Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ubah sistem pengadaan minyak, Pertamina klaim hemat Rp 8,5 T

Ubah sistem pengadaan minyak, Pertamina klaim hemat Rp 8,5 T Gedung Pertamina. Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Integrated Supply Chain (ISC) PT Pertamina (Persero) melakukan transformasi pengadaan minyak mentah dan produk minyak. Transformasi ini berpotensi memberikan dampak finansial bagi perusahaan.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, aspek finansial yang dimaksud pihaknya adalah penciptaan nilai tambah bagi perusahaan dan efisiensi yang dihasilkan.

"Pertamina berpotensi dapat menciptakan nilai tambah dan efisiensi sebesar USD 651 juta atau setara Rp 8,58 triliun hingga 2017. Ini tentu sangat menggembirakan apabila ruang-ruang pembenahan dapat dioptimalkan sehingga mendatangkan benefit bagi Pertamina dan juga Indonesia," ujar Dwi di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (4/4).

Sekedar informasi, transformasi ISC telah melahirkan tiga tahapan penting yaitu fase 1.0 atau fase Quick Win, fase 2.0 atau fase World Class ISC, dan fase 3.0 di mana ISC akan menjadi Talent Engine. Dari Fase 1.0, ISC telah memberikan kontribusi nyata bagi kinerja Pertamina secara keseluruhan.

"Efisiensinya sebesar USD 208,1 juta di tahun lalu," kata Dwi.

Sementara itu, lanjut Dwi, Pertamina telah melakukan formal likuidasi Petral Group yang terdiri dari Zambesi, Petral, dan PES pada Februari 2016. Proses tersebut dinilai lebih cepat dari yang di targetkan yakni pada Juni 2016 mendatang.

"Setelah proses tax clearence dari tax authority Hong Kong, Zambesi dan Petral akan dissolved dan preoyeksi kami hal tersebut dapat tuntas pada pertengahan tahun ini. Untuk PES sendiri di bawah kontrol likuidator akan terlebih dahulu menuntaskan utang piutang dan akan menyusul dissolved," pungkas dia.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP