Realisasi KUR BRI Syariah Semester I 2020 Capai Rp 5,45 T Kepada 143.995 UMKM

Merdeka.com - BRI Syariah, hingga Juni 2020, telah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 5,45 triliun kepada 143.995 pelaku usaha menengah kecil dan mikro (UMKM). Di semester II, BRI Syariah mendapat tambahan kuota KUR Rp 1,5 triliun.
"Agar semakin banyak UMKM yang merasakan KUR di semester II BRI Syariah telah mendapatkan tambahan kuota KUR Rp 1,5 triliun," kata Direktur Bisnis Komersial BRI Syariah, Kokok Alun Akbar, dalam diskusi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, Selasa (28/7).
Sebelumnya, Kokok menyebutkan selama pandemi Covid-19 kinerja BRI Syariah masih menunjukkan pertumbuhan yang positif. "Juni pertumbuhan dana BRI Syariah mencapai 23,01 persen dengan porsi dana murah sebesar 54 persen. Sementara pertumbuhan penyaluran tumbuh 56 persen secara yoy," urainya.
Adapun salah satu pendorong pertumbuhan pembiayaan tersebut adalah penyaluran KUR. Sehingga nantinya juga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di pondok pesantren.
Genjot KUR Lewat Transformasi Digital

PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIsyariah) mendapat tambahan kuota Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp1,5 triliun. Di tengah penerapan the new normal, BRIsyariah optimistis dapat mencapai target dari pemerintah.
Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah, Fidri Arnaldy mengatakan, penambahan ini tidak lepas dari tercapainya target penyaluran KUR oleh BRIsyariah di pertengahan tahun 2020. Hingga bulan Juni 2020, BRIsyariah telah menyalurkan Rp2,8 triliun. Jumlah ini mencapai 94 persen dari target tahun 2020.
"BRIsyariah terus dipercaya oleh pemerintah sebagai bank syariah penyalur KUR. Hal ini tidak lepas dari transformasi digital dan kultur yang kami lakukan agar bisa mencapai target sembari tetap berpegangan pada administrasi yang baik,” ujar Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah, Fidri Arnaldy, dalam keterangannya, Senin (6/7).
Menurutnya, penggunaan i-Kurma sebagai transformasi digital proses pembiayaan terbukti efektif dalam meningkatkan kinerja BRIsyariah. Dia menilai i-Kurma memungkinkan tenaga pemasar pembiayaannya untuk bekerja secara efektif dan efisien.
Sehingga tenaga pemasar bisa memproses pengajuan pembiayaan dari mana saja lewat smartphone. Lewat transformasi digital dan kultur yang pihaknya lakukan. Selain itu BRIsyariah mampu meningkatkan rata-rata produktifitas tenaga pemasar pembiayaan sampai 98 persen.
Dalam menyalurkan KUR, BRIsyariah menyasar pada sektor produktif yang tetap dibutuhkan di masa pandemi antara lain pangan, pertanian, peternakan, alat kesehatan, dan obat-obatan.
Hingga tahun 2020 sudah ada 11.821 pengusaha UMKM yang merasakan manfaat KUR melalui BRIsyariah. Mereka banyak yang tergabung dalam komunitas seperti Bekraf, MUI, YBM BRI, pondok pesantren dan komunitas lainnya.
"Di tahun 2020 BRIsyariah optimistis dapat menyalurkan KUR hingga Rp4,5 triliun kepada lebih dari 50.000 nasabah," pungkasnya.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6
Baca juga:
BRI Syariah Gandeng 170 Pondok Pesantren Genjot Keuangan Syariah di Indonesia
Cerita Tenaga Pemasar BRI Syariah: Pekerjaan Lebih Efisien dengan Aplikasi i-Kurma
BRIsyariah Tawarkan Kurban Digital di Tengah Pandemi Corona
BRI Syariah Dapat Tambahan Kuota KUR Rp1,5 Triliun
Menteri Erick Bakal Lebur Bank Syariah Milik Mandiri, BNI, dan BRI di Februari 2021
BRI Syariah Luncurkan Program Hujan Emas, Nasabah Bisa Dapat Hadiah Logam Mulia
BRI Syariah Catat 78,6 Persen Transaksi Dilakukan Melalui Aplikasi Mobile BRIS Online
Baca Selanjutnya: Genjot KUR Lewat Transformasi Digital...
(mdk/bim)
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami