Kondom Berserakan di RTH Wijaya Kusuma Jakarta Barat, Diduga Jadi Praktik Prostitusi Terselubung
Pemkot Jakarta Barat berdalih telah melakukan pelbagai upaya mengantisipasi ruang terbuka hijau Wijaya Kusuma menjadi tempat prostitusi terselubung.
Pemkot Jakarta Barat berdalih telah melakukan pelbagai upaya mengantisipasi ruang terbuka hijau Wijaya Kusuma menjadi tempat prostitusi terselubung.
Sejumlah kondom berserakan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jalan Tugabus Angke, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat setelah Lebaran 2024.
Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) berkoordinasi dengan Kecamatan Grogol Petamburan untuk menelusuri asal kondom tersebut.
"Itu udah kita sampaikan ke Kecamatan Grogol Petamburan, nanti akan ditangani oleh mereka," kata Kepala Seksi (Kasi) Keamanan dan Ketertiban Umum (Kamtribum) Satpol PP Jakarta Barat Edison Butar Butar saat dihubungi di Jakarta, Jumat (26/4), demikian dikutip Antara.
Sementara itu, Dinas Pertamanan Jakarta Barat memperketat pengawasan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jalan Tugabus Angke, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan menyusul temuan sejumlah kondom yang diduga dari praktik prostitusi di lokasi tersebut.
"Intinya penjagaan dari Seksi Keamanan dan Ketertiban Umum (Kamtribum) Satpol PP. Di sepanjang jalan di RTH itu kan kalau malam banyak warung-warung, tenda-tenda remang di situ. Maka penting penjagaan," kata Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Barat, Romy Sidharta.
Dinas Pertamanan Jakarta Barat juga mempertimbangkan memiringkan lahan RTH bersangkutan agar oknum-oknum yang berpotensi melakukan praktik prostitusi dapat dicegah membangun tenda di lokasi tersebut.
"Konsepnya lebih baik dibikin miring gitu tanahnya, mulai dari kali turun ke jalan dibuat miring. Jadi memang taman yang tidak aktif, taman pasif, tidak digunakan untuk interaksi," kata Romy.
Meskipun solusi tersebut dapat menyelesaikan masalah temuan kondom (dugaan prostitusi) secara permanen, biaya yang dibutuhkan cukup besar untuk merealisasikan konsep memiringkan lahan tersebut.
"Karena itu biayanya besar, buat uruk tanahnya dan lain-lain, terus perlu kajian mendalami juga bersama Bina Marga dan SDA, kalau tanahnya dimiringkan ke arah jalan, nanti pergerakan air bagaimana dan banyak pertimbangan lain juga," kata Romy.
Dinas Pertamanan Jakarta Barat sudah melakukan sejumlah upaya, seperti secara rutin membasahi RTH dengan kursi-kursi di dalamnya agar tidak menjadi taman aktif (ruang interaksi), namun oknum-oknum tertentu masih sering masuk ke lokasi tersebut.
"Sudah lama, sudah berkali-kali kadang kita basahi biar orang enggak ada di situ, kita siram, tapi tetap aja duduk di warung remang-remang, warung plus-plus," kata Romy.
"Pencahayaan sudah dibikin dulu, biar enggak balik macam-macam, tapi kan jaga enggak 24 jam," ujar Romy.
"Harus dijaga terus, itu yang terbaik perlu dibuat," pungkas Romy.
Satpol PP DKI Jakarta merespons kehebohan akibat temuan banyak kondom di kawasan RTH Jalan Tubagus Angke dengan mendirikan tiga posko di wilayah itu.
Baca SelengkapnyaKematian Sumiyati sempat menyimpan teka-teki setelah ditemukan jasadnya membusuk di sebuah kontrakan kawasan Tambora, Jakarta Barat (Jakbar)
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan tersangka baru dalam kasus pembunuhan wanita RM (50) di salah satu hotel di Bandung, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSeorang warganet mengabadikan keseruan itu dari jendela kamar kosnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang gencar membenahi administrasi kependudukan (adminduk).
Baca SelengkapnyaDL berperan sebagai mucikari/mami dibantu RA sebagai operator menyediakan dua wanita UYN dan AF dengan tarif Rp500ribu sekali kencan.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum menduga ada intimidasi terkait kasus tersebut dan mendesak Polda Metro Jaya untuk segera menuntaskan kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui besok merupakan hari pemungutan suara secara serentak di seluruh Indonesia
Baca SelengkapnyaDidi Hartanto (42) menjadi korban pembunuhan dan jasadnya dikubur di dapur untuk menghilangkan jejak.
Baca Selengkapnya