Merdeka.com - Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, menyambut baik atas peningkatan Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia ke level 50,6 pada November 2020. Kenaikan PMI ini mengindikasikan mulai menggeliatnya kinerja industri dalam negeri.
"PMI Indonesia yang naik menjadi 50,6 ini sangat baik. Berarti PMI kita sudah di atas 50 yang menunjukan ada kecenderungan industri mulai ekspansi," ujar dia dalam konferensi pers Strategi Implementasi APBN 2021, Selasa (1/12).
Suahasil mengatakan, torehan positif itu harus dijadikan momentum untuk meningkatkan kinerja yang lebih baik. Sehingga industri diharapkan tetap berbenah untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas.
"Industri harus mulai bersiap untuk ekspansi walaupun masih terbatas. Namun ini baik dibanding 3 bulan lalu di mana PMI tertekan," imbuh dia.
Kendati demikian, dia mengingatkan agar pelaku industri tetap mengutamakan protokol kesehatan dalam berbagai aktivitas produksi. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalkan risiko teejadi penularan virus Covid-19 di masa kedaruratan kesehatan ini.
"Caranya tentu (kegiatan produksi) dikombinasi dengan protokol kesehatan secara ketat. Sehingga ekspansi ekonomi bisa lebih aman untuk mendukung ekonomi berkelanjutan dan lebih ajeg," tutupnya.
Baca juga:
Imbas Covid-19, Penyerapan Tenaga Kerja Industri Pengolahan Turun
Investasi Industri Pengolahan Diproyeksi Capai Rp323 Triliun di 2021
UU Cipta Kerja Dinilai Mampu Tingkatkan Daya Saing Industri Manufaktur RI
Kuartal III-2020, Industri Manufaktur Tumbuh 5,25 Persen
Meski PMI Oktober Naik Tipis,Pemerintah Optimistis Pemulihan Ekonomi Bergerak Positif
Daihatsu Gelar Konvensi Inovasi untuk Tingkatkan Kualitas Produk
Bisnis Otomotif Astra Turun 70 Persen, Untung Penjualan Mobilnya Naik di Kuartal III
Baca Selanjutnya: Ingatkan Tetap Beroperasi dengan Protokol...
(mdk/bim)
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami