Stok beras Bulog melimpah hingga harus pinjam gudang TNI
Merdeka.com - Perum Bulog mengatakan tidak akan melakukan impor beras hingga akhir tahun, sebab stok beras milik BUMN tersebut masih melimpah.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengatakan, saat ini stok beras di gudang Bulog mencapai 2,2 juta ton. Itu pun sudah tidak mampu tertampung di gudangnya sehingga harus meminjam gudang milik TNI.
"Bulog punya cadangan banyak. Di gudang 2,2 juta ton. Kemampuan gudang kita 3 juta ton, tapi ada yang rusak dan lain-lain. Makanya kita sewa, pinjam gudang TNI," ujar dia di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Jumat (14/9).
Dia mengungkapkan, selain di gudang Bulog, stok di pedagang beras masih cukup banyak. Sehingga tidak ada alasan bagi Bulog untuk kembali melakukan impor.
"Sudah nyata kita bisa beras dalam negeri banyak. Masyarakat sendiri dapat suplai dari pedagang ini banyak. Kemarin operasi pasar kita Rp 8.700, kita bersaing dengan yang Rp 8.200 (milik pedagang)," kata dia.
Oleh sebab itu, hingga akhir tahun pihaknya belum berencana untuk melakukan impor beras. Meski Kementerian Perdagangan (Kemendag) hingga saat ini telah menerbitkan izin impor hingga 2 juta ton.
"Meski ada perintah 1 miliar ton (impor), saya kan pelaksana teknis, ini saya harus tahu (untuk apa). Kalau impor 1 juta ton mau taruh di mana. Mungkin kalau Kementerian Perdagangan mau siapkan gudang. Sampai akhir tahun Insya Allah tidak perlu impor. Bahkan jangan-jangan tahun depan kita ekspor," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengadaan dari dalam negeri sebanyak kurang lebih 560.000 ton setara gabah per 2 Mei 2014. Angka serapan gabah ini setara 273.000 ton beras.
Baca SelengkapnyaStok yang dikuasai BULOG saat ini ada sebanyak 1,4 juta ton.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca SelengkapnyaHal ini ini dilakukan dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan melalui pemenuhuan stok beras nasional.
Baca SelengkapnyaUntuk stok cadangan beras pemerintah (CBP), saat ini Bulog sudah menguasai sekitar 1,4 juta ton.
Baca SelengkapnyaImpor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyampaikan kenaikan jumlah penerima bantuan untuk alokasi mulai awal tahun 2024 sebesar 8% dari data penerima sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi perintahkan Bapanas stok beras kemasan 5 kg di ritel modern tersedia.
Baca Selengkapnya