Usai kenaikan BI Rate, Rupiah diyakini makin kuat berdiri
Merdeka.com - Pergerakan Rupiah masih menunjukkan penguatannya di awal pekan ini. Diperkirakan, Rupiah akan berada pada rentang harian 10.880-10.948 berdasarkan kurs tengah BI.
Salah satu faktor penguat Rupiah dalam perdagangan di pasar uang adalah kebijakan Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuannya. "Tampaknya kenaikan BI Rate memberikan dampak positif secara psikologis pada Rupiah sehingga dapat bergerak menguat," ujar Analis Trust Securities, Reza Priyambada dalam riset hariannya kepada merdeka.com, Jakarta, Senin (2/9).
Akan tetapi, kata Reza, di sisi lain sentimen positif tersebut sedikit terhalangi oleh data penguatan ekonomi AS pasca dirilis penurunan klaim pengangguran yang disertai dengan peningkatan GDP growth rate (QoQ).
"Dengan penguatan data-data tersebut maka ekspektasi pengurangan stimulus kian besar," jelas dia.
Di sisi lain juga, pelaku pasar juga sedikit menahan diri jelang penutupan seiring dengan akan dirilisnya inflasi pada awal minggu September. Lalu, juga ada pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan Bank Indonesia, pada Kamis (12/9) dan rapat Federal Open Market Committee (FOMC) (19/9).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
Baca SelengkapnyaMengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaAngka inflasi bulan ini lebih rendah dari Maret 2024 sebesar 0,52 persen,
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca Selengkapnya