan Sukamahi ini merupakan yang pertama dibangun di Indonesia dan kedua bendungan ini bukan hanya untuk keperluan irigasi maupun air baku, tapi untuk meningkatkan kapasitas pengendalian banjir," jelasnya.

Reporter: Andina Librianty

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Proyek Bendungan Tiu Suntuk Rampung Sesuai Target, Nilai Kontrak Capai Rp577 Miliar
Proyek Bendungan Tiu Suntuk Rampung Sesuai Target, Nilai Kontrak Capai Rp577 Miliar

Bendungan ini merupakan salah satu proyek strategis nasional pemerintah dengan nilai kontrak senilai Rp577,13 miliar.

Baca Selengkapnya
Banjir di Braga Bandung Dipicu Tanggul Sungai Cikapundung Jebol, Terakhir Diperbaiki 2004
Banjir di Braga Bandung Dipicu Tanggul Sungai Cikapundung Jebol, Terakhir Diperbaiki 2004

Banjir Braga, Kecamatan Sumurbandung akibat tanggul jebol dari Sungai Cikapundung.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Serahkan Penghargaan Pembangunan Daerah ke Bupati Banyuwangi
Presiden Jokowi Serahkan Penghargaan Pembangunan Daerah ke Bupati Banyuwangi

Penghargaan tersebut diberikan di sela-sela Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Nasional 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ganjar Dukung Rencana Prabowo Bangun Proyek Giant Sea Wall di Pantura Jawa: Kayaknya Dia Memang Satu Guru dengan Saya
Ganjar Dukung Rencana Prabowo Bangun Proyek Giant Sea Wall di Pantura Jawa: Kayaknya Dia Memang Satu Guru dengan Saya

Ganjar tidak mempermasalahkan kapasitas Prabowo sebagai Menteri Pertahanan malah mengulas perihal proyek tanggul laut raksasa tersebut dalam seminar nasional.

Baca Selengkapnya
AHY Ungkap Trik Pembebasan Lahan di IKN Tanpa Menimbulkan Masalah
AHY Ungkap Trik Pembebasan Lahan di IKN Tanpa Menimbulkan Masalah

AHY menegaskan pemerintah juga punya tujuan besar pembangunan yang juga harus dikawal dan dijaga bersama-sama.

Baca Selengkapnya
Menteri Risma Cek Fasilitas Pengungsian Korban Lahar Dingin di Sumbar, Kerja Kemensos Diapresiasi Warga
Menteri Risma Cek Fasilitas Pengungsian Korban Lahar Dingin di Sumbar, Kerja Kemensos Diapresiasi Warga

Banjir lahar dingin disertai banjir bandang terjadi karena tingginya intensitas hujan di daerah tersebut.

Baca Selengkapnya
Selesai 45 Hari, Pembangunan Jembatan Gunung Puyuh di Tol Cisumdawu Masuk Rekor MURI
Selesai 45 Hari, Pembangunan Jembatan Gunung Puyuh di Tol Cisumdawu Masuk Rekor MURI

Penghargaan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi industri konstruksi untuk menghasilkan proyek-proyek inovatif.

Baca Selengkapnya
Tersisa 6 Bulan, Begini Rupa Pembangunan IKN Nusantara yang Bakal Gelar HUT RI Ke-79
Tersisa 6 Bulan, Begini Rupa Pembangunan IKN Nusantara yang Bakal Gelar HUT RI Ke-79

Tampak beberapa gedung inti pemerintahan yang kian menunjukkan bentuknya.

Baca Selengkapnya
Pengunjung Pantai Ciantir Asal Jakarta Terseret Ombak hingga ke Tengah Laut, Begini Kronologinya
Pengunjung Pantai Ciantir Asal Jakarta Terseret Ombak hingga ke Tengah Laut, Begini Kronologinya

Korban saat berenang di Pantai Ciantir tiba-tiba terseret ombak besar hingga ke tengah laut

Baca Selengkapnya