Yusril Izha Mahendra adalah Ketua Umum Partai Bulan Bintang sejak 1998 hingga 2005, karier politik Yusril Ihza Mahendra tersebut dimulai dari keaktifannya di dunia pendidikan dan juga organisasi. Setelah lulus SMA Yusril melanjutkan kuliah ke Universitas Indonesia mengambil ilmu filsafat fakultas sastra dan juga Hukum Tata Negara.
Setelah pendidikannya di UI diselesaikan, Yusril Izha Mahendra melanjutkan S-2 ke University of the Punjab (India) untuk mengambil gelar master kemudian melanjutkan lagi S-3 mengambil spesialisasi Perbandingan Politik Masyarakat-Masyarakat Muslim di University Sains Malaysia dengan bidang University Sains Malaysia dan berhasil mendapat gelar Doctor of Philosophy dalam Ilmu Politik.
Dalam dunia pendidikan Yusril Izha Mahendra juga dikenal sebagai seorang pengajar di beberapa universitas seperti Staf pengajar di fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Staf pengajar di Akademi Ilmu Pemasyarakatan, Departemen Kehakiman pada tahun 1983, staf pengajar di Program Pascasarjana UI dan juga Fakultas Hukum UI. Yusril Ihza Mahendra juga diangkat sebagai Guru Besar Ilmu Hukum di Universitas Indonesia dan mengajar Hukum Tata Negara, Teori Ilmu Hukum dan Filsafat Hukum pada program pascasarjana.
Dunia organisasi memang bukan sesuatu yang asing baginya, sejak masih sekolah di SMP Yusril Izha Mahendra sudah menjadi Ketua OSIS begitu juga saat dia SMA selain di KAPPI tingkat Rayon. Saat kuliah di UI Yusril juga terpilih menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) UI dan bergabung ke Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Badan Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia (BKPMI) ketika kuliah. Yusril juga pernah menjadi anggota organisasi yang berafiliasi kepada Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) yang bernama Pemuda Muslimin. Lebih jauh lagi Yusril Izha Mahendra pernah menjadi pengurus Muhammadiyah, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Yusril ikut dalam kepanitiaan Konferensi internasional seperti Sidang AALCO, Konferensi Internasional tentang Tsunami dan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika. Bukan hanya dalam negeri Yusril Ihza Mahendra juga aktif di organisasi Internasional seperti di Regional Islamic Da’wah Council of Southeast Asia and the Pasific bermarkas di Kuala Lumpur dan diketuai oleh Tuanku Abdul Rahman Putra Al-Haj (Mantan Perdana Menteri Malaysia).
Bahkan Yusril Ihza Mahendra pernah menjabat Vice President dan President Asian-African Legal Consultative Organization, bermarkas di New Delhi. Selain itu Yusril Ihza Mahendra merupakan anggota dan Ketua Delegasi Republik Indonesia dalam berbagai perundingan internasional termasuk sidang ASEAN, Organisasi Konferensi Islam dan APEC, termasuk menjadi wakil Indoensia untuk berbicara dan berpidato dalam sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa, Komisi Hak Asasi Manusia PBB (United Nations) di Jenewa. Dan juga ikut menyusun Konvensi PBB serta menandatanganinya atas nama Pemerintah Republik Indonesia seperti UN Convention on Transnational Organized Crime di Palermo, Italia, dan UN Convention Against Corruption di Markas PBB New York.
Pada Pemilihan Presiden di arena Sidang Umum MPR RI Oktober 1999 Yusril yang ketika itu Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) mendapatkan 232 suara, Abdurrahman Wahid yang saat itu menjadi Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memperoleh 185 suara dan Megawati Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati meraih 305 suara. Atas kesepakatan pentolan Poros Tengah, Amien Rais (PAN), Akbar Tandjung (Partai Golkar), Hamzah Haz (PPP), Matori Abdul Djalil (PKB), dan juga Yusril (PBB), akhirnya Yusril sepakat mengundurkan diri dari arena pemilihan presiden. Selanjutnya, Poros Tengah memberikan dukungan penuh kepada Gus Dur.
Dalam Pemerintahan, Yusril Ihza Mahendra pernah menjabat menteri di 3 kabinet, dalam Kabinet Pemerintahan Indonesia 21 Oktober 2004 – 9 Mei 2007 dengan Presiden Abdurrahman Wahid dipercaya menempati posisi Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia. Pada masa Presiden Megawati Soekarnoputri, Yusril menjabat sebagai Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Kabinet Gotong Royong 23 Oktober 1999 – 7 Februari 2001. Kemudian pada masa Kabinet Indonesia Bersatu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 9 Agustus 2001 – 21 Oktober 2004 menjadi Menteri Sekretaris Negara hingga akhirnya saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu Yusril Ihza Mahendra digantikan Hatta Rajasa.
Untuk pemilihan umum calon presiden RI 2014 mendatang, PBB usung Yusril sebagai kandidat calon presiden.
Riset dan analisa oleh Eko Setiawan
Last update: 28/11/2013
Yusril Ngaku Ditawari Jokowi Jadi Wantimpres dan Kepala Pusat Legislasi Nasional
Sekitar 1 Bulan yang lalu
Yusril Harap Periode Kedua Kepemimpinan Jokowi Benahi Masalah Hukum
Sekitar 1 Bulan yang lalu
Yusril: Pak Habibie Memperlakukan Saya Sebagai Anaknya
Sekitar 2 Bulan yang lalu
Temui Jokowi, Yusril Sebut Banyak Kader PBB Layak Isi Pos Pemerintahan
Sekitar 4 Bulan yang lalu
Ini Tanggapan Wapres JK Soal Yusril Jadi Kuasa Hukum Habil Marati
Sekitar 4 Bulan yang lalu
Polisi Kaji Surat Pengajuan Penahanan Habil Marati
Sekitar 4 Bulan yang lalu
Kurang Sehat, Habil Marati Ajukan Penangguhan Penahanan
Sekitar 4 Bulan yang lalu
Polda Metro Kaji Permohonan Penangguhan Penahanan Habil Marati
Sekitar 4 Bulan yang lalu
Ramai Soal Gugatan Kedua Prabowo-Sandi ke MA, Bagaimana Awalnya?
Sekitar 4 Bulan yang lalu
Jadi Pengacara Habil Marati, Yusril Urus Penangguhan Penahanan
Sekitar 4 Bulan yang lalu
Jadi Pengacara Habil Marati, Yusril Akan Pelajari Kasus Rencana Pembunuhan 4 Tokoh
Sekitar 4 Bulan yang lalu
Tersangka Rencana Pembunuhan Empat Tokoh Habil Marati Tunjuk Yusril Jadi Pengacara
Sekitar 4 Bulan yang lalu
Putusan MK Jadi Bahan KPU Jawab Kasasi Kubu Prabowo di MA
Sekitar 4 Bulan yang lalu
Tanpa Sepengetahuan Gerindra, Prabowo-Sandi Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 4 Bulan yang lalu
Jokowi dan TKN-TKD akan Bertemu di Istana Bogor Malam Ini
Sekitar 5 Bulan yang lalu
Jokowi Ajak Yusril Bicara Empat Mata Bahas UUD 1945
Sekitar 5 Bulan yang lalu
Jokowi Ucapkan Terima Kasih Kepada Tim Hukumnya
Sekitar 5 Bulan yang lalu
Jokowi Akan Bersilaturahmi dengan Yusril dan Tim Hukum Malam Ini di Bogor
Sekitar 5 Bulan yang lalu
Jelang Putusan, Ini 3 Alasan Kubu Jokowi Yakin Menang di MK
Sekitar 5 Bulan yang lalu
Kubu Jokowi dan Prabowo Siap Menerima Apapun Keputusan MK
Sekitar 5 Bulan yang lalu