Tahun lalu, Bakrie Telecom raup laba Rp 3,6 miliar
Merdeka.com - PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) membukukan laba usaha sebesar Rp 3,6 miliar pada 2013. Lebih baik dibandingkan tahun lalu yang merugi Rp 500 milyar.
Laba usaha ini tumbuh didukung oleh keberhasilan BTEL menekan beban usaha sebesar 28 persen dari Rp 2,86 trilyun menjadi Rp 2,07 triliun dan mempertahankan EBITDA di level positif Rp 911 milyar.
Performa keuangan positif ini juga tak lepas dari pertumbuhan jumlah pelanggan ESIA dari 11,7 juta pelanggan menjadi 12 juta pelanggan. Di samping itu perseroan berhasil menekan rugi bersih sebesar Rp 490 milyar, dari Rp 3,13 triliun menjadi Rp 2,65 triliun.
Menurut Director & Chief Finance Officer PT Bakrie Telecom Tbk Bachder Bachtarudin, kinerja BTEL terus membaik sejalan dengan keberhasilan revitalisasi yang secara konsisten dilakukan perseroan.
“Upaya revitalisasi bisnis dan efisiensi yang kami lakukan berjalan sesuai harapan, sehingga 2013 kami dapat membukukan laba usaha. Selain itu berbagai inisiatif pengembangan produk dan layanan seperti gratis telepon dan sms sesama pelanggan Esia serta penjualan langsung dalam mobile roadshow di beberapa kota besar di Indonesia, berhasil meningkatkan jumlah pelanggan kami,” katanya dalam siaran pers, Sabtu (29/3).
Peningkatan jumlah pelanggan juga didukung oleh kegiatan-kegiatan marketing BTEL yang efektif dan efisien termasuk kemitraan strategis antara lain dengan telkom@wifi.id.
Selain itu, BTEL berhasil meraih penghargaan Indonesia Best Brand Awards (IBBA) 2013 dari majalah SWA dan MARS Indonesia sebagai merek terbaik dan terpercaya untuk kategori Simcard CDMA.
Di tahun ini, BTEL akan terus mengembangkan produk dan layanan bagi pelanggannya. Selain mengembangkan layanan voice dan SMS di beberapa wilayah potensial, BTEL juga terus meningkatkan layanan data yang semakin dibutuhkan pelanggan ESIA.
Tren semakin berkembangnya kebutuhan masyarakat terhadap layanan data yang murah dan berkualitas menjadi salah satu fokus utama pengembangan bisnis ESIA di tahun 2014.
Kehadiran sejumlah ponsel pintar terbaru di 2014 menjadi bagian dari proyeksi bisnis BTEL dengan brand ESIA-nya. Pengembangan kerjasama dengan media sosial PATH maupun bisnis OTT lokal juga menjadi faktor penting perkembangan BTEL di 2014.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatat kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaVolume transaksi agen BRILink mencapai 1.427 triliun di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaBloomberg Technoz menganalisa lebih dari 900 perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tingginya biaya distribusi logistik Pemilu di Papua tidak terlepas dari medan terjal
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BPS, rata-rata kenaikan harga beras mendekati 20 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023, BSI membukukan laba bersih senilai Rp5,70 triliun atau tumbuh 33,88 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSelama 128 tahun beroperasi BRI sukses buktikan bisa kuat dan hebat lewat beragam transformasi berkelanjutan yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras sekarang telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
Baca Selengkapnya