Standard Chartered Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2021 di 4,5 Persen
Merdeka.com - Senior Economist Standard Chartered Bank Indonesia, Aldian Taloputra memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 mencapai 4,5 persen. Angka ini lebih rendah dari ramalan pemerintah maupun Bank Indonesia (BI).
"Kita lihat 2021 ekonomi Indonesia, kita bisa perkirakan tumbuh 4,5 persen. Mungkin ini agak sedikit di bawah batas target pemerintah dan Bank Indonesia," ungkap dia dalam konferensi pers virtual World of Wealth (WOW) 2021, Rabu (3/3).
Aldian mengungkapkan, lebih rendahnya proyeksi pertumbuhan ekonomi Standard Chartered tersebut lantaran tahun ini masih dalam proses pemulihan. Sehingga, masih diperlukan waktu lebih untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
"Jadi, kita sudah lihat bottom pertumbuhan ekonomi itu di tahun 2020. Dan 2021 seharusnya membaik," ungkap dia.
Kendati demikian, proyeksi tersebut bisa saja bergeser menuju angka yang lebih tinggi tahun ini. Tentunya, dengan catatan mekanisme pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dan berbagai insentif yang terus digelontorkan pemerintah dapat tepat sasaran, sehingga dapat mempercepat proses ekonomi nasional.
"Tapi, pada dasarnya kami masih percaya tahun ini adalah tahun recovery," pungkasnya.
Pemerintah Proyeksi Pertumbuhan 2021 4,5 - 5,5 Persen
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 4,5 persen hingga 5,5 persen di tahun 2021. Untuk kuartal I-2021, diprediksi ekonomi Indonesia bisa tumbuh di angka 1,6 hingga 2,1 persen.
"Kita tentunya harap masih ada pertumbuhan positif di kuartal I rangenya 1,6 hingga 2,1 persen. Nah, ini memang PR kita untuk mendorong sektor konsumsi rumah tangga bisa tumbuh," ujar Menko Airlangga dalam konferensi pers Pertumbuhan Ekonomi 2020, Jumat (5/2).
Menko Airlangga mengatakan, konsumsi rumah tangga dibidik tumbuh 1,3 hingga 1,8 persen di kuartal I ini. Selain itu, konsumsi pemerintah juga ditargetkan naik karena berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Di kuartal awal biasanya konsumsi pemerintah rendah yaitu 3 hingga 4 persen, nah ini kita dorong kalau bisa naik 4 hingga 5 persen," katanya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaNurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaArtinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaIni merupakan pertumbuhan triwulan tertinggi sepanjang periode 2019-2024.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca Selengkapnya