Lawan Tesla, Toyota Perbarui Pabrik Jepang untuk Produksi EV
Pabrik Motomachi mendapat sejumlah pembaruan teknologi produksi kendaraan.
Pabrik Motomachi mendapat sejumlah pembaruan teknologi produksi kendaraan.
Mengejar ketertinggalan di kendaraan listrik berbasis baterai, Toyota mulai mengubah pabriknya di Jepang menjadi hampir full otomatis dalam proses produksi. Pabrik-pabrik Toyota di dunia mulai beralih ke jalur perakitan self-propelled.
Dilansir dari Reuters, baru-baru ini, Toyota yakin cara ini dapat menutup kesenjangan dengan pabrikan EV terkenal, Tesla, dan pabrik EV
lainnya.
Pasalnya, Toyota menggabungkan teknologi baru dengan metode produksi Lean yang sudah
terkenal, yang digunakan selama puluhan tahun untuk mengurangi ketidakefisienan seperti
biaya berlebih dari proses manufaktur.
Dalam tur pabrik Jepang, pekan lalu, Toyota menggambarkan sekilas soal kemajuan pabrik
terbaru, memamerkan kecerdasan buatan seperti teknik pembuatan bemper
berkilau tanpa cat. Kemudian peralatan tua dapat dipakai di malam hari dan akhir pekan, setelah otomatisasi robotika dan 3D.
Dikutip dari Reuters, kemarin (19/9).
"Kekuatan manufaktur Toyota terletak pada kemampuan kami untuk menanggapi perubahan zaman," ujar Chief Product Officer Kazuaki Shingo Toyota kepada wartawan dalam tur pabrik tersebut.
Salah satu inovasi pabrik Toyota Jepang adalah jalur produksi self-propelled, yang mana
mobil listrik dipandu sensor di jalur perakitan. Teknologi ini menghilangkan
kebutuhan terhadap peralatan konveyor, biaya besar dalam perakitan mobil, sekaligus memungkinkan fleksibilitas lebih besar di jalur produksi.
Diperkenalkan juga gigacasting, ini inovasi die-casting, yang dipelopori
Tesla untuk memproduksi komponen aluminium, yang jauh lebih besar.
Toyota juga perkenalkan teknologi robot transportasi self-driving di pabrik Motomachi, Toyota City. Toyota menargetkan 10 robot baru akan beroperasi di Motomachi pada 2024.
Perang mobil listrik di dunia makin nyata, setelah pabrikan otomotif terbesar kedua di dunia, Toyota, meningkatkan produksi EV jadi tiga kali lipat pada 2025.
Baca SelengkapnyaToyota berencana mendaur ulang baterai mobil hybrid lawasnya: Prius. Jadi baterai mobil hybrid tahun 90-an ini digunakan untuk baterai mobil listrik baru.
Baca SelengkapnyaToyota memangkas ribuan karyawan di pasar China. Akibat penjualan mobilnya menurun.
Baca SelengkapnyaIAA Mobility 2023 pamerkan mobil-mobil baru dengan inovasi teknologi terkini. Merek China bersaing dengan merek Eropa.
Baca SelengkapnyaPenjualan Toyota selama GIIAS 2023 lebih dari 5.000 unit.
Baca SelengkapnyaLelang dilakukan lantaran vonis Rohadi dalam kasus korupsi dan TPPU di Pengadilan Tipikor telah berkekuatan hukum tetap.
Baca SelengkapnyaToyota memandang insentidf diperlukan untuk mobil hybrid (HEV) seperti yang diberikan ke mobil listrik (BEV). Seperti insentif PPN dan PKB.
Baca SelengkapnyaBersama pabrikan otomotif asal China BYD, Toyota perkenalkan mobil konsep listrik sport crossover terbaru. Model ini akan menambahjajaran EV pada 2025.
Baca SelengkapnyaIndustri otomotif kini tengah berlomba membuat produk kendaraan listrik. Meskipun, mobil listrik masih menjadi pro dan kontra di masyarakat.
Baca Selengkapnya